Kamis, 19 September 2024

Usai Dilantik, Jokowi Langsung Jajaki Kerja Sama Luar Negeri

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tak mau berlama-lama
merayakan pelantikan. Begitu selesai dilantik, mereka langsung tancap
gas. Sejumlah program kerja mereka jalankan. Salah satunya adalah
menjalin kerja sama bisnis dengan luar negeri.

Momentum tersebut
tampak dalam acara courtesy call atau kunjungan kehormatan antara Jokowi
dan sejumlah kepala negara sahabat. Courtesy call dilakukan dengan 13
kepala negara dan utusan yang ditemui secara khusus. Lima kepala negara
ditemui sebelum pelantikan.

Mereka adalah Sultan Brunei Darussalam
Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, PM
Singapura Lee Hsien Loong, PM Kamboja Hun Sen, dan Raja Eswatini
(Swaziland) Mswati III.

Kemudian, 3 wakil presiden dan 5 utusan
negara diterima setelah pelantikan. Yakni, Wakil Presiden Tiongkok Wang
Qishan, Wakil Presiden Vietnam Dang Thi Ngoc Thinh, Wakil dan Presiden
Myanmar Henry Van Thio. Berikutnya, utusan presiden Republik Korea Noh
Young-min, utusan presiden Filipina Theodoro Locsin, utusan PM Jepang
Nakayama Norihiro, utusan presiden Uni Emirat Arab Syekh Nahyan Mabarak
Al Nahyan, dan utusan presiden Amerika Serikat Hon. Elaine L. Chao.

- Advertisement -

Menteri
Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kunjungan pemimpin negara sahabat
memang dimaksudkan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi.
”Beliau semuanya yakin bahwa presiden dan wakil presiden dapat membawa
Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujar Retno di Istana Merdeka. Namun,
di luar itu, pembicaraan soal peningkatan kerja sama bilateral,
terutama di bidang ekonomi, juga disampaikan.

”Ke depan Indonesia
terus memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara tersebut,”
sambung Retno. Sejumlah tawaran proyek kerja sama bahkan disampaikan.
Salah satunya, menawarkan produk-produk strategis kepada PM Kamboja.
”Termasuk dari PT Inka,” tuturnya. Kereta produk Indonesia diharapkan
dapat mendukung sarana transportasi di Kamboja.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ajaib, 12 Menit Tergiling di Mesin Cuci, Kucing Ini Tetap Hidup

Tawaran juga
disampaikan Jokowi saat bertemu raja Eswatini. Presiden menawarkan agar
BUMN konstruksi Indonesia bisa menggarap proyek pembangunan di negara
berbentuk kerajaan itu. Apalagi, Eswatini sedang gencar membangun
infrastruktur. ”Presiden mengatakan, kita tertarik untuk berpartisipasi
di dalam pembangunan infrastruktur,” tuturnya. Hal itu sejalan dengan
fokus politik perdagangan luar negeri Indonesia yang ingin menggarap
Afrika sebagai pasar baru. ”Dan saat ini sedang dilakukan pembicaraan
antara Eswatini dan PT Peruri untuk pencetakan. Terkait dengan
dokumen-dokumen negara,” jelasnya.

Pengamanan Tamu Negara

Pelantikan
presiden dan wakil presiden kemarin sore berjalan lancar (20/10). Tidak
ada peristiwa yang memberikan ancaman signifikan. Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, bersama
sejumlah pejabat teras TNI dan Polri turun langsung untuk memastikan
agenda lima tahunan tersebut berjalan lancar.

’’Saya mengecek rute
(pengamanan) seluruhnya dan semua (anggota TNI-Polri) pada posisi di
tempat dan siap,’’ ungkap Hadi kemarin. Baik personel yang ditugaskan
untuk menjaga ring satu, dua, tiga, maupun pos-pos lain. Orang nomor
satu di institusi militer itu menyatakan, dirinya tidak henti-henti
mengingatkan rules of engagement atau ROE. Dengan begitu, seluruh
personel bisa memaksimalkan tugas. ’’Semuanya berjalan lancar dan
aman,’’ imbuhnya.

Pantauan Jawa Pos, petugas keamanan menjaga
setiap sudut ibu kota. Tidak hanya di jalan-jalan sekitar gedung DPR,
MPR, dan kawasan sekitar istana, mereka juga berada di titik-titik yang
dinilai kritis. Mulai pusat perbelanjaan, stasiun, kantor-kantor
pemerintah, sampai sarana-prasarana penting milik PLN dan Pertamina.
Jalan utama yang dilalui Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin juga
disterilkan.

Baca Juga:  Ini Kata Wakil Ketua MPR Terkait Mundurnya Kepala Sekolah di Inhu

TNI-Polri juga menjaga ketat wilayah udara ibu kota.
Helikopter milik TNI maupun Polri tidak henti hilir mudik. Setiap 15
menit, helikopter milik dua instansi tersebut melintas di atas kompleks
DPR-MPR. Hadi menyebutkan, alat utama sistem persenjataan (alutsista)
tersebut memang sengaja digerakkan untuk memastikan wilayah udara
Jakarta benar-benar aman.

Mantan kepala staf angkatan udara (KSAU)
itu menyatakan, instansinya bahkan mengerahkan pesawat intai untuk
memantau setiap pergerakan. ’’Sehingga seluruh aparat TNI-Polri dapat
memantau real time wilayah-wilayah yang dianggap kritis,’’ imbuhnya.
Seluruh hasil pemantauan dari udara dilaporkan langsung ke Posko Utama
Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka
Barat, Jakarta.

TNI juga mengerahkan pesawat tanpa awak. Total
dua pesawat tanpa awak ikut ambil bagian untuk mengamankan pelantikan
presiden dan wakil presiden. ’’Masing-masing pesawat (tanpa awak) bisa
terbang 8–9 jam,’’ imbuh panglima TNI. Pengamanan udara dianggap vital.
Sebab, pantauan udara bisa melihat apa saja yang tidak terdeteksi di
darat. Misalnya, kehadiran sniper yang bukan dari aparat keamanan.

Hadi
mengungkapkan, tugas pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden
dilaksanakan sampai seluruh tamu aman kembali ke negara masing-masing.
Untuk menyemangati seluruh prajurit, Hadi mengucapkan terima kasih. Dia
pun meminta personel TNI dan Polri tidak kendur dalam bertugas.

Sesuai
dengan imbauan aparat kepolisian, selama pelantikan kemarin tidak ada
demo di sekitar kompleks DPR-MPR. Menurut Tito, selama ini tidak ada
larangan untuk berdemonstrasi. ’’Itu hak warga negara untuk sampaikan
pendapat. Yang nggak boleh (demo) anarkistis,’’ imbuhnya. Dia
memastikan, pihaknya akan bertidak sesuai dengan prosedur apabila muncul
demo anarkistis. ’’Kalau ada yang anarkistis, kami tindak secara
proporsional,’’ tegasnya.

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tak mau berlama-lama
merayakan pelantikan. Begitu selesai dilantik, mereka langsung tancap
gas. Sejumlah program kerja mereka jalankan. Salah satunya adalah
menjalin kerja sama bisnis dengan luar negeri.

Momentum tersebut
tampak dalam acara courtesy call atau kunjungan kehormatan antara Jokowi
dan sejumlah kepala negara sahabat. Courtesy call dilakukan dengan 13
kepala negara dan utusan yang ditemui secara khusus. Lima kepala negara
ditemui sebelum pelantikan.

Mereka adalah Sultan Brunei Darussalam
Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, PM
Singapura Lee Hsien Loong, PM Kamboja Hun Sen, dan Raja Eswatini
(Swaziland) Mswati III.

Kemudian, 3 wakil presiden dan 5 utusan
negara diterima setelah pelantikan. Yakni, Wakil Presiden Tiongkok Wang
Qishan, Wakil Presiden Vietnam Dang Thi Ngoc Thinh, Wakil dan Presiden
Myanmar Henry Van Thio. Berikutnya, utusan presiden Republik Korea Noh
Young-min, utusan presiden Filipina Theodoro Locsin, utusan PM Jepang
Nakayama Norihiro, utusan presiden Uni Emirat Arab Syekh Nahyan Mabarak
Al Nahyan, dan utusan presiden Amerika Serikat Hon. Elaine L. Chao.

Menteri
Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kunjungan pemimpin negara sahabat
memang dimaksudkan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi.
”Beliau semuanya yakin bahwa presiden dan wakil presiden dapat membawa
Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujar Retno di Istana Merdeka. Namun,
di luar itu, pembicaraan soal peningkatan kerja sama bilateral,
terutama di bidang ekonomi, juga disampaikan.

”Ke depan Indonesia
terus memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara tersebut,”
sambung Retno. Sejumlah tawaran proyek kerja sama bahkan disampaikan.
Salah satunya, menawarkan produk-produk strategis kepada PM Kamboja.
”Termasuk dari PT Inka,” tuturnya. Kereta produk Indonesia diharapkan
dapat mendukung sarana transportasi di Kamboja.

Baca Juga:  Pansel Segera Serahkan Hasil

Tawaran juga
disampaikan Jokowi saat bertemu raja Eswatini. Presiden menawarkan agar
BUMN konstruksi Indonesia bisa menggarap proyek pembangunan di negara
berbentuk kerajaan itu. Apalagi, Eswatini sedang gencar membangun
infrastruktur. ”Presiden mengatakan, kita tertarik untuk berpartisipasi
di dalam pembangunan infrastruktur,” tuturnya. Hal itu sejalan dengan
fokus politik perdagangan luar negeri Indonesia yang ingin menggarap
Afrika sebagai pasar baru. ”Dan saat ini sedang dilakukan pembicaraan
antara Eswatini dan PT Peruri untuk pencetakan. Terkait dengan
dokumen-dokumen negara,” jelasnya.

Pengamanan Tamu Negara

Pelantikan
presiden dan wakil presiden kemarin sore berjalan lancar (20/10). Tidak
ada peristiwa yang memberikan ancaman signifikan. Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, bersama
sejumlah pejabat teras TNI dan Polri turun langsung untuk memastikan
agenda lima tahunan tersebut berjalan lancar.

’’Saya mengecek rute
(pengamanan) seluruhnya dan semua (anggota TNI-Polri) pada posisi di
tempat dan siap,’’ ungkap Hadi kemarin. Baik personel yang ditugaskan
untuk menjaga ring satu, dua, tiga, maupun pos-pos lain. Orang nomor
satu di institusi militer itu menyatakan, dirinya tidak henti-henti
mengingatkan rules of engagement atau ROE. Dengan begitu, seluruh
personel bisa memaksimalkan tugas. ’’Semuanya berjalan lancar dan
aman,’’ imbuhnya.

Pantauan Jawa Pos, petugas keamanan menjaga
setiap sudut ibu kota. Tidak hanya di jalan-jalan sekitar gedung DPR,
MPR, dan kawasan sekitar istana, mereka juga berada di titik-titik yang
dinilai kritis. Mulai pusat perbelanjaan, stasiun, kantor-kantor
pemerintah, sampai sarana-prasarana penting milik PLN dan Pertamina.
Jalan utama yang dilalui Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin juga
disterilkan.

Baca Juga:  Jika Tidak Mudik, Perantau Dapat Tambahan Angpao

TNI-Polri juga menjaga ketat wilayah udara ibu kota.
Helikopter milik TNI maupun Polri tidak henti hilir mudik. Setiap 15
menit, helikopter milik dua instansi tersebut melintas di atas kompleks
DPR-MPR. Hadi menyebutkan, alat utama sistem persenjataan (alutsista)
tersebut memang sengaja digerakkan untuk memastikan wilayah udara
Jakarta benar-benar aman.

Mantan kepala staf angkatan udara (KSAU)
itu menyatakan, instansinya bahkan mengerahkan pesawat intai untuk
memantau setiap pergerakan. ’’Sehingga seluruh aparat TNI-Polri dapat
memantau real time wilayah-wilayah yang dianggap kritis,’’ imbuhnya.
Seluruh hasil pemantauan dari udara dilaporkan langsung ke Posko Utama
Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka
Barat, Jakarta.

TNI juga mengerahkan pesawat tanpa awak. Total
dua pesawat tanpa awak ikut ambil bagian untuk mengamankan pelantikan
presiden dan wakil presiden. ’’Masing-masing pesawat (tanpa awak) bisa
terbang 8–9 jam,’’ imbuh panglima TNI. Pengamanan udara dianggap vital.
Sebab, pantauan udara bisa melihat apa saja yang tidak terdeteksi di
darat. Misalnya, kehadiran sniper yang bukan dari aparat keamanan.

Hadi
mengungkapkan, tugas pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden
dilaksanakan sampai seluruh tamu aman kembali ke negara masing-masing.
Untuk menyemangati seluruh prajurit, Hadi mengucapkan terima kasih. Dia
pun meminta personel TNI dan Polri tidak kendur dalam bertugas.

Sesuai
dengan imbauan aparat kepolisian, selama pelantikan kemarin tidak ada
demo di sekitar kompleks DPR-MPR. Menurut Tito, selama ini tidak ada
larangan untuk berdemonstrasi. ’’Itu hak warga negara untuk sampaikan
pendapat. Yang nggak boleh (demo) anarkistis,’’ imbuhnya. Dia
memastikan, pihaknya akan bertidak sesuai dengan prosedur apabila muncul
demo anarkistis. ’’Kalau ada yang anarkistis, kami tindak secara
proporsional,’’ tegasnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari