Selasa, 20 Agustus 2024

Korsel Siap Seret Jepang ke Pengadilan Internasional

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk menyeret Jepang ke pengadilan internasional. Itu terkait keputusannya membuang air limbah nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak ke Samudra Pasifik. Hal itu diungkapkan kantor kepresidenan Korsel Blue House pada Rabu (14/4).

Melalui taklimat pers, Juru Bicara Blue House Kang Min-seok menyampaikan bahwa dalam pertemuan internal, Presiden Moon Jae-in menginstruksikan kepada para sekretarisnya untuk aktif meninjau cara menggugat Jepang ke Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut (ITLOS) terkait keputusan Tokyo membuang air terkontaminasi radioaktif ke laut.

"Peninjauan termasuk upaya mencari putusan sementara dari pengadilan internasional," ujar Kang.

Instruksi ini disampaikan sebelum Moon menemui Koichi Aiboshi, Duta Besar Jepang untuk Korsel yang baru, di kompleks kepresidenan Blue House untuk menerima kredensialnya bersama Duta Besar baru dari Republik Dominika dan Latvia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Karhutla di Pelalawan Mulai Muncul

Dalam pertemuan tersebut, Moon mengatakan kepada Aiboshi bahwa Korea Selatan memiliki kekhawatiran yang sangat besar atas keputusan Jepang membuang air limbah radioaktif ke laut karena Korsel secara geografis paling dekat dan berbagi laut dengan Jepang. Moon meminta Aiboshi menyampaikan pesannya dan kekhawatiran pemerintah maupun rakyat Korsel kepada pemerintah Jepang.

Juru bicara Blue House menggambarkan pernyataan Moon, yang disampaikan dalam upacara penyerahan surat kepercayaan itu sebagai sangat tidak biasa. Menurut Blue House, kantor sekretaris kepresidenan bidang hukum mulai menjajaki berbagai opsi, termasuk putusan pengadilan atas keputusan Jepang tersebut.

- Advertisement -

Seperti diketahui, Jepang pada Selasa (13/4) mengumumkan rencananya untuk membuang air bercampur tritium dari PLTN Fukushima, yang diyakini mencapai lebih dari 1,25 juta ton tersimpan dalam sejumlah tangki, ke Samudra Pasifik dalam waktu sekitar dua tahun.

Baca Juga:  Naik Turun

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk menyeret Jepang ke pengadilan internasional. Itu terkait keputusannya membuang air limbah nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak ke Samudra Pasifik. Hal itu diungkapkan kantor kepresidenan Korsel Blue House pada Rabu (14/4).

Melalui taklimat pers, Juru Bicara Blue House Kang Min-seok menyampaikan bahwa dalam pertemuan internal, Presiden Moon Jae-in menginstruksikan kepada para sekretarisnya untuk aktif meninjau cara menggugat Jepang ke Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut (ITLOS) terkait keputusan Tokyo membuang air terkontaminasi radioaktif ke laut.

"Peninjauan termasuk upaya mencari putusan sementara dari pengadilan internasional," ujar Kang.

Instruksi ini disampaikan sebelum Moon menemui Koichi Aiboshi, Duta Besar Jepang untuk Korsel yang baru, di kompleks kepresidenan Blue House untuk menerima kredensialnya bersama Duta Besar baru dari Republik Dominika dan Latvia.

Baca Juga:  Naik Turun

Dalam pertemuan tersebut, Moon mengatakan kepada Aiboshi bahwa Korea Selatan memiliki kekhawatiran yang sangat besar atas keputusan Jepang membuang air limbah radioaktif ke laut karena Korsel secara geografis paling dekat dan berbagi laut dengan Jepang. Moon meminta Aiboshi menyampaikan pesannya dan kekhawatiran pemerintah maupun rakyat Korsel kepada pemerintah Jepang.

Juru bicara Blue House menggambarkan pernyataan Moon, yang disampaikan dalam upacara penyerahan surat kepercayaan itu sebagai sangat tidak biasa. Menurut Blue House, kantor sekretaris kepresidenan bidang hukum mulai menjajaki berbagai opsi, termasuk putusan pengadilan atas keputusan Jepang tersebut.

Seperti diketahui, Jepang pada Selasa (13/4) mengumumkan rencananya untuk membuang air bercampur tritium dari PLTN Fukushima, yang diyakini mencapai lebih dari 1,25 juta ton tersimpan dalam sejumlah tangki, ke Samudra Pasifik dalam waktu sekitar dua tahun.

Baca Juga:  Tips Jadi Pemimpin yang Sukses

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari