Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Unand Siap Bantu Periksa Sampel Virus Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-Unand) Padang mendapat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Izin itu untuk memeriksa sampel swab hidung dan tenggorokan pasien suspek virus corona (Covid-19).

"Pemeriksaan kita pastikan mulai Selasa (24/3)," ujar Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand, Dr dr Andani Eka Putra seperti dilaporkan Padek.co (Jawa Pos Group). Pemeriksaan itu untuk mengetahui apakah pasien positif terpapar Covid-19 atau tidak.

Andani Eka Putra mengklaim, dalam sehari laboratorium di Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK-Unand itu dapat memeriksa 150 sampai 200 sampel.

"Saat ini kami sudah punya 3 mesin realtime Polymerase Chain Reaction (PCR), 2 Biological Safety Cabinet (BSC) level 2 dan peralatan pendukung lain, sehingga diharapkan kita dapat memeriksa sekitar 150-200 sampel per hari. Kami masih harapkan tambahan 1 mesin lagi," jelas Andani.

Baca Juga:  Jangan Sampai Pilkada Jadi Klaster

Bahan reagen untuk pemeriksaan sampel itu disediakan Pemprov Sumbar sehingga pasien tidak dipungut biaya. "Prioritas pasien adalah PDP (pasien dalam pengawasan), tenaga kesehatan yang kontak langsung dan ODP (orang dalam pemantauan)," tukasnya.

Sampel yang nantinya diperiksa, diterima pihak laboratorium dari Dinas Kesehatan. Lama pemeriksaan (uji spesimen) diperkirakan selesai dalam 24 jam. "Jadi kita hanya menerima (dan memeriksa, red) saja," imbuhnya.

Untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tersebut, saat ini laboratorium mengalami kekurangan antiseptik, disinfektan dan alat pelindung diri (APD). "SOP kerja sudah 80 persen siap," ujar Andani.

Selain perlindungan tenaga laboratorium, Andani menyebutkan pihaknya juga berharap dibangunkan ruang dengan tekanan negatif untuk isolasi. "Dengan isolasi Sumbar dan pemeriksaan cepat semua kasus serta penangan yang baik, insya Allah Sumatera Barat akan relatif aman," jelasnya.

Baca Juga:  Tarif Kawin Kontrak Tiga Hari Rp5 Juta

Sebagaimana diketahui, sebelum adanya persetujuan dari Menkes, pemeriksaan sampel Covid-19 dilakukan di Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Pengalaman RSUP M Djamil Padang sebagai salah satu dari dua rumah sakit rujukan Covid-19, butuh waktu empat sampai lima hari untuk mengetahui hasil uji swab yang dikirim ke Litbangkes.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-Unand) Padang mendapat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Izin itu untuk memeriksa sampel swab hidung dan tenggorokan pasien suspek virus corona (Covid-19).

"Pemeriksaan kita pastikan mulai Selasa (24/3)," ujar Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand, Dr dr Andani Eka Putra seperti dilaporkan Padek.co (Jawa Pos Group). Pemeriksaan itu untuk mengetahui apakah pasien positif terpapar Covid-19 atau tidak.

- Advertisement -

Andani Eka Putra mengklaim, dalam sehari laboratorium di Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK-Unand itu dapat memeriksa 150 sampai 200 sampel.

"Saat ini kami sudah punya 3 mesin realtime Polymerase Chain Reaction (PCR), 2 Biological Safety Cabinet (BSC) level 2 dan peralatan pendukung lain, sehingga diharapkan kita dapat memeriksa sekitar 150-200 sampel per hari. Kami masih harapkan tambahan 1 mesin lagi," jelas Andani.

- Advertisement -
Baca Juga:  Jangan Sampai Pilkada Jadi Klaster

Bahan reagen untuk pemeriksaan sampel itu disediakan Pemprov Sumbar sehingga pasien tidak dipungut biaya. "Prioritas pasien adalah PDP (pasien dalam pengawasan), tenaga kesehatan yang kontak langsung dan ODP (orang dalam pemantauan)," tukasnya.

Sampel yang nantinya diperiksa, diterima pihak laboratorium dari Dinas Kesehatan. Lama pemeriksaan (uji spesimen) diperkirakan selesai dalam 24 jam. "Jadi kita hanya menerima (dan memeriksa, red) saja," imbuhnya.

Untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tersebut, saat ini laboratorium mengalami kekurangan antiseptik, disinfektan dan alat pelindung diri (APD). "SOP kerja sudah 80 persen siap," ujar Andani.

Selain perlindungan tenaga laboratorium, Andani menyebutkan pihaknya juga berharap dibangunkan ruang dengan tekanan negatif untuk isolasi. "Dengan isolasi Sumbar dan pemeriksaan cepat semua kasus serta penangan yang baik, insya Allah Sumatera Barat akan relatif aman," jelasnya.

Baca Juga:  Nggak Harus Mahal, Ternyata Kegiatan Gratis Ini Bisa Bikin Anak Bahagia

Sebagaimana diketahui, sebelum adanya persetujuan dari Menkes, pemeriksaan sampel Covid-19 dilakukan di Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Pengalaman RSUP M Djamil Padang sebagai salah satu dari dua rumah sakit rujukan Covid-19, butuh waktu empat sampai lima hari untuk mengetahui hasil uji swab yang dikirim ke Litbangkes.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari