Rabu, 18 September 2024

Berdarah-darah dan Melelahkan, Ada Ruang Tunggu Khusus buat Iwan Fals dan Rhoma

Banyak festival musik yang memutuskan rehat pada era pandemi seperti sekarang. Sulitnya menerapkan protokol kesehatan karena harus mendatangkan puluhan musisi dan banyak orang dalam suatu produksi menjadi alasan penyelenggara. Namun, tidak bagi Synchronize Fest. Meski tidak ada festival secara off air, acara tahunan yang menghadirkan banyak musisi hebat itu tetap diadakan lewat digital streaming.

Laporan: Jawapos.com

KOMITMEN untuk taat protokol kesehatan setelah izin menyelenggarakan Synchronize Fest 2020 bertajuk Selebrasi Bersama Televisi dikantongi benar-benar diwujudkan dengan baik oleh penyelenggara. Betapa tidak, walau sangat ribet, ruwet, dan memusingkan, penyelenggaraan salah satu event musik terbaik tanah air itu bisa dibilang berhasil. Bahkan bisa jadi contoh terbaik bagi penyelenggara festival musik lainnya agar terus berjalan pada era new normal seperti sekarang.

Berdarah-darah dan melelahkan sudah pasti. Bahkan, dalam Synchronize Fest 2020, dibentuk tim khusus seperti satgas Covid-19 untuk memastikan penyelenggaraan benar-benar sesuai dengan protokol kesehatan.

- Advertisement -

”Kami serius masalah ini. Kami tidak mau main-main. Sebab, bagaimanapun, pandemi ini harus dihadapi dan acara harus tetap berjalan,” tegas Direktur Festival Synchronize Fest 2020 David Karto.

David menyatakan, satgas yang dibentuk itu memiliki banyak tugas. Pertama adalah mencari lokasi. Tentu lokasi yang dipilih harus luas dan protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik. Akhirnya, Jakarta Convention Center (JCC) dipilih.

- Advertisement -
Baca Juga:  KPK Tahan Bupati Muara Enim Ahmad Yani

Selanjutnya, pada hari H, satgas tersebut harus memastikan puluhan musisi yang tampil benar-benar sudah menjalani rapid test. Syarat mutlak itu pun ditetapkan tepat sebelum musisi meneken kontrak untuk tampil di Synchronize Fest 2020.

”Saat hadir pun, mereka harus tepat waktu. Sebab, kami berupaya menghindari penumpukan orang. Alur musisi datang dan keluar harus berjalan dengan baik,” ujar David.

Lalu, ruang tunggu. David mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja mengambil ruangan yang paling besar khusus untuk ruang tunggu. Di sinilah penularan korona sangat mungkin terjadi karena para musisi yang akan tampil secara streaming berkumpul sebelum dan setelah manggung. ”Kami beri meja-meja dan kursi yang berjarak agar social distancing tetap ada. Para talent juga wajib pakai masker selama berada di waiting room ini,” ungkap David.

Nah, tugas terakhir satgas tersebut adalah memastikan semua protokol kesehatan dijalankan. David menegaskan bahwa tim yang dibentuknya itu tidak segan menegur para musisi yang mencoba-coba nakal dengan tidak memakai masker selama berada di dalam JCC. ”Ternyata, tanpa ditegur, musisi ini sudah sadar kok. Tidak bandel. Mereka benar-benar tahu bahwa protokol kesehatan harus dijalankan agar Synchronize Fest 2020 berjalan dengan baik,” kata David.

Saking detailnya soal protokol kesehatan, penyelenggara Synchronize Fest 2020 juga menyediakan ruang khusus bagi musisi yang berusia 45 tahun ke atas. Dengan begitu, mereka tidak bergabung bersama musisi lain di waiting room. ”Seperti Iwan Fals dan Rhoma Irama, kami sediakan ruangan khusus sebagai langkah antisipasi,” tutur Program Director Synchronize Fest 2020 Kiki Aulia atau biasa dipanggil Ucup kepada Jawa Pos.

Baca Juga:  Waspada Ancaman Bencana Banjir dan Longsor

David menuturkan, suksesnya Synchronize Fest 2020 dengan penerapan protokol kesehatan bisa jadi bukti bahwa event serupa bisa dihelat pada era new normal. Yang jadi masalah adalah komitmen untuk melakukan hal tersebut. ”Artinya, sambil menunggu kondisi normal dan hadirnya vaksin, event-event seperti Synchronize Fest harus tetap bertahan dan berjalan. Tidak bisa berhenti,” tutur David.

Uniknya, meski penyelenggaraan Synchronize Fest 2020 lebih ketat dan ribet, musisi yang hadir cukup menikmatinya. Salah satunya adalah Rocket Rockers. Walau harus menjalani rapid test mandiri sebelum berangkat dari Bandung ke Jakarta, mereka tetap all-out meski terpaksa tampil di sebuah festival musik besar tanpa penonton. ”Kami mencoba kembali ke awal-awal Rocket Rockers berkarir. Awal-awal manggung ya begini tanpa penonton,” ucap gitaris Rocket Rockers Aska Pratama.

Aska pun terpukau dengan ketatnya penerapan protokol kesehatan di Synchronize Fest 2020. Bahkan, dia kaget bahwa JCC disewa semua khusus untuk event streaming. ”Itu hanya untuk satu set panggung dan 10 meja besar demi menjaga protokol kesehatan,” kata Aska.

 

Editor: E Sulaiman

Banyak festival musik yang memutuskan rehat pada era pandemi seperti sekarang. Sulitnya menerapkan protokol kesehatan karena harus mendatangkan puluhan musisi dan banyak orang dalam suatu produksi menjadi alasan penyelenggara. Namun, tidak bagi Synchronize Fest. Meski tidak ada festival secara off air, acara tahunan yang menghadirkan banyak musisi hebat itu tetap diadakan lewat digital streaming.

Laporan: Jawapos.com

KOMITMEN untuk taat protokol kesehatan setelah izin menyelenggarakan Synchronize Fest 2020 bertajuk Selebrasi Bersama Televisi dikantongi benar-benar diwujudkan dengan baik oleh penyelenggara. Betapa tidak, walau sangat ribet, ruwet, dan memusingkan, penyelenggaraan salah satu event musik terbaik tanah air itu bisa dibilang berhasil. Bahkan bisa jadi contoh terbaik bagi penyelenggara festival musik lainnya agar terus berjalan pada era new normal seperti sekarang.

Berdarah-darah dan melelahkan sudah pasti. Bahkan, dalam Synchronize Fest 2020, dibentuk tim khusus seperti satgas Covid-19 untuk memastikan penyelenggaraan benar-benar sesuai dengan protokol kesehatan.

”Kami serius masalah ini. Kami tidak mau main-main. Sebab, bagaimanapun, pandemi ini harus dihadapi dan acara harus tetap berjalan,” tegas Direktur Festival Synchronize Fest 2020 David Karto.

David menyatakan, satgas yang dibentuk itu memiliki banyak tugas. Pertama adalah mencari lokasi. Tentu lokasi yang dipilih harus luas dan protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik. Akhirnya, Jakarta Convention Center (JCC) dipilih.

Baca Juga:  Kisah-Kisah dalam Gembang

Selanjutnya, pada hari H, satgas tersebut harus memastikan puluhan musisi yang tampil benar-benar sudah menjalani rapid test. Syarat mutlak itu pun ditetapkan tepat sebelum musisi meneken kontrak untuk tampil di Synchronize Fest 2020.

”Saat hadir pun, mereka harus tepat waktu. Sebab, kami berupaya menghindari penumpukan orang. Alur musisi datang dan keluar harus berjalan dengan baik,” ujar David.

Lalu, ruang tunggu. David mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja mengambil ruangan yang paling besar khusus untuk ruang tunggu. Di sinilah penularan korona sangat mungkin terjadi karena para musisi yang akan tampil secara streaming berkumpul sebelum dan setelah manggung. ”Kami beri meja-meja dan kursi yang berjarak agar social distancing tetap ada. Para talent juga wajib pakai masker selama berada di waiting room ini,” ungkap David.

Nah, tugas terakhir satgas tersebut adalah memastikan semua protokol kesehatan dijalankan. David menegaskan bahwa tim yang dibentuknya itu tidak segan menegur para musisi yang mencoba-coba nakal dengan tidak memakai masker selama berada di dalam JCC. ”Ternyata, tanpa ditegur, musisi ini sudah sadar kok. Tidak bandel. Mereka benar-benar tahu bahwa protokol kesehatan harus dijalankan agar Synchronize Fest 2020 berjalan dengan baik,” kata David.

Saking detailnya soal protokol kesehatan, penyelenggara Synchronize Fest 2020 juga menyediakan ruang khusus bagi musisi yang berusia 45 tahun ke atas. Dengan begitu, mereka tidak bergabung bersama musisi lain di waiting room. ”Seperti Iwan Fals dan Rhoma Irama, kami sediakan ruangan khusus sebagai langkah antisipasi,” tutur Program Director Synchronize Fest 2020 Kiki Aulia atau biasa dipanggil Ucup kepada Jawa Pos.

Baca Juga:  Prancis Tarik Dubesnya dari AS dan Australia

David menuturkan, suksesnya Synchronize Fest 2020 dengan penerapan protokol kesehatan bisa jadi bukti bahwa event serupa bisa dihelat pada era new normal. Yang jadi masalah adalah komitmen untuk melakukan hal tersebut. ”Artinya, sambil menunggu kondisi normal dan hadirnya vaksin, event-event seperti Synchronize Fest harus tetap bertahan dan berjalan. Tidak bisa berhenti,” tutur David.

Uniknya, meski penyelenggaraan Synchronize Fest 2020 lebih ketat dan ribet, musisi yang hadir cukup menikmatinya. Salah satunya adalah Rocket Rockers. Walau harus menjalani rapid test mandiri sebelum berangkat dari Bandung ke Jakarta, mereka tetap all-out meski terpaksa tampil di sebuah festival musik besar tanpa penonton. ”Kami mencoba kembali ke awal-awal Rocket Rockers berkarir. Awal-awal manggung ya begini tanpa penonton,” ucap gitaris Rocket Rockers Aska Pratama.

Aska pun terpukau dengan ketatnya penerapan protokol kesehatan di Synchronize Fest 2020. Bahkan, dia kaget bahwa JCC disewa semua khusus untuk event streaming. ”Itu hanya untuk satu set panggung dan 10 meja besar demi menjaga protokol kesehatan,” kata Aska.

 

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari