Minggu, 19 Mei 2024

Jokowi Optimistis 2 Program Baru Bisa Buat Ekonomi Indonesia Bangkit

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah mengharapkan di tengah pandemi Covid-19 ini ekonomi masyarakat bisa bangkit. Hal itu lantaran saat ini pemerintah memberikan dua insentif. Pertama diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil baru. Kemudian kedua relaksasi kredit pemilikan rumah (KPR) dalam bentuk uang muka yang diberikan pelonggaran hingga 0 persen.

"Baru saja, untuk membangkitkan sisi manufaktur PPnBM selama nanti bulan Maret, April, Mei diberikan 3 bulan PPnBM 0 persen, 3 bulan berikutnya 50 persen, 3 bulan berikutnya 25 persen, diberikan juga kemarin, yang berkaitan dengan rumah DP 0 persen," ujar Jokowi dalam perayaan Imlek Nasional 2021 yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Sabtu (20/2).

Yamaha

"Saya kira cara-cara ini nanti yang akan bisa membangkitkan demand, membangkitkan konsumsi membangkitkan daya beli masyarakat," tambahnya.

Baca Juga:  Sepekan, Polres Kampar Ungkap 16 Kasus Narkoba

Jokowi mengaku sudah memerintahkan kepada semua kementerian untuk menjalankan program padat karya yang sebanyak-banyaknya. Itu dilakukan agar melalui APBN, APB pemerintah bisa membuat peluang kerja yang sebanyak-banyaknya.

"Oleh karena itu pemerintah bekerja keras untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari membangkitkan UMKM agar bisa berproduksi kembali, yang kecil bisa berproduksi kembali, yang menengah bisa berproduksi kembali secara maksimal yang besar bisa berproduksi kembali secara maksimal," katanya.

- Advertisement -

Jokowi mengatakan, penanganan permasalahan kesehatan dan perekonomian tidak bisa dipisah-pisahkan. Sehingga dia meminta peran serta masyarakat untuk bersama pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 ini.

"Kita mesti menunjukkan bukti bahwa permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan baik sehingga muncul kepercayaan untuk kebangkitan ekonomi kita," ungkapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rahasiakan Jenis Kelamin Calon Buah Hati

Jokowi berujar, semua pihak harus menunjukkan bukti bahwa situasi sosial dan politik tetap stabil dan daya beli masyarakat terus meningkat. Supply dan demand juga harus dibangkitkan secara bersama-sama dan secara sinergis.

"Hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah maupun oleh otoritas moneter baik itu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpatan (LPS)," tuturnya.

Sehingga Jokowi berharap masyarakat bisa bergotong royong dengan meningkatkan protokol kesehatan Covid-19 untuk melakukan lompatan dan terobosan baru dalam melakukan langkah-langak berani. Sehingga bisa terlepas dari krisis kesehatan dan perekonomian.

"Agar kita bisa mencuri start lebih awal dibandingkan negara-negara lain dan menjadi negara maju yang kita cita-citakan bersama," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah mengharapkan di tengah pandemi Covid-19 ini ekonomi masyarakat bisa bangkit. Hal itu lantaran saat ini pemerintah memberikan dua insentif. Pertama diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil baru. Kemudian kedua relaksasi kredit pemilikan rumah (KPR) dalam bentuk uang muka yang diberikan pelonggaran hingga 0 persen.

"Baru saja, untuk membangkitkan sisi manufaktur PPnBM selama nanti bulan Maret, April, Mei diberikan 3 bulan PPnBM 0 persen, 3 bulan berikutnya 50 persen, 3 bulan berikutnya 25 persen, diberikan juga kemarin, yang berkaitan dengan rumah DP 0 persen," ujar Jokowi dalam perayaan Imlek Nasional 2021 yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Sabtu (20/2).

"Saya kira cara-cara ini nanti yang akan bisa membangkitkan demand, membangkitkan konsumsi membangkitkan daya beli masyarakat," tambahnya.

Baca Juga:  India Pecahkan Rekor Penularan Global Antrean RS Penuh, Suplai Oksigen Kritis

Jokowi mengaku sudah memerintahkan kepada semua kementerian untuk menjalankan program padat karya yang sebanyak-banyaknya. Itu dilakukan agar melalui APBN, APB pemerintah bisa membuat peluang kerja yang sebanyak-banyaknya.

"Oleh karena itu pemerintah bekerja keras untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari membangkitkan UMKM agar bisa berproduksi kembali, yang kecil bisa berproduksi kembali, yang menengah bisa berproduksi kembali secara maksimal yang besar bisa berproduksi kembali secara maksimal," katanya.

Jokowi mengatakan, penanganan permasalahan kesehatan dan perekonomian tidak bisa dipisah-pisahkan. Sehingga dia meminta peran serta masyarakat untuk bersama pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 ini.

"Kita mesti menunjukkan bukti bahwa permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan baik sehingga muncul kepercayaan untuk kebangkitan ekonomi kita," ungkapnya.

Baca Juga:  Rahasiakan Jenis Kelamin Calon Buah Hati

Jokowi berujar, semua pihak harus menunjukkan bukti bahwa situasi sosial dan politik tetap stabil dan daya beli masyarakat terus meningkat. Supply dan demand juga harus dibangkitkan secara bersama-sama dan secara sinergis.

"Hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah maupun oleh otoritas moneter baik itu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpatan (LPS)," tuturnya.

Sehingga Jokowi berharap masyarakat bisa bergotong royong dengan meningkatkan protokol kesehatan Covid-19 untuk melakukan lompatan dan terobosan baru dalam melakukan langkah-langak berani. Sehingga bisa terlepas dari krisis kesehatan dan perekonomian.

"Agar kita bisa mencuri start lebih awal dibandingkan negara-negara lain dan menjadi negara maju yang kita cita-citakan bersama," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari