JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badai pasir dari Gurun Sahara menebar teror bagi warga dan turis yang berada di Kepulauan Canary (Canaria) milik Spanyol. Pasir yang dibawa angin berkecepatan 120 kilometer per jam itu sempat menghentikan operasional bandara di wilayah kepulauan tersebut pada akhir pekan.
Menurut BBC, angin kencang membawa awan pasir ke Samudra Atlantik hingga jarak 500 kilometer. Karena itu, Kepulauan Canary yang hanya berjarak 95 kilometer dari Sahara Barat terdampak paling berat.
"Ini adalah calima paling hebat yang pernah ada selama empat dekade terakhir," ujar Angel Victor Torres, kepala pemerintah daerah Kepulauan Canary, kepada Agence France-Presse. Calima merupakan istilah lokal untuk badai pasir dari Gurun Sahara.
AENA, perusahaan operator bandara, terpaksa menutup delapan bandara. Tiga di Pulau Gran Canaria dan lima di Tenerife. Menurut mereka, penutupan itu berdampak pada 822 penerbangan.
Keputusan itu sempat membuat banyak turis panik. Pasalnya, saat ini beberapa wilayah di Canaria juga mengalami kebakaran hutan. Sekitar seribu turis dan warga baru saja dievakuasi untuk menghindari bencana tersebut.
"Saya tentu khawatir. Ada beberapa orang yang hampir kehabisan insulin dan tak tahu kapan bisa pergi dari sini," ujar Alison Lagier, turis asal Rhondda, Wales.
Beruntung, semua bandara bisa kembali beroperasi Senin (24/2). Kementerian Transportasi Spanyol sudah mengizinkan penerbangan kembali dilakukan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badai pasir dari Gurun Sahara menebar teror bagi warga dan turis yang berada di Kepulauan Canary (Canaria) milik Spanyol. Pasir yang dibawa angin berkecepatan 120 kilometer per jam itu sempat menghentikan operasional bandara di wilayah kepulauan tersebut pada akhir pekan.
Menurut BBC, angin kencang membawa awan pasir ke Samudra Atlantik hingga jarak 500 kilometer. Karena itu, Kepulauan Canary yang hanya berjarak 95 kilometer dari Sahara Barat terdampak paling berat.
- Advertisement -
"Ini adalah calima paling hebat yang pernah ada selama empat dekade terakhir," ujar Angel Victor Torres, kepala pemerintah daerah Kepulauan Canary, kepada Agence France-Presse. Calima merupakan istilah lokal untuk badai pasir dari Gurun Sahara.
AENA, perusahaan operator bandara, terpaksa menutup delapan bandara. Tiga di Pulau Gran Canaria dan lima di Tenerife. Menurut mereka, penutupan itu berdampak pada 822 penerbangan.
- Advertisement -
Keputusan itu sempat membuat banyak turis panik. Pasalnya, saat ini beberapa wilayah di Canaria juga mengalami kebakaran hutan. Sekitar seribu turis dan warga baru saja dievakuasi untuk menghindari bencana tersebut.
"Saya tentu khawatir. Ada beberapa orang yang hampir kehabisan insulin dan tak tahu kapan bisa pergi dari sini," ujar Alison Lagier, turis asal Rhondda, Wales.
Beruntung, semua bandara bisa kembali beroperasi Senin (24/2). Kementerian Transportasi Spanyol sudah mengizinkan penerbangan kembali dilakukan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi