PAPUA (RIAUPOS.CO) – Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua kembali menembak aparat kepolisian dan TNI yang sedang bertugas di Papua. Insiden itu terjadi Kampung Usir, Kabupaten Puncak. Daerah itu merupakan lokasi Briptu Heidar, anggota Polda Papua, disandera sebelum dibunuh oleh separatis.
Saat penembakan, anggota Polri dan TNI sedang menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyanderaan Briptu Heidar, Rabu (14/8).
“Pada saat kemarin sekitar pukul 11.00 tim mendatangi TKP. Memang ada serangan tembakan dari kelompok KKB,” ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Ketika ada suara tembakan, kata Dedi, anggota anggota Polri dan TNI langsung melakukan pengejaran ke sumber suara tembakan. Namun, petugas tidak menemukan para pelaku. “Hanya ditemukan beberapa amunisi di sekitar suara tambakan dan beberapa magazine,” tambah Dedi.
Beruntung dalam insiden penyerangan ini tidak ada petugas yang terluka. Olah TKP tetap berjalan hingga tuntas. Polisi saat ini masih menyelidiki lebih lanjut kasus penyanderaan yang menimpa Briptu Heidar.
Sementara itu, terkait usul Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu agar KKSB diserang balik, Dedi belum mau mengamininya. Sebab, aparat fokus menciptakan kondisi damai di Papua dengan tetap melakukan penindakan hukum kepada yang melakukan tindak pidana.
“Yang jelas Polri-TNI bersama Pemda setempat fokusnya adalah pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Kemudian harus betul-betul terjaminnya pelayanan masyarakat yang ada di sana,” tegas Dedi.
Sebelumnya, KKSB Papua kembali berulah. Kali ini mereka menyandera seorang anggota polisi bernama Briptu Heidar yang tengah bertugas menyelidiki kasus di Papua. Peristiwa ini terjadi siang tadi sekira pukul 11.00 WIT di Kampung Usir, Kabupaten Puncak.
Sumber: Jawapos.com
Editor : Edwir