DUMAI (RIAUPOS.CO) — Daerah perairan Dumai dikenal dengan laut yang cukup sibuk. Setiap hari ada ratusan kapal dari berbagai negara termasuk Cina yang melempar jangkar di laut Dumai. Mengantisipasi merebaknya virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina yang sedang jadi perhatian, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Dumai melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapal (ABK) yang datang dari Cina.
Hal ini dilakukan sejak Kamis (24/1). Saat melakukan pemeriksan, petugas KKP terlihat menggunakan alat pelindung diri, mulai dari masker, rompi, sarung tangan dan lain sebagainya. Satu per satu ABK diperiksa dengan thermal scanner, alat untuk mengetahui suhu badan ABK termasuk kapten kapal. "Kegiatan ini dilakukan untuk antisipasi dan menindaklanjuti surat edaran Dirjen Kemenkes Nomor PM.0402/III/43/2020," ujar Kepala KKP kelas III Dumai, Efrizon, didampingi Suprapto Kasi pengendalian karantina dan Surveilans Epidemilogi, Kamis (23/1). "Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 17 ABK asal Cina yang kapalnya bersandar di dermaga Pelindo Dumai. Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan tidak ada terdeteksi hal-hal yang mendekati adanya virus corona," jelasnya.
Efrizon mengatakan saat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, tidak ada ABK yang suhunya di atas 38 derajat celcius. Suhu tubuh mereka seluruhnya, di bawah 35 derajat celcius. "Sejauh ini belum ada, namun kami akan mengawasi secara ketat. Kami akan langsung lakukan observasi khusus, kalau memang ada yang diduga menyerupai virus corona langsung kami bawa ke RSUD Dumai untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Diskes dan RSUD Dumai, terkait langkah-langkah jika mendapati ABK yang terkena virus corona seperti ruangan khusus dan lain sebagainya. "Kendati belum ditemukan, namun kami tetap waspada karena masa inkubasi virus corona ini 14 hari sejak seseorang terjangkit. Untuk itulah informasi dari kapal-kapal sangat diperlukan untuk langkah selanjutnya," jelasnya.
Efrizon menerangkan, jika terdapat informasi atau laporan gejala-gejala dari seseorang terkena virus corona, maka pihaknya akan melakukan penanganan intensif dan telah menyediakan ruangan isolasi bagi penderita corona ini. "Sasaran kami adalah ABK yang datang langsung dari Cina. Sesuai catatan ada ratusan kapal dari Cina atau sesuai data 2019 sebanyak 112 kapal dengan ribuan ABK yang beroprasi di Dumai," sebutnya.(hsb)
DUMAI (RIAUPOS.CO) — Daerah perairan Dumai dikenal dengan laut yang cukup sibuk. Setiap hari ada ratusan kapal dari berbagai negara termasuk Cina yang melempar jangkar di laut Dumai. Mengantisipasi merebaknya virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina yang sedang jadi perhatian, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Dumai melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapal (ABK) yang datang dari Cina.
Hal ini dilakukan sejak Kamis (24/1). Saat melakukan pemeriksan, petugas KKP terlihat menggunakan alat pelindung diri, mulai dari masker, rompi, sarung tangan dan lain sebagainya. Satu per satu ABK diperiksa dengan thermal scanner, alat untuk mengetahui suhu badan ABK termasuk kapten kapal. "Kegiatan ini dilakukan untuk antisipasi dan menindaklanjuti surat edaran Dirjen Kemenkes Nomor PM.0402/III/43/2020," ujar Kepala KKP kelas III Dumai, Efrizon, didampingi Suprapto Kasi pengendalian karantina dan Surveilans Epidemilogi, Kamis (23/1). "Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 17 ABK asal Cina yang kapalnya bersandar di dermaga Pelindo Dumai. Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan tidak ada terdeteksi hal-hal yang mendekati adanya virus corona," jelasnya.
- Advertisement -
Efrizon mengatakan saat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, tidak ada ABK yang suhunya di atas 38 derajat celcius. Suhu tubuh mereka seluruhnya, di bawah 35 derajat celcius. "Sejauh ini belum ada, namun kami akan mengawasi secara ketat. Kami akan langsung lakukan observasi khusus, kalau memang ada yang diduga menyerupai virus corona langsung kami bawa ke RSUD Dumai untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Diskes dan RSUD Dumai, terkait langkah-langkah jika mendapati ABK yang terkena virus corona seperti ruangan khusus dan lain sebagainya. "Kendati belum ditemukan, namun kami tetap waspada karena masa inkubasi virus corona ini 14 hari sejak seseorang terjangkit. Untuk itulah informasi dari kapal-kapal sangat diperlukan untuk langkah selanjutnya," jelasnya.
- Advertisement -
Efrizon menerangkan, jika terdapat informasi atau laporan gejala-gejala dari seseorang terkena virus corona, maka pihaknya akan melakukan penanganan intensif dan telah menyediakan ruangan isolasi bagi penderita corona ini. "Sasaran kami adalah ABK yang datang langsung dari Cina. Sesuai catatan ada ratusan kapal dari Cina atau sesuai data 2019 sebanyak 112 kapal dengan ribuan ABK yang beroprasi di Dumai," sebutnya.(hsb)