BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Tokoh masyarakat maupun pejabat daerah harus menjadi teladan utama penerapan protokol kesehatan (prokes). Hal ini disampaikan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto pada sejumlah kesempatan ketika menghadiri acara tatap muka di sejumlah desa.
Bupati tampil selalu mengenakan masker dan selalu menginstruksikan Bagian Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Kampar untuk memastikan lokasi acara mematuhi prokes.
Di antara yang wajib disiapkan di setiap lokasi yang akan dihadiri Bupati adalah lokasi kursi harus berjarak. Jumlah peserta harus dibatasi. Penyelenggara acara juga wajib menyediakan tempat cuci tangan, baik untuk Bupati maupun untuk masyarakat yang ada. Catur Sugeng biasanya akan menegur bila fasilitas-fasilitas dan aturan tersebut tidak diindahkan saat dirinya menghadiri acara.
’’Kita semua harus berdisiplin diri menerapkan protokol kesehatan, di setiap kesempatan. Karena kita tidak tahu siapa di antara kita yang menjadi pembawa Covid-19 itu. Maka sikap kehati-hatian dan disiplin wajib hukumnya. Ini demi kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kita bersama,’’ kata Catur Sugeng pada sebuah kesempatan.
Apalagi menurut Catur Sugeng, ada pasien Covid-19 tanpa gejala. Hal ini menurutnya tentu lebih berbahaya. Karena secara tidak sadar, orang tanpa gejala (OTG) ini membawa virus lalu menyebarkan kepada orang sekitarnya. Ketika imun tubuh OTG ini kuat, dirinya tidak hanya membawa virus, tapi juga menularkan. Bagi mereka yang tertular dan tidak kuat imun tubuh, di situlah letak berbahayanya.
’’Maka saya tidak bosan-bosan selalu mengimbau masyarakat, kita semua, untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Tidak sulit kok, terapkan saja 3M. Menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Setelah itu semua kita laksanakan, maka mari kita bertawakkal, berdoa kepada Allah supaya kita dihindarkan dari segala mara bahaya ini. Semoga Pandemi Covid-19 ini berakhir dan pergi dari Kabupaten Kampar dan juga Indonesia ini,’’ kata Catur Sugeng.
Laporan : Muhammad Amin (Kampar)
Editor : M Ali Nurman