Kamis, 19 September 2024

Amerika Tuding Cina Berniat Raup Untung Besar dari Wabah Virus Corona

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) —  Pemerintah Amerika Serikat kembali melontarkan tuduhan tuduhan serius kepada Cina terkait wabah virus corona. Kali ini penasihat Presiden Donald Trump, Peter Navarro menyebut Beijing sengaja menahan data mengenai virus tersebut demi kepentingan komersial.

Menurut dia, Cina ingin jadi yang pertama menciptakan vaksin dan meraih keuntungan luar biasa dari penjualannya.

"Mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.

"Tetapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro.

- Advertisement -

Menurut dia, Amerika Serikat saat ini memiliki data yang cukup untuk mengembangkan vaksin dan sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk melakukannya.

Baca Juga:  KPK Jilid IV Pamit, Berharap Firli Jadikan KPK Lebih Baik

Salah seorang direktur di Departemen Kesehatan AS bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya berencana untuk mendukung lima atau enam kandidat vaksin eksperimental, dengan harapan ada dua atau tiga yang sukses.

- Advertisement -

Cina sejauh ini telah menyetujui setidaknya tiga vaksin virus corona eksperimental untuk diuji pada manusia. (ant/dil/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) —  Pemerintah Amerika Serikat kembali melontarkan tuduhan tuduhan serius kepada Cina terkait wabah virus corona. Kali ini penasihat Presiden Donald Trump, Peter Navarro menyebut Beijing sengaja menahan data mengenai virus tersebut demi kepentingan komersial.

Menurut dia, Cina ingin jadi yang pertama menciptakan vaksin dan meraih keuntungan luar biasa dari penjualannya.

"Mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.

"Tetapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro.

Menurut dia, Amerika Serikat saat ini memiliki data yang cukup untuk mengembangkan vaksin dan sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk melakukannya.

Baca Juga:  Rekening Nol Rupiah Bisa Transfer Rp1,7 M

Salah seorang direktur di Departemen Kesehatan AS bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya berencana untuk mendukung lima atau enam kandidat vaksin eksperimental, dengan harapan ada dua atau tiga yang sukses.

Cina sejauh ini telah menyetujui setidaknya tiga vaksin virus corona eksperimental untuk diuji pada manusia. (ant/dil/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari