Senin, 23 Juni 2025

Setidaknya Jokowi sudah Jujur, Selama Ini di Bawah Tekanan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah jujur jika hampir lima tahun memimpin, dirinya berada di bawah tekanan.

Hal ini disampaikan Pangi, menanggapi pernyataan Jokowi yang sudah tidak punya beban lagi dalam memimpin negara ini lima tahun ke depan. Sehingga, keputusan gila pun bakal dia ambil demi kemajuan bangsa ini.

Pernyataan itu disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut saat menghadiri Silaturahmi Halal Bi Halal Aktivis 98 Se-Indonesia yang diadakan Rembuk Nasional Aktivis 98 (RNA 98), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (16/6/2019).

’’Saya pikir Jokowi selama ini secara tak langsung beliau sudah jujur, memang didikte dan di bawah tekanan. Ini mungkin waktu yang paling penting bagi Jokowi memimpin Indonesia tanpa tekanan atau di dikte orang lain,’’ ucap Pangi di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga:  Diduga Tipu Tipu Teman dalam Jual-Beli Tanah Rp1,1 M, IRT Diadili

Oleh karena itu, lanjut direktur eksekutif Voxpol Center ini, bila Jokowi – Ma’ruf Amin sah menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, dalam lima tahun ke depan suami Iriana itu harus lebih berani dan sedikit gila dalam mengambil keputusan yang punya korelasi terhadap kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

’’Pemimpin Indonesia memang harus sedikit agak gila, berfikir antimainstream dari kebanyakan pemimpin, tidak di bawah pengaruh dan dikendalikan orang lain. Pemimpin merdeka insyaallah akan membawa kemajuan bagi bangsa,’’ tutur analis politik asal Sumbar ini.

Pangi juga memandang, pernyataan Jokowi secara tak langsung menjadi sinyal bahwa dia tidak mudah di dikte lagi. Bila selama ini dia punya beban, sekarang beban tersebut sudah tidak ada lagi. Termasuk dalam memilih menteri, dan menentukan kebijakan strategis demi kepentingan nasional.

’’Bisa juga Jokowi yang selama ini di bawah tekanan elite partai, tapi setelah melihat hasil pilpres partai mungkin dianggap tidak signifikan dalam memenangkan pertarungan kontestasi elektoral,’’ kata Pangi.(fat)

Editor: Fopin A Sinaga

 

Baca Juga:  619 ASN Inhu Divaksin Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah jujur jika hampir lima tahun memimpin, dirinya berada di bawah tekanan.

Hal ini disampaikan Pangi, menanggapi pernyataan Jokowi yang sudah tidak punya beban lagi dalam memimpin negara ini lima tahun ke depan. Sehingga, keputusan gila pun bakal dia ambil demi kemajuan bangsa ini.

Pernyataan itu disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut saat menghadiri Silaturahmi Halal Bi Halal Aktivis 98 Se-Indonesia yang diadakan Rembuk Nasional Aktivis 98 (RNA 98), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (16/6/2019).

’’Saya pikir Jokowi selama ini secara tak langsung beliau sudah jujur, memang didikte dan di bawah tekanan. Ini mungkin waktu yang paling penting bagi Jokowi memimpin Indonesia tanpa tekanan atau di dikte orang lain,’’ ucap Pangi di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga:  619 ASN Inhu Divaksin Covid-19

Oleh karena itu, lanjut direktur eksekutif Voxpol Center ini, bila Jokowi – Ma’ruf Amin sah menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, dalam lima tahun ke depan suami Iriana itu harus lebih berani dan sedikit gila dalam mengambil keputusan yang punya korelasi terhadap kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

- Advertisement -

’’Pemimpin Indonesia memang harus sedikit agak gila, berfikir antimainstream dari kebanyakan pemimpin, tidak di bawah pengaruh dan dikendalikan orang lain. Pemimpin merdeka insyaallah akan membawa kemajuan bagi bangsa,’’ tutur analis politik asal Sumbar ini.

Pangi juga memandang, pernyataan Jokowi secara tak langsung menjadi sinyal bahwa dia tidak mudah di dikte lagi. Bila selama ini dia punya beban, sekarang beban tersebut sudah tidak ada lagi. Termasuk dalam memilih menteri, dan menentukan kebijakan strategis demi kepentingan nasional.

- Advertisement -
’’Bisa juga Jokowi yang selama ini di bawah tekanan elite partai, tapi setelah melihat hasil pilpres partai mungkin dianggap tidak signifikan dalam memenangkan pertarungan kontestasi elektoral,’’ kata Pangi.(fat)

Editor: Fopin A Sinaga

 

Baca Juga:  Lima Polisi Terluka saat Mahasiswa Paksa Masuk Halaman Kantor Gubri
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah jujur jika hampir lima tahun memimpin, dirinya berada di bawah tekanan.

Hal ini disampaikan Pangi, menanggapi pernyataan Jokowi yang sudah tidak punya beban lagi dalam memimpin negara ini lima tahun ke depan. Sehingga, keputusan gila pun bakal dia ambil demi kemajuan bangsa ini.

Pernyataan itu disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut saat menghadiri Silaturahmi Halal Bi Halal Aktivis 98 Se-Indonesia yang diadakan Rembuk Nasional Aktivis 98 (RNA 98), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (16/6/2019).

’’Saya pikir Jokowi selama ini secara tak langsung beliau sudah jujur, memang didikte dan di bawah tekanan. Ini mungkin waktu yang paling penting bagi Jokowi memimpin Indonesia tanpa tekanan atau di dikte orang lain,’’ ucap Pangi di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga:  Biadab, si Ayah Lupa Berapakali Cabuli Anak Sendiri

Oleh karena itu, lanjut direktur eksekutif Voxpol Center ini, bila Jokowi – Ma’ruf Amin sah menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, dalam lima tahun ke depan suami Iriana itu harus lebih berani dan sedikit gila dalam mengambil keputusan yang punya korelasi terhadap kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

’’Pemimpin Indonesia memang harus sedikit agak gila, berfikir antimainstream dari kebanyakan pemimpin, tidak di bawah pengaruh dan dikendalikan orang lain. Pemimpin merdeka insyaallah akan membawa kemajuan bagi bangsa,’’ tutur analis politik asal Sumbar ini.

Pangi juga memandang, pernyataan Jokowi secara tak langsung menjadi sinyal bahwa dia tidak mudah di dikte lagi. Bila selama ini dia punya beban, sekarang beban tersebut sudah tidak ada lagi. Termasuk dalam memilih menteri, dan menentukan kebijakan strategis demi kepentingan nasional.

’’Bisa juga Jokowi yang selama ini di bawah tekanan elite partai, tapi setelah melihat hasil pilpres partai mungkin dianggap tidak signifikan dalam memenangkan pertarungan kontestasi elektoral,’’ kata Pangi.(fat)

Editor: Fopin A Sinaga

 

Baca Juga:  BPBD, Polsek Bangko dan Puskesmas Bagikan Masker

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari