TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan mendampingi Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar melakukan penanaman bibit pohon mangrove di kawasan wisata Pantai Terumbu Mabloe, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Rabu (14/7) petang.
Dikatakan Wardan, banyak manfaat dari penanaman bibit mangrove. Terutama bagi kelangsungan lingkungan untuk jangka pajang. Artinya hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mitigasi bencana pada kawasan pesisir pantai di Inhil. "Keberadaan hutan mangrove yang kita tanam hari ini untuk mitigasi dari gelombang pasang, abrasi, dan bencana alam yang kerap terjadi di kawasan pesisir," ujar Wardan.
Selain itu, penanaman bibit pohon mangrove adalah langkah reboisasi yang sedang dicanangkan. Pohon mangrove dijelaskan Wardan lagi, memiliki beberapa fungsi dan manfaat bagi daerah yang ditumbuhi.
"Yang paling nyata, seperti saya sampaikan awal-awal tadi, yaitu fungsi konservasi untuk menahan abrasi, karena hantaman gelombang pasang air laut," jelasnya.
Belum lagi dampak bagi ekosistem dan biota laut. Banyak spesies bisa hidup, tumbuh bertelur, dan berkembang biak di daerah hutan mangrove. Oleh sebab itu, pemerintah sangat konsentrasi terhadap reboisasi maupun penanaman mangrove di kawasan pesisir. Secara umum, hutan mangrove adalah aset yang sangat penting. Tidak hanya sebagai penahan abrasi dari air laut. Melainkan juga, diperkirakan bisa memunculkan habitat bagi satwa-satwa endemik termasuk kepiting. Bukan tidak mungkin satwa-satwa tersebut dapat dikembangkan melalui budidaya.
"Keanekaragaman hayati ini benar-benar bisa kita manfaatkan. Baik dari aspek lingkungan maupun ekonomi," urainya.
Yang tidak kalah pentingnya, benefit yang diperoleh sangat menguntungkan bagi daerah. Khususnya bagi Desa Sungai Bela dan Kecamatan Kuindra. Umumnya Kabupaten Inhil dan Provinsi Riau. Selain Bupati dan Gubri, penanaman bibit mangrove juga dihadiri Ketua DPRD Inhil H Ferriyandi, Dandim 0314/Inhil serta unsur forkopimda setempat.
Sementara Gubri menyampaikan, di daerah Riau pesisir sering terjadi abrasi akibat gelombang air pasang surut. Dengan reboisasi mangrove, dia berharap program ini dapat menjaga kelestarian lingkungan.
"Terutama menjaga dari terjadinya abrasi," tutur Gubri.
Di sisi lain Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Irpana Nur SHut MSc mengatakan, harapan dari program tersebut agar terjadi siklus ekonomi yang mumpuni bagi masyarakat sekitar.
"In sya Allah, khusus untuk Indragiri Hilir ini dana yang masuk untuk program tersebut sekitar Rp26 miliar kepada kelompok masyarakat. Di Sungai Bela ada dua kelompok tani yang akan melaksanakan serta merawat ekosistem yang ada di sini," terangnya.(adv/ind)