KUNTO DARUSSLAM (RIAUPOS.CO) — Sebuah jembatan penghubung warga transmigrasi ke Kecamatan Kunto Darussalam rusak parah. Bahkan tinggal kerangka. Jembatan tersebut berada di daerah Munding, Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
Meski rusak parah, para pengguna jalan mau tidak mau tetap melintasi. Sebab jembatan tersebut merupakan satu-satunya alternatif untuk menuju kecamatan. Sampai pada akhirnya terdapat sebuah mobil yang terjebak memasuki jembatan berongga itu.
Jika dari kecamatan, jembatan tersebut berada setelah Simpang Ekadura, Hutan Lindung kemudian jembatan Munding. Setelah itu barulah ke Desa Pasir Indah.
"Saya jadi susah kalau mau antar anak ke pondok yang berada di Tandun. Harus hati-hati, kalau tidak bisa jatuh," sebut Suryani warga Desa Pasir Luhur, Jumat (24/4).
Masih dikatakan Suryani, jika harus melewati Pasir Pangaraian cukup menyita waktu.
"Kalau lewat Pasir sebenarnya bisa. Tapi jauh banget. Memakan waktu. Jadi, kepada pemerintah agar memperhatikan infrastruktur jembatan yang ada daerah transmigrasi. Secepatnya agar di perbaiki," harapnya.
Melihat kondisi jembatan yang kian parah, salah satu teman Suryani yang tinggal di daerah tersebut mengunggah di akun media sosial facebook. Sehingga, dapat mengetahui perkembangan jalan. Tak jauh berbeda, warga Desa Pasir Indah Heni Setya pun mengungkapkan keluh kesahnya.
"Seminggu yang lalu pada Kamis (16/4) saya pergi ke kecamatan masih ada lah sedikit kayu. Tiba-tiba pas hari Minggu tinggal kerangka aja," ucapnya.(s)
KUNTO DARUSSLAM (RIAUPOS.CO) — Sebuah jembatan penghubung warga transmigrasi ke Kecamatan Kunto Darussalam rusak parah. Bahkan tinggal kerangka. Jembatan tersebut berada di daerah Munding, Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
Meski rusak parah, para pengguna jalan mau tidak mau tetap melintasi. Sebab jembatan tersebut merupakan satu-satunya alternatif untuk menuju kecamatan. Sampai pada akhirnya terdapat sebuah mobil yang terjebak memasuki jembatan berongga itu.
- Advertisement -
Jika dari kecamatan, jembatan tersebut berada setelah Simpang Ekadura, Hutan Lindung kemudian jembatan Munding. Setelah itu barulah ke Desa Pasir Indah.
"Saya jadi susah kalau mau antar anak ke pondok yang berada di Tandun. Harus hati-hati, kalau tidak bisa jatuh," sebut Suryani warga Desa Pasir Luhur, Jumat (24/4).
- Advertisement -
Masih dikatakan Suryani, jika harus melewati Pasir Pangaraian cukup menyita waktu.
"Kalau lewat Pasir sebenarnya bisa. Tapi jauh banget. Memakan waktu. Jadi, kepada pemerintah agar memperhatikan infrastruktur jembatan yang ada daerah transmigrasi. Secepatnya agar di perbaiki," harapnya.
Melihat kondisi jembatan yang kian parah, salah satu teman Suryani yang tinggal di daerah tersebut mengunggah di akun media sosial facebook. Sehingga, dapat mengetahui perkembangan jalan. Tak jauh berbeda, warga Desa Pasir Indah Heni Setya pun mengungkapkan keluh kesahnya.
"Seminggu yang lalu pada Kamis (16/4) saya pergi ke kecamatan masih ada lah sedikit kayu. Tiba-tiba pas hari Minggu tinggal kerangka aja," ucapnya.(s)