PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pekanbaru menjadi salah satu kota dari 50 kabupaten/kota di Indonesia yang masuk wilayah uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan aplikasi MyPertamina. Dalam waktu tiga hari (18-20 Juli 2022), sudah 633 orang masyarakat Riau yang mendaftar.
"Sampai tanggal 20 Juli, total ada 533 yang mendaftar. Dari jumlah tersebut 341 orang dari Pekanbaru," kata Section Head Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Agustiawan, Kamis (21/7).
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyediakan lima booth konsultasi subsidi tepat MyPertamina di Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat agar mendaftarkan kendaraan dan identitasnya di website subsiditepat.mypertamina.id.
Adapun rincian booth konsultasi di Kota Pekanbaru tersebut yakni SPBU 14.282.6114 Jalan Riau RT03/02 Kelurahan Air Hitam, SPBU 14.282.635 Jalan Arifin Achmad, SPBU 14.282.667 Jalan Hang Tuah, SPBU 14.284.623 Jalan HR Soebrantas Panam, dan SPBU 14.282.636 Jalan Soekarno Hatta.
Saat ditanya apakah ke depannya Pertamina akan menambah jumlah booth konsultasi, Agustiawan menegaskan pihaknya masih mengoptimalkan klinik di 5 SPBU tersebut.(anf)
"Kami mengharapkan masyarakat bisa juga mendaftar secara mandiri melalui website yang sudah disediakan," tegasnya.
Sebelumnya, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman menjelaskan saat ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki.
Selain itu, selama masa pendaftaran, masyarakat masih bisa membeli BBM subsidi di SPBU dan belum ada pembatasan. "Pendaftaran bisa melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina, dan bisa langsung mendaftar ke beberapa SPBU Pertamina," katanya.
Menurut Taufikurachman, dokumen yang diperlukan untuk mendaftar subsidi tepat MyPertamina yaitu foto KTP, foto diri, foto STNK, foto KIR, foto kendaraan, foto nomor polisi kendaraan, dan foto surat rekomendasi.
"Pendaftaran dapat dilakukan di mana saja menggunakan komputer, laptop, dan handphone yang terhubung dengan internet. Pendataan ini kami lakukan untuk memastikan subsidi energi semakin tepat sasaran," ujarnya.
Untuk diketahui, dipilihnya website MyPertamina pun bukan tanpa alasan. Sesuai Peraturan BPH Migas No. 06/2013, penggunaan sistem teknologi IT dalam penyaluran BBM dapat dilakukan.
Penggunaan MyPertamina untuk pembelian BBM ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Salah seorang pengguna mobil, Susan yang mendukung program MyPertamina ini. Menurutnya, dengan adanya program ini BBM subsidi bisa lebih tepat sasaran.
"Mungkin di awal pasti ribet terutama saat pendaftaran, tapi lama-lama pasti akan terbiasa, terlebih sekarang Pertamina sudah mulai menyosialisasikan MyPertamina," ujarnya.
Ia berharap, Pertamina tak hanya mendirikan booth di Kota Pekanbaru saja, melainkan di kabupaten dan wilayah pinggiran lainnya. Karena menurut Susan, tak semua pengguna mobil bisa menggunakan smartphone dengan baik, bahkan ada yang tidak menggunakan smartphone sama sekali.
"Di kabupaten-kabupaten atau di pinggiran kota masih ada yang belum terlalu update sama teknologi. Banyak yang sudah tua juga, nggak punya smartphone agak susah. Semoga Pertamina ada solusinya," ujarnya.
Sementara itu, pengguna mobil lainnya Rido menilai MyPertamina cukup ribet untuk diaplikasikan. Menurutnya tak semua masyarakat paham gadget dan hanya akan menyulitkan untuk membeli BBM. "Kalau gak punya gadget kayak mana beli BBM. Penggunaan juga ribet di lapangan," ucapnya.(anf)