Rabu, 18 September 2024

Bikin Bangga Singapura, Namanya Disejajarkan Joseph Schooling 

Di tengah persaingan ketat atlet-atlet dari negara kultur bulutangkis kuat, Loh Kean Yew berhasil menerobosnya.  Gelar juara dunia diraih atlet 24 tahun tersebut di Huelva, Spanyol (19/12). Kean Yew pun menjadi simbol kebangkitan bulutangkis Singapura.

Laporan JPG, Huelva

Kean Yew termenung sejenak sambil melihat sesi latihan di lapangan sebelah yang begitu ramai dan penuh tawa di Bali International Convention Centre (30/11). Saat itu, di lapangan sebelah sedang ada tim Korea Selatan (Korsel).  Mereka sedang melakukan simulasi tanding santai tiga lawan satu untuk persiapan BWF World Tour Tour Final 2021.

Tunggal putri Korsel An Se-young dikeroyok sang pelatih, Wong Tat Meng dan ganda putri Korsel Kim So-yeong/Kong Hee-yong. Di sisi lapangan, tiga ofisial Korsel juga ikut memberi semangat. Kean Yew cukup lama memperhatikan latihan Korsel tersebut. Lamunan tunggal putra ranking 22 dunia itu baru buyar ketika sang pelatih, Kelvin Ho, memanggilnya. Kean Yew diminta melanjutkan latihan.

- Advertisement -

Sesi training di lapangan utama yang dijalani Kean Yew saat itu memang tidak seramai court sebelah. Itu karena Singapura memang tidak datang dengan rombongan besar ke Indonesia Badminton Festival di Bali

Mereka datang dengan jumlah minimalis. Hanya empat orang. Dua atlet, satu pelatih, dan satu ofisial. Selain Kean Yew, satu pebulutangkis Singapura lain yang tampil di event tersebut adalah Yew Jia Min di tunggal putri. Meski rombongannya minimalis, performa tim Singapura tidak sembarangan. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Bupati Rohil Sumbang Dana untuk Juara Gasing

Saat itu Kean Yew menembus final Indonesia Open. Itu sekaligus meneruskan performa menanjaknya sepanjang 2021. Awal bulan November lalu, dia sudah lebih dulu merengkuh gelar di BWF World Tour Super 500 Hylo Open.

Puncak performa apik Kean Yew akhirnya tercipta di Kejuaraan Dunia 2021 yang baru berakhir akhir pekan kemarin. Di final, dia menumbangkan tunggal putra India Srikanth Kidambi dua game langsung 21-15, 22-20.  

Keberhasilan Kean Yew itu menjadi sejarah besar bagi Singapura. Itu adalah medali emas pertama yang mampu diraih Singapura di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, sejak ajang tersebut mulai diadakan pada 1977.

Masyarakat Singapura dibuat bangga oleh prestasi Kean Yew tersebut. Presiden dan Perdana Menteri Singapura langsung memberikan selamat secara langsung. Namanya kini sudah sejajarkan dengan perenang Joseph Schooling, yang pada 2016 lalu mampu meraih medali emas Olimpiade untuk negara tersebut.

Selama ini, sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia, medali emas tunggal putra hanya bisa diraih oleh wakil-wakil atlet dari Indonesia, Cina, Denmark, dan Jepang. Kini, Singapura bisa berbagga karena masuk dalam daftar tersebut melalui prestasi Kean Yew.

Baca Juga:  Pemerintah Diminta Lebih Transparan Soal COVID-19

"Ini seperti mimpi. Mimpi yang menjadi nyata. Aku tumbuh dengan melihat Lin Dan dan Lee Chong Wei tampil di final-final kejuaraan besar. Dan aku kini bisa melakukannya. Kini aku berada di sini. Menjadi juara dunia," ucap Kean Yew dilansir Straits Times.

Di Kejuaraan dunia ini, Kean Yew menumbangkan nama-nama besar. Pada babak pertama dia mengirim pulang ranking satu dunia asal Denmark Viktor Axelsen. Di semifinal, dia menumbangkan rekan senegara Axelsen. Yakni ranking tiga dunia Anders Antonsen.

Sebelumnya, di ajang Indonesia Open bulan lalu (25/11), dia juga menekuk Kento Momota yang saat itu masih menduduki ranking satu dunia. Pebulutangkis asal Jepang itu dikalahkan Kean Yew pada babak 16 besar dalam tiga game.

Hasil-hasil apik yang diraih Kean Yew sepanjang musim ini seakan menunjukkan bahwa dia siap meroket lebih tinggi di persaingan teratas bulutangkis sektor tunggal putra. Dia juga sudah mengatakan, bahwa ini baru awal. "Aku tidak akan berhenti bekerja keras. Mimpi tertinggiku adalah mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Singapura," ucapnya usai meraih medali emas di Huelva kemarin.(irr/bas)

Di tengah persaingan ketat atlet-atlet dari negara kultur bulutangkis kuat, Loh Kean Yew berhasil menerobosnya.  Gelar juara dunia diraih atlet 24 tahun tersebut di Huelva, Spanyol (19/12). Kean Yew pun menjadi simbol kebangkitan bulutangkis Singapura.

Laporan JPG, Huelva

Kean Yew termenung sejenak sambil melihat sesi latihan di lapangan sebelah yang begitu ramai dan penuh tawa di Bali International Convention Centre (30/11). Saat itu, di lapangan sebelah sedang ada tim Korea Selatan (Korsel).  Mereka sedang melakukan simulasi tanding santai tiga lawan satu untuk persiapan BWF World Tour Tour Final 2021.

Tunggal putri Korsel An Se-young dikeroyok sang pelatih, Wong Tat Meng dan ganda putri Korsel Kim So-yeong/Kong Hee-yong. Di sisi lapangan, tiga ofisial Korsel juga ikut memberi semangat. Kean Yew cukup lama memperhatikan latihan Korsel tersebut. Lamunan tunggal putra ranking 22 dunia itu baru buyar ketika sang pelatih, Kelvin Ho, memanggilnya. Kean Yew diminta melanjutkan latihan.

Sesi training di lapangan utama yang dijalani Kean Yew saat itu memang tidak seramai court sebelah. Itu karena Singapura memang tidak datang dengan rombongan besar ke Indonesia Badminton Festival di Bali

Mereka datang dengan jumlah minimalis. Hanya empat orang. Dua atlet, satu pelatih, dan satu ofisial. Selain Kean Yew, satu pebulutangkis Singapura lain yang tampil di event tersebut adalah Yew Jia Min di tunggal putri. Meski rombongannya minimalis, performa tim Singapura tidak sembarangan. 

Baca Juga:  Cutra Andika Kembali Unggul

Saat itu Kean Yew menembus final Indonesia Open. Itu sekaligus meneruskan performa menanjaknya sepanjang 2021. Awal bulan November lalu, dia sudah lebih dulu merengkuh gelar di BWF World Tour Super 500 Hylo Open.

Puncak performa apik Kean Yew akhirnya tercipta di Kejuaraan Dunia 2021 yang baru berakhir akhir pekan kemarin. Di final, dia menumbangkan tunggal putra India Srikanth Kidambi dua game langsung 21-15, 22-20.  

Keberhasilan Kean Yew itu menjadi sejarah besar bagi Singapura. Itu adalah medali emas pertama yang mampu diraih Singapura di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, sejak ajang tersebut mulai diadakan pada 1977.

Masyarakat Singapura dibuat bangga oleh prestasi Kean Yew tersebut. Presiden dan Perdana Menteri Singapura langsung memberikan selamat secara langsung. Namanya kini sudah sejajarkan dengan perenang Joseph Schooling, yang pada 2016 lalu mampu meraih medali emas Olimpiade untuk negara tersebut.

Selama ini, sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia, medali emas tunggal putra hanya bisa diraih oleh wakil-wakil atlet dari Indonesia, Cina, Denmark, dan Jepang. Kini, Singapura bisa berbagga karena masuk dalam daftar tersebut melalui prestasi Kean Yew.

Baca Juga:  Edarkan Narkoba, Mantan Polisi Ditangkap

"Ini seperti mimpi. Mimpi yang menjadi nyata. Aku tumbuh dengan melihat Lin Dan dan Lee Chong Wei tampil di final-final kejuaraan besar. Dan aku kini bisa melakukannya. Kini aku berada di sini. Menjadi juara dunia," ucap Kean Yew dilansir Straits Times.

Di Kejuaraan dunia ini, Kean Yew menumbangkan nama-nama besar. Pada babak pertama dia mengirim pulang ranking satu dunia asal Denmark Viktor Axelsen. Di semifinal, dia menumbangkan rekan senegara Axelsen. Yakni ranking tiga dunia Anders Antonsen.

Sebelumnya, di ajang Indonesia Open bulan lalu (25/11), dia juga menekuk Kento Momota yang saat itu masih menduduki ranking satu dunia. Pebulutangkis asal Jepang itu dikalahkan Kean Yew pada babak 16 besar dalam tiga game.

Hasil-hasil apik yang diraih Kean Yew sepanjang musim ini seakan menunjukkan bahwa dia siap meroket lebih tinggi di persaingan teratas bulutangkis sektor tunggal putra. Dia juga sudah mengatakan, bahwa ini baru awal. "Aku tidak akan berhenti bekerja keras. Mimpi tertinggiku adalah mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Singapura," ucapnya usai meraih medali emas di Huelva kemarin.(irr/bas)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari