- Advertisement -
BALI(RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir adanya gempa pada pukul 07.18 WIT dengan lokasi koordinat : 9.11 LS,114.54 BT (83 km Barat Daya Nusa Dua – Bali di kedalaman 68 km, Selasa (16/7).
Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti memastikan gempa yang terjadi di Bali tidak menggangu jalannya operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan, saat terjadi gempa, penumpang yang akan berangkat telah dilakukan evakuasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ke area apron pesawat dengan panduan petugas security dan AMC.
- Advertisement -
Selain itu, pascagempa juga telah dilaksanakan runway inspection dengan hasil dinyatakan dalam keadaan aman (servicable).
“Dengan adanya runway inspection terjadi keterlambatan penerbangan yaitu sebanyak lima pesawat tertahan selama 15 menit,†jelas Elfi.
Pascagempa, pengecekan menyeluruh dilakukan mulai dari sisi udara, sisi darat serta fasilitas pelayanan navigasi penerbangan di AirNav Indonesia cabang Denpasar juga tidak mengalami kerusakan akibat gempa.
- Advertisement -
Selain itu, Dirjen Perhubungan Udara juga mengimbau, kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.(chi)
sumber: JPNN.com
Editor: Deslina
BALI(RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir adanya gempa pada pukul 07.18 WIT dengan lokasi koordinat : 9.11 LS,114.54 BT (83 km Barat Daya Nusa Dua – Bali di kedalaman 68 km, Selasa (16/7).
Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti memastikan gempa yang terjadi di Bali tidak menggangu jalannya operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan, saat terjadi gempa, penumpang yang akan berangkat telah dilakukan evakuasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ke area apron pesawat dengan panduan petugas security dan AMC.
- Advertisement -
Selain itu, pascagempa juga telah dilaksanakan runway inspection dengan hasil dinyatakan dalam keadaan aman (servicable).
“Dengan adanya runway inspection terjadi keterlambatan penerbangan yaitu sebanyak lima pesawat tertahan selama 15 menit,†jelas Elfi.
- Advertisement -
Pascagempa, pengecekan menyeluruh dilakukan mulai dari sisi udara, sisi darat serta fasilitas pelayanan navigasi penerbangan di AirNav Indonesia cabang Denpasar juga tidak mengalami kerusakan akibat gempa.
Selain itu, Dirjen Perhubungan Udara juga mengimbau, kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.(chi)
sumber: JPNN.com
Editor: Deslina