Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kemendagri Singapura Beberkan Alasan UAS Ditolak dan Dideportasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kemendagri Singapura membeberkan beberapa alasan menolak Ustaz Abdul Somad (UAS). Salah satunya karena UAS secara terbuka menyebut non-muslim sebagai kafir. Pernyataan Kemendagri Singapura itu dirilis melalui situs resminya.

Singapura awalnya menjelaskan soal kedatangan UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei.

 “Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustaz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” demikian pernyataan Kemendagri Singapura seperti dilihat Selasa (17/5/2022).

Baca Juga:  Hotspot Turun, Jambi dan Sumsel Sudah Diguyur Hujan

Kemendagri Singapura kemudian menjelaskan alasan menolak UAS. Khutbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina diungkit.

“UAS dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” katanya.

“Misalnya, UAS telah mengkhutbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’,” tulis Kemendagri Singapura.

“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai ‘kafir’ (kafir),” lanjut pernyataan tersebut.

Kemendagri Singapura mengatakan UAS masuk Singapura berpura-pura untuk kunjungan sosial.

Baca Juga:  Tak Bisa Tuntaskan Kasus Novel Baswedan, Jokowi Dituntut Copot Idham Azis

“Masuknya seorang pengunjung ke Singapura bukanlah otomatis atau hak. Setiap kasus dinilai. Sementara UAS berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial,” katanya .

“Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura,” tulis Kemendagri Singapura.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kemendagri Singapura membeberkan beberapa alasan menolak Ustaz Abdul Somad (UAS). Salah satunya karena UAS secara terbuka menyebut non-muslim sebagai kafir. Pernyataan Kemendagri Singapura itu dirilis melalui situs resminya.

Singapura awalnya menjelaskan soal kedatangan UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei.

- Advertisement -

 “Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustaz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” demikian pernyataan Kemendagri Singapura seperti dilihat Selasa (17/5/2022).

Baca Juga:  Handphone Terjatuh

Kemendagri Singapura kemudian menjelaskan alasan menolak UAS. Khutbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina diungkit.

- Advertisement -

“UAS dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” katanya.

“Misalnya, UAS telah mengkhutbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’,” tulis Kemendagri Singapura.

“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai ‘kafir’ (kafir),” lanjut pernyataan tersebut.

Kemendagri Singapura mengatakan UAS masuk Singapura berpura-pura untuk kunjungan sosial.

Baca Juga:  Semen Padang Gagal Raup Poin Penuh

“Masuknya seorang pengunjung ke Singapura bukanlah otomatis atau hak. Setiap kasus dinilai. Sementara UAS berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial,” katanya .

“Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura,” tulis Kemendagri Singapura.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari