MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Tujuh orang tewas di Tomtor, Rusia, setelah menenggak hand sanitizer. Mereka tak mendapatkan minuman keras untuk pesta sehingga menggantinya dengan cairan pembersih tangan dari virus itu. Dua orang lainnya yang ikut dalam pesta dilaporkan masih dalam kondisi kritis.
Tiga korban pertama, seorang perempuan 41 tahun serta dua laki-laki 27 dan 59 tahun, meninggal pada Kamis (19/11/2020). Sementara tiga laki-laki lainnya meninggal sehari kemudian dan satu orang pada Sabtu (21/11/2020).
Setelah tiga korban pertama meninggal, enam orang lainnya diterbangkan ke ibu kota daerah Yakutsk, untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun sejauh ini hanya dua yang bertahan meskipun kondisi mereka kritis.
"Sembilan kasus keracunan cairan pembersih telah didaftarkan, termasuk tujuh yang menyebabkan kematian," bunyi pernyataan otoritas pengawas kesehatan masyarakat Rusia, dikutip dari The Sun, Ahad (22/11/2020).
Menurut laporan, mereka menenggak hand sanitizer yang memiliki kandungan 69 persen metanol. Otoritas setempat menyelidiki kasus ini untuk mencari pihak bertanggung jawab.
Pada Juni lalu, tiga orang di New Mexico, Amerika Serikat, meninggal dan seorang lainnya buta setelah meminum hand sanitzer. Tiga orang lainnya dalam kondisi kritis akibat insiden yang menurut pejabat kesehatan dipicu kecanduan alkohol itu.
"Ketujuh orang itu diyakini meminum hand sanitizer yang mengandung metanol," kata pejabat kesehatan setempat.
Sumber: The Sun/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Tujuh orang tewas di Tomtor, Rusia, setelah menenggak hand sanitizer. Mereka tak mendapatkan minuman keras untuk pesta sehingga menggantinya dengan cairan pembersih tangan dari virus itu. Dua orang lainnya yang ikut dalam pesta dilaporkan masih dalam kondisi kritis.
Tiga korban pertama, seorang perempuan 41 tahun serta dua laki-laki 27 dan 59 tahun, meninggal pada Kamis (19/11/2020). Sementara tiga laki-laki lainnya meninggal sehari kemudian dan satu orang pada Sabtu (21/11/2020).
- Advertisement -
Setelah tiga korban pertama meninggal, enam orang lainnya diterbangkan ke ibu kota daerah Yakutsk, untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun sejauh ini hanya dua yang bertahan meskipun kondisi mereka kritis.
"Sembilan kasus keracunan cairan pembersih telah didaftarkan, termasuk tujuh yang menyebabkan kematian," bunyi pernyataan otoritas pengawas kesehatan masyarakat Rusia, dikutip dari The Sun, Ahad (22/11/2020).
- Advertisement -
Menurut laporan, mereka menenggak hand sanitizer yang memiliki kandungan 69 persen metanol. Otoritas setempat menyelidiki kasus ini untuk mencari pihak bertanggung jawab.
Pada Juni lalu, tiga orang di New Mexico, Amerika Serikat, meninggal dan seorang lainnya buta setelah meminum hand sanitzer. Tiga orang lainnya dalam kondisi kritis akibat insiden yang menurut pejabat kesehatan dipicu kecanduan alkohol itu.
"Ketujuh orang itu diyakini meminum hand sanitizer yang mengandung metanol," kata pejabat kesehatan setempat.
Sumber: The Sun/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun