JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani menanggapi insiden jatuhnya pesawat milik TNI AU di Kampar, Riau, Senin (15/6/2020). Menurutnya, karena insiden pesawat jatuh bukan kali pertama terjadi, untuk itu selain melakukaam modernisasi juga harus fokus pada perawatan alutsita.
"Jatuhnya Pesawat TNI AU di Riau hari ini semakin menambah keyakinan kita, bahwa alutsista TNI bukan hanya memerlukan modernisasi dengan pengadaan yang baru, tetapi juga perlu perawatan dan overhaul terhadap alutsista yang ada," ujar Arsul Sani saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Untuk itu, kata Arsul, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan perlu meningkatkan lagi anggaran TNI, terutama untuk pengadaan alutsista.
"Kita akui, sejak Pak Prabowo menjabat Menhan, upaya peningkatan anggaran ini sudah terlihat. Namun anggaran tersebut belum cukup dan perlu diberikan ruang kenaikan anggaran yang lebih besar lagi," tandasnya
Selama lebih kurang 10 tahun, kenaikan anggaran pertahanan di Indonesia masih belum sejalan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Selain itu kata Arsul, minimnya akuntabilitas penggunaan anggaran juga harus dibenahi oleh Kementerian Pertahanan.
"Kurangnya perawatan bisa menjadi salah satu penyebab pesawat milik TNI Indonesia mengalami kecelakaan di Riau," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani menanggapi insiden jatuhnya pesawat milik TNI AU di Kampar, Riau, Senin (15/6/2020). Menurutnya, karena insiden pesawat jatuh bukan kali pertama terjadi, untuk itu selain melakukaam modernisasi juga harus fokus pada perawatan alutsita.
"Jatuhnya Pesawat TNI AU di Riau hari ini semakin menambah keyakinan kita, bahwa alutsista TNI bukan hanya memerlukan modernisasi dengan pengadaan yang baru, tetapi juga perlu perawatan dan overhaul terhadap alutsista yang ada," ujar Arsul Sani saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/6/2020).
- Advertisement -
Untuk itu, kata Arsul, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan perlu meningkatkan lagi anggaran TNI, terutama untuk pengadaan alutsista.
"Kita akui, sejak Pak Prabowo menjabat Menhan, upaya peningkatan anggaran ini sudah terlihat. Namun anggaran tersebut belum cukup dan perlu diberikan ruang kenaikan anggaran yang lebih besar lagi," tandasnya
- Advertisement -
Selama lebih kurang 10 tahun, kenaikan anggaran pertahanan di Indonesia masih belum sejalan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Selain itu kata Arsul, minimnya akuntabilitas penggunaan anggaran juga harus dibenahi oleh Kementerian Pertahanan.
"Kurangnya perawatan bisa menjadi salah satu penyebab pesawat milik TNI Indonesia mengalami kecelakaan di Riau," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman