Jumat, 20 September 2024

Mengenal Gejala Depresi

Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi cara berpikir, tingkah laku dan emosi. Depresi tampaknya semakin umum terjadi di masyarakat. Menurut WHO, ada lebih dari 100 juta orang penderita depresi di seluruh dunia. Bahkan WHO memperkirakan pada tahun 2020, depresi akan menjadi kondisi medis terpenting kedua setelah penyakit jantung.

Depresi adalah suatu kondisi yang dapat tertangani jika penanganannya dimulai sesegera mungkin. Meskipun demikian banyak di masyarakat kurang mengenali gejalanya sehingga depresi kurang terdeteksi secara luas. Seseorang yang depresi akan berfikir hidup tidak ada arti lagi untuk dijalani atau merasa berputus asa, sehingga berdampak susah konsentrasi, memiliki suasana hati yang buruk dan merasa kekurangan energi. Padahal, depresi ringan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang, sedangkan depresi berat dapat menyebabkan upaya bunuh diri.

Gangguan depresi umumnya di cetuskan oleh peristiwa tertentu misalnya kehilangan orang yang dicintai, perpisahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, kekerasan seksual penyakit berat dan sebagainya. Ada penyebab secara biogenetis dan sosial lingkungan yang dapat menjadi faktor penyebab depresi.

Baca Juga:  Kepala Sekolah Diberi Kewenangan Liburkan Siswa

Gejala depresi bisa kita lihat dari segi fisik, psikis dan sosial. Gejala fisik seperti gangguan pola tidur, menurun nya tingkat aktifitas, menurunnya efisiensi kerja dan menurunnya produktivitas kerja serta mudah merasa letih dan sakit. Gejala psikisnya seperti kehilangan rasa percaya diri, sensitive, merasa diri tidak berguna, perasaan bersalah dan perasaan terbebani. Gejala social meliputi perilaku yang negatif misalnya mudah marah, tersingggung, menyendiri.

- Advertisement -

 Peran serta kita sebagai masyarakat  diperlukan dengan lebih peka mengenai tanda depresi dan peduli jika ada perubahan perilaku pada orang terdekat. Tawarkan dukungan, pemahaman, kesabaran dan dorongan jika gejala depresi terlihat pada orang terdekat. Dorong mereka untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya. Beri semangat untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial.

Baca Juga:  Angka Kesembuhan Covid-19 Meningkat

Bagaimana jika diri sendiri yang mengalami gejala depresi? Terbukalah kepada orang terdekat  atau orang yang dipercaya untuk mengungkapkan emosi yang dirasakan. Hindari mengambil tanggung jawab yang tidak bisa di penuhi dan tetapkan tujuan yang realistis untuk diri sendiri. Menjalani pola hidup sehat seperti berolahraga teratur untuk meringankan stress

- Advertisement -

.Jika gejala depresi tersebut berlangsung setidaknya selama dua minggu berturut-turut menganggu fungsi sosial dan kegiatan sehari hari. Segera mencari bantuan medis professional dari psikolog maupun psikiater sebelum gangguan semakin berat. Sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang sebenarnya terjadi dan penanganannya psikoterapi seperti apa yang sesuai untuk kondisi yang dialami. Psikoterapi merupakan salah satu cara mengatasi depresi yang sangat efektif. Karena terapi ini dapat membantu mengenali dan mengubah pola pikir dan tingkah laku terhadap suatu hal yang menjadi pemicu depresi.***

 

Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi cara berpikir, tingkah laku dan emosi. Depresi tampaknya semakin umum terjadi di masyarakat. Menurut WHO, ada lebih dari 100 juta orang penderita depresi di seluruh dunia. Bahkan WHO memperkirakan pada tahun 2020, depresi akan menjadi kondisi medis terpenting kedua setelah penyakit jantung.

Depresi adalah suatu kondisi yang dapat tertangani jika penanganannya dimulai sesegera mungkin. Meskipun demikian banyak di masyarakat kurang mengenali gejalanya sehingga depresi kurang terdeteksi secara luas. Seseorang yang depresi akan berfikir hidup tidak ada arti lagi untuk dijalani atau merasa berputus asa, sehingga berdampak susah konsentrasi, memiliki suasana hati yang buruk dan merasa kekurangan energi. Padahal, depresi ringan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang, sedangkan depresi berat dapat menyebabkan upaya bunuh diri.

Gangguan depresi umumnya di cetuskan oleh peristiwa tertentu misalnya kehilangan orang yang dicintai, perpisahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, kekerasan seksual penyakit berat dan sebagainya. Ada penyebab secara biogenetis dan sosial lingkungan yang dapat menjadi faktor penyebab depresi.

Baca Juga:  Angka Kesembuhan Covid-19 Meningkat

Gejala depresi bisa kita lihat dari segi fisik, psikis dan sosial. Gejala fisik seperti gangguan pola tidur, menurun nya tingkat aktifitas, menurunnya efisiensi kerja dan menurunnya produktivitas kerja serta mudah merasa letih dan sakit. Gejala psikisnya seperti kehilangan rasa percaya diri, sensitive, merasa diri tidak berguna, perasaan bersalah dan perasaan terbebani. Gejala social meliputi perilaku yang negatif misalnya mudah marah, tersingggung, menyendiri.

 Peran serta kita sebagai masyarakat  diperlukan dengan lebih peka mengenai tanda depresi dan peduli jika ada perubahan perilaku pada orang terdekat. Tawarkan dukungan, pemahaman, kesabaran dan dorongan jika gejala depresi terlihat pada orang terdekat. Dorong mereka untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya. Beri semangat untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial.

Baca Juga:  Jabat Kabareskrim, Irjen Listyo Sigit Sebut Banyak Tugas Baru

Bagaimana jika diri sendiri yang mengalami gejala depresi? Terbukalah kepada orang terdekat  atau orang yang dipercaya untuk mengungkapkan emosi yang dirasakan. Hindari mengambil tanggung jawab yang tidak bisa di penuhi dan tetapkan tujuan yang realistis untuk diri sendiri. Menjalani pola hidup sehat seperti berolahraga teratur untuk meringankan stress

.Jika gejala depresi tersebut berlangsung setidaknya selama dua minggu berturut-turut menganggu fungsi sosial dan kegiatan sehari hari. Segera mencari bantuan medis professional dari psikolog maupun psikiater sebelum gangguan semakin berat. Sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang sebenarnya terjadi dan penanganannya psikoterapi seperti apa yang sesuai untuk kondisi yang dialami. Psikoterapi merupakan salah satu cara mengatasi depresi yang sangat efektif. Karena terapi ini dapat membantu mengenali dan mengubah pola pikir dan tingkah laku terhadap suatu hal yang menjadi pemicu depresi.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari