Kamis, 19 September 2024

Klaster Perkantoran Bengkalis Bertambah 15 Orang

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PASCADITEMUKANNYA klaster penularan Covid-19 dari salah satu perkantoran di Kabupaten Bengkalis, tim gabungan terus melakukan kontak tracing. Hasilnya kembali didapati 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total dari klaster tersebut sudah sebanyak 48 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, upaya tracing kontak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularan Covid-19 pada klaster tersebut. Dan ternyata setelah dilakukan tracing, masih ada ditemukan pasien positif.

"Tracing kontak dilakukan kepada 15 orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif. Hasilnya masih ada ditemukan yang positif," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pasien positif Covid-19 dari klaster perkantoran tersebut sudah dilakukan perawatan. Baik di tempat isolasi mandiri terpusat yang sudah disiapkan, dan juga ada yang di rumah sakit.

- Advertisement -

"Mereka saat ini sudah ditempatkan di sarana isolasi mandiri yang disediakan pemerintah. Namun ada juga yang dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengatakan bahwa per hari Rabu (24/11) bertambah 29 pasien positif Covid-19. Dengan penambahan 29 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.264 orang.

- Advertisement -

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh juga bertambah satu orang, sehingga total 124.039 orang yang sudah sembuh," katanya.

Untuk kabar baiknya, tidak terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau tetap 4.116 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 16 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 93 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 109 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 203 orang dan yang isolasi di rumah sakit 34 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 151.887 orang. Sedangkan yang meninggal dunia 499 orang.

Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.

Satgas Covid-19 Mandau Semprotkan  Disinfektan

Menindaklanjuti temuan kluster baru Corona Virus Disease  (Covid -19) yang menimpa puluhan pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Pratama Bengkalis di lingkungan Mall Mandau City, Kecamatan Mandau, Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 terus melakukan   menyemprotkan disinfektan dengan menggendeng Dinas Pemadam kebakaran (Damkar) Rabu (24/11).

Sejumlah titik tersebut tersebar di empat kelurahan. Yakni Kelurahan Balik Alam, Air Jamban, Babussalam dan Duri Barat yang dihuni puluhan pegawai dan KPP Pratama dan terakhir Kantor KPP yang di tempat puluhan pegawai itu. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Mandau, Vicky SSTP.

"Ya, alhamdulillah, kami sudah tuntaskan penyemprotan disinfektan keseluruh terdampak corona di empat kelurahan. Termasuk Kantor KPP Pratama di kompleks Mall Mancy," ujarnya.

Baca Juga:  Sekda Apresiasi Inovasi BUMDes Lestari

Dikatakan Vicky, selain dibantu Damkar dalam penyemprotan, pihaknya juga melakukan penyemprotan ke sejumlah titik yang sulit ditembus seperti di dalam rumah.

"Mudah-mudahan virus ini cepat berlalu dan tim selalu siap siaga ke  depannya," harapnya.

Namun sangat disayangkan, saat Tim Satgas Covid melaksanakan penyemprotan di lingkungan Kantor KPP Pratama itu, sejumlah wartawan yang akan mengabadikan momen itu sempat beradu argumen dengan salah seorang pria yang mengaku bagian dari pelayanan Kantor Pajak itu. Pria tersebut mengaku keberatan wartawan dengan alasan akan mengurangi jauh animo masyarakat yang akan membayar pajak ke depannya.

Sedangkan kasus terpapar Covid-19 puluhan pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkalis yang berkantor di kompleks Mandau City Jalan Jenderal Sudirman Duri, Kecamatan Mandau  akhirnya Eko Cahyo Wicaksono angkat bicara.

"Kita perketat semua sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga ketahuan semua. Jadi begini Pak, SOP yang diterapkan di KPP Pratama kalau ada satu pegawai yang sakit dilakukan dan disuruh antigen. Jika hasil antigen positif dilakukan PCR. Kalau ada satu pegawai positif Covid-19, semua pegawai KPP Pratama Bengkalis diantigen" terangnya.

Namun terkait pelayanan sebut Eko, KPP Pratama tetap memberikan pelayanan dengan sistim layanan online. Eko mengungkapkan bahwa instansinya memiliki pelayanan online.

"Untuk 14 hari ke depan sesuai SOP kami tetap memberikan pelayanan sistim online. Di depan kantor kami sudah siapkan beberapa telepon dan barcode yang bisa discanner," jelasnya.

Sekadar diketahui, pegawai KPP Pratama Bengkalis positif terpapar Covid-19 sebanyak 30 orang sangat mengherankan dan mengejutkan semua pihak. Saat ini, total 30 orang pegawai KPP Pratama Bengkalis terpapar virus corona isolasi terpadu di asrama haji Pekanbaru. Apalagi, pandemi Covid 19 telah melanda lebih dari setahun belakangan di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya.

Fokus Cegah Lonjakan Covid-19 saat Nataru

Upaya untuk mencegah lonjakan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terus dilakukan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar video conference dengan seluruh jajaran mulai dari pejabat utama, Kapolda hingga Kapolres. Yang dibahas, kesiapan pengamanan kamtibmas jelang Nataru untuk mencegah Covid-19.

Dalam arahannya, Sigit meminta kepada seluruh jajarannya untuk melakukan pemetaan potensi kerawanan dan melakukan antisipasi sejak dini terhadap potensi-potensi gangguan kamtibmas yang ada. Dia bilang, situasi kamtibmas sampai saat ini masih relatif kondusif.

 "Namun perlu diantisipasi kalender akhir tahun, banyak kegiatan yang berpotensi menjadi gangguan kamtibmas apabila tidak dikelola dengan baik. Seluruh Kasatker dan Kasatwil sudah harus mulai memetakan potensi kerawanan dan mempersiapkan rencana pengamanan serta langkah-langkah antisipasi," kata Sigit dalam arahannya.

Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, sitkamtibmas yang harus diantisipasi sejak dini diantaranya adalah gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, unjuk rasa dan aksi terorisme. Selain gangguan kamtibmas, Sigit juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam upaya mitigasi bencana alam. Ia menegaskan, aparat kepolisian harus hadir dengan cepat untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam.

Baca Juga:  Gempa Pasaman Barat Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak Berat

 "Laksanakan simulasi penanganan bencana agar saat terjadi bencana,. seluruh personel yang bertugas sudah siap dan tahu akan tugasnya. Dirikan posko serta siapkan sarana-prasarana evakuasi dan penanggulangan genangan air bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mempercepat penanganan banjir, evakuasi warga, distribusi logistik, dan lainnya," ujar eks Kabareskrim Polri itu.

Selain antisipasi gangguan kamtibmas, Sigit menekankan kepada jajaran untuk fokus mempersiapkan pengamanan dan pengendalian Covid-19, menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pemerintah juga telah menetapkan PPKM Level 3 saat Nataru untuk mengantisipasi adanya pertumbuhan angka Covid-19.

Oleh sebab itu, jajaran kepolisian perlu melakukan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada saat sebelum dan setelah operasi lilin utnuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. Menurut Sigit, antisipasi tersebut bisa dilakukan dengan penguatan Posko PPKM Mikro. Jika memang ada masyarakat yang nekat untuk pulang kampung atau mudik, maka warga harus wajib melapor melalui Posko PPKM Mikro setempat.

Sigit menyebut, dalam hal ini TNI-Polri dan stakeholders terkait harus memperkuat sinergitas dalam memberikan sosialisasi, edukasi terhadap masyarakat, serta penanganan dan pengendalian Covid-19.

"Melakukan sosialisasi pembatasan PPKM level 3 pada saat Nataru sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dari jauh hari. Memasang banner, spanduk, baliho yang berisi imbauan kepada pemudik terkait prokes, kewajiban isoman dan standar isoman yang baik," ucap Sigit.

Dalam hal ini, warga yang akan mudik diberikan surat keterangan yang berisikan identitas, sertifikat vaksin dosis 2, dan hasil swab dalam rangka melakukan pengendalian Covid-19. Tak hanya itu, guna memastikan tidak adanya lonjakan saat Nataru, Sigit mengatakan, kepolisian harus melakukan pengendalian Covid-19 di jalur moda transportasi darat, udara dan laut.Sementara itu, untuk warga yang sudah sampai ke lokasi tujuan mudik, Sigit menekankan kepada jajaran terkait dengan penanganan yang tepat. Mulai dari lapor ke Posko PPKM, memberikan hasil swab antigen, menyerahkan sertifikat vaksin dosis 2, dan menyiapkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter), jika ada warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Sigit, segala antisipasi dan upaya untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dan mencegah lonjakan Covid-19 saat libur Nataru harus benar-benar terlaksana dengan baik. Mengingat Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara dalam hal penanganan Covid-19 dan berdasarkan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) Amerika Serikat, Indonesia masuk dalam kategori zona hijau Covid-19 dengan tingkat penularan kasus berada di level 1 sehingga aman untuk dikunjungi. Tren positif itu harus dipertahankan.

Tak hanya itu, kata Sigit, Indonesia akan menjadi tuan rumah di beberapa agenda internasional. Oleh sebab itu, sebagai salah satu yang berada di garda terdepan, Polri harus memastikan untuk mencegah gangguan kamtibmas dan lonjakan Covid-19.

 "Capaian ini perlu dipertahankan, dengan penguatan prokes, 3T dan meningkatkan capaian vaksinasi. Hal ini penting sebagai langkah antisipasi guna mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19," tutur Sigit.(sol/ksm/jpg/ted)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PASCADITEMUKANNYA klaster penularan Covid-19 dari salah satu perkantoran di Kabupaten Bengkalis, tim gabungan terus melakukan kontak tracing. Hasilnya kembali didapati 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total dari klaster tersebut sudah sebanyak 48 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, upaya tracing kontak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularan Covid-19 pada klaster tersebut. Dan ternyata setelah dilakukan tracing, masih ada ditemukan pasien positif.

"Tracing kontak dilakukan kepada 15 orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif. Hasilnya masih ada ditemukan yang positif," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pasien positif Covid-19 dari klaster perkantoran tersebut sudah dilakukan perawatan. Baik di tempat isolasi mandiri terpusat yang sudah disiapkan, dan juga ada yang di rumah sakit.

"Mereka saat ini sudah ditempatkan di sarana isolasi mandiri yang disediakan pemerintah. Namun ada juga yang dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengatakan bahwa per hari Rabu (24/11) bertambah 29 pasien positif Covid-19. Dengan penambahan 29 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.264 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh juga bertambah satu orang, sehingga total 124.039 orang yang sudah sembuh," katanya.

Untuk kabar baiknya, tidak terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau tetap 4.116 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 16 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 93 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 109 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 203 orang dan yang isolasi di rumah sakit 34 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 151.887 orang. Sedangkan yang meninggal dunia 499 orang.

Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.

Satgas Covid-19 Mandau Semprotkan  Disinfektan

Menindaklanjuti temuan kluster baru Corona Virus Disease  (Covid -19) yang menimpa puluhan pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Pratama Bengkalis di lingkungan Mall Mandau City, Kecamatan Mandau, Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 terus melakukan   menyemprotkan disinfektan dengan menggendeng Dinas Pemadam kebakaran (Damkar) Rabu (24/11).

Sejumlah titik tersebut tersebar di empat kelurahan. Yakni Kelurahan Balik Alam, Air Jamban, Babussalam dan Duri Barat yang dihuni puluhan pegawai dan KPP Pratama dan terakhir Kantor KPP yang di tempat puluhan pegawai itu. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Mandau, Vicky SSTP.

"Ya, alhamdulillah, kami sudah tuntaskan penyemprotan disinfektan keseluruh terdampak corona di empat kelurahan. Termasuk Kantor KPP Pratama di kompleks Mall Mancy," ujarnya.

Baca Juga:  ‘’Saat Trauma Datang, Saya Cuma Bisa Meluk Anak’’

Dikatakan Vicky, selain dibantu Damkar dalam penyemprotan, pihaknya juga melakukan penyemprotan ke sejumlah titik yang sulit ditembus seperti di dalam rumah.

"Mudah-mudahan virus ini cepat berlalu dan tim selalu siap siaga ke  depannya," harapnya.

Namun sangat disayangkan, saat Tim Satgas Covid melaksanakan penyemprotan di lingkungan Kantor KPP Pratama itu, sejumlah wartawan yang akan mengabadikan momen itu sempat beradu argumen dengan salah seorang pria yang mengaku bagian dari pelayanan Kantor Pajak itu. Pria tersebut mengaku keberatan wartawan dengan alasan akan mengurangi jauh animo masyarakat yang akan membayar pajak ke depannya.

Sedangkan kasus terpapar Covid-19 puluhan pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkalis yang berkantor di kompleks Mandau City Jalan Jenderal Sudirman Duri, Kecamatan Mandau  akhirnya Eko Cahyo Wicaksono angkat bicara.

"Kita perketat semua sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga ketahuan semua. Jadi begini Pak, SOP yang diterapkan di KPP Pratama kalau ada satu pegawai yang sakit dilakukan dan disuruh antigen. Jika hasil antigen positif dilakukan PCR. Kalau ada satu pegawai positif Covid-19, semua pegawai KPP Pratama Bengkalis diantigen" terangnya.

Namun terkait pelayanan sebut Eko, KPP Pratama tetap memberikan pelayanan dengan sistim layanan online. Eko mengungkapkan bahwa instansinya memiliki pelayanan online.

"Untuk 14 hari ke depan sesuai SOP kami tetap memberikan pelayanan sistim online. Di depan kantor kami sudah siapkan beberapa telepon dan barcode yang bisa discanner," jelasnya.

Sekadar diketahui, pegawai KPP Pratama Bengkalis positif terpapar Covid-19 sebanyak 30 orang sangat mengherankan dan mengejutkan semua pihak. Saat ini, total 30 orang pegawai KPP Pratama Bengkalis terpapar virus corona isolasi terpadu di asrama haji Pekanbaru. Apalagi, pandemi Covid 19 telah melanda lebih dari setahun belakangan di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya.

Fokus Cegah Lonjakan Covid-19 saat Nataru

Upaya untuk mencegah lonjakan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terus dilakukan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar video conference dengan seluruh jajaran mulai dari pejabat utama, Kapolda hingga Kapolres. Yang dibahas, kesiapan pengamanan kamtibmas jelang Nataru untuk mencegah Covid-19.

Dalam arahannya, Sigit meminta kepada seluruh jajarannya untuk melakukan pemetaan potensi kerawanan dan melakukan antisipasi sejak dini terhadap potensi-potensi gangguan kamtibmas yang ada. Dia bilang, situasi kamtibmas sampai saat ini masih relatif kondusif.

 "Namun perlu diantisipasi kalender akhir tahun, banyak kegiatan yang berpotensi menjadi gangguan kamtibmas apabila tidak dikelola dengan baik. Seluruh Kasatker dan Kasatwil sudah harus mulai memetakan potensi kerawanan dan mempersiapkan rencana pengamanan serta langkah-langkah antisipasi," kata Sigit dalam arahannya.

Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, sitkamtibmas yang harus diantisipasi sejak dini diantaranya adalah gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, unjuk rasa dan aksi terorisme. Selain gangguan kamtibmas, Sigit juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam upaya mitigasi bencana alam. Ia menegaskan, aparat kepolisian harus hadir dengan cepat untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam.

Baca Juga:  Dukung Produktivitas dan Kreativitas Penyandang Disabilitas

 "Laksanakan simulasi penanganan bencana agar saat terjadi bencana,. seluruh personel yang bertugas sudah siap dan tahu akan tugasnya. Dirikan posko serta siapkan sarana-prasarana evakuasi dan penanggulangan genangan air bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mempercepat penanganan banjir, evakuasi warga, distribusi logistik, dan lainnya," ujar eks Kabareskrim Polri itu.

Selain antisipasi gangguan kamtibmas, Sigit menekankan kepada jajaran untuk fokus mempersiapkan pengamanan dan pengendalian Covid-19, menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pemerintah juga telah menetapkan PPKM Level 3 saat Nataru untuk mengantisipasi adanya pertumbuhan angka Covid-19.

Oleh sebab itu, jajaran kepolisian perlu melakukan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada saat sebelum dan setelah operasi lilin utnuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. Menurut Sigit, antisipasi tersebut bisa dilakukan dengan penguatan Posko PPKM Mikro. Jika memang ada masyarakat yang nekat untuk pulang kampung atau mudik, maka warga harus wajib melapor melalui Posko PPKM Mikro setempat.

Sigit menyebut, dalam hal ini TNI-Polri dan stakeholders terkait harus memperkuat sinergitas dalam memberikan sosialisasi, edukasi terhadap masyarakat, serta penanganan dan pengendalian Covid-19.

"Melakukan sosialisasi pembatasan PPKM level 3 pada saat Nataru sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dari jauh hari. Memasang banner, spanduk, baliho yang berisi imbauan kepada pemudik terkait prokes, kewajiban isoman dan standar isoman yang baik," ucap Sigit.

Dalam hal ini, warga yang akan mudik diberikan surat keterangan yang berisikan identitas, sertifikat vaksin dosis 2, dan hasil swab dalam rangka melakukan pengendalian Covid-19. Tak hanya itu, guna memastikan tidak adanya lonjakan saat Nataru, Sigit mengatakan, kepolisian harus melakukan pengendalian Covid-19 di jalur moda transportasi darat, udara dan laut.Sementara itu, untuk warga yang sudah sampai ke lokasi tujuan mudik, Sigit menekankan kepada jajaran terkait dengan penanganan yang tepat. Mulai dari lapor ke Posko PPKM, memberikan hasil swab antigen, menyerahkan sertifikat vaksin dosis 2, dan menyiapkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter), jika ada warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Sigit, segala antisipasi dan upaya untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dan mencegah lonjakan Covid-19 saat libur Nataru harus benar-benar terlaksana dengan baik. Mengingat Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara dalam hal penanganan Covid-19 dan berdasarkan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) Amerika Serikat, Indonesia masuk dalam kategori zona hijau Covid-19 dengan tingkat penularan kasus berada di level 1 sehingga aman untuk dikunjungi. Tren positif itu harus dipertahankan.

Tak hanya itu, kata Sigit, Indonesia akan menjadi tuan rumah di beberapa agenda internasional. Oleh sebab itu, sebagai salah satu yang berada di garda terdepan, Polri harus memastikan untuk mencegah gangguan kamtibmas dan lonjakan Covid-19.

 "Capaian ini perlu dipertahankan, dengan penguatan prokes, 3T dan meningkatkan capaian vaksinasi. Hal ini penting sebagai langkah antisipasi guna mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19," tutur Sigit.(sol/ksm/jpg/ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari