Sabtu, 9 November 2024

Jangan Sampai Diamputasi Karena 7 Hal Ini

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) — Diabetes yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi hingga kecacatan pada penderitanya. Salah satu komplikasi diabetes yang umum adalah ulkus (luka) kaki diabetik yang terjadi sebagai akibat dari kerusakan jaringan kulit hingga memperlihatkan lapisan-lapisan di bawahnya. Jika sudah sangat parah, amputasi adalah solusi satu-satunya.

Dilansir dari Boldsky, Kamis (14/11), jenis-jenis ulkus kaki diabetes seperti Ulkus Neuropatik terjadi ketika ada neuropati diabetik perifer. Ulkus Iskemik terjadi ketika ada penyakit arteri perifer. Ketika seseorang memiliki kedua neuropati diabetes perifer dan borok iskemik, borok neuroischemic bisa terjadi.

- Advertisement -

Gejalanya seteah timbul luka adalah mati rasa di daerah kaki, melepuh atau luka yang tak terasa nyeri. Sensasi kesemutan, garis-garis merah, perubahan warna kulit, panas dingin, dan demam. Kondisi ini juga memicu gula darah tak terkendali. Faktor risiko atau penyebabnya bisa karena kebersihan yang buruk, sepatu lembab, tidak memotong kuku kaki dengan benar, kegemukan, hingga rokok.

Baca Juga:  Tangki Oksigen Bocor, 22 Pasien Rumah Sakit Tewas di India

"Biasanya pasien diabetes dengan ada luka pada kaki bisa diamputasi. Itu dilakukan jika sudah timbul infeksi jika infeksi sudah nggak teratasi," tegas
Koordinator Dalam Negeri PB PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD, KEMD kepada.

Namun, lanjutnya, jika memang ada luka dan ketahuan serta gula darahnya terkendali, umumnya bisa dicegah. Intinya jangan sampai terlambat. "Jika cepat diobati dan gula darah terkontrol bisa dicegah," jelasnya.

- Advertisement -

Sebaliknya, amputasi bisa terjadi ketika penyakitnya memang tak bisa dikontrol dan sudah menyebabkan infeksi yang parah. Kaki adalah organ paling rentan mengalami luka pada pasien diabetes.

"Mengapa kaki? Karena pembuluh darahnya panjang ke kaki. Kemungkinan ada sumbatan lebih panjang lebih mungkin terjadi di kaki. Pada tangan juga bisa terjadi," jelasnya.

Baca Juga:  Cegah Sebaran Corona, Hamas Bangun Pusat Karantina di Gaza 

Berikut adalah 7 gejala yang tidak boleh didiamkan penderita diabetes untuk menghindari opsi amputasi:

1. Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki

2. Perubahan warna kulit di kaki

3. Kuku kaki tumbuh ke dalam

4. Perubahan suhu di kaki

5. Kulit kering dan pecah-pecah pada tumit

6. Luka terus menerus di kaki

7. Nyeri atau kesemutan di kaki atau pergelangan kaki.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

(RIAUPOS.CO) — Diabetes yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi hingga kecacatan pada penderitanya. Salah satu komplikasi diabetes yang umum adalah ulkus (luka) kaki diabetik yang terjadi sebagai akibat dari kerusakan jaringan kulit hingga memperlihatkan lapisan-lapisan di bawahnya. Jika sudah sangat parah, amputasi adalah solusi satu-satunya.

Dilansir dari Boldsky, Kamis (14/11), jenis-jenis ulkus kaki diabetes seperti Ulkus Neuropatik terjadi ketika ada neuropati diabetik perifer. Ulkus Iskemik terjadi ketika ada penyakit arteri perifer. Ketika seseorang memiliki kedua neuropati diabetes perifer dan borok iskemik, borok neuroischemic bisa terjadi.

Gejalanya seteah timbul luka adalah mati rasa di daerah kaki, melepuh atau luka yang tak terasa nyeri. Sensasi kesemutan, garis-garis merah, perubahan warna kulit, panas dingin, dan demam. Kondisi ini juga memicu gula darah tak terkendali. Faktor risiko atau penyebabnya bisa karena kebersihan yang buruk, sepatu lembab, tidak memotong kuku kaki dengan benar, kegemukan, hingga rokok.

- Advertisement -
Baca Juga:  Banjir di Kampar Surut, Pelalawan Naik

"Biasanya pasien diabetes dengan ada luka pada kaki bisa diamputasi. Itu dilakukan jika sudah timbul infeksi jika infeksi sudah nggak teratasi," tegas
Koordinator Dalam Negeri PB PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD, KEMD kepada.

Namun, lanjutnya, jika memang ada luka dan ketahuan serta gula darahnya terkendali, umumnya bisa dicegah. Intinya jangan sampai terlambat. "Jika cepat diobati dan gula darah terkontrol bisa dicegah," jelasnya.

Sebaliknya, amputasi bisa terjadi ketika penyakitnya memang tak bisa dikontrol dan sudah menyebabkan infeksi yang parah. Kaki adalah organ paling rentan mengalami luka pada pasien diabetes.

"Mengapa kaki? Karena pembuluh darahnya panjang ke kaki. Kemungkinan ada sumbatan lebih panjang lebih mungkin terjadi di kaki. Pada tangan juga bisa terjadi," jelasnya.

Baca Juga:  Cegah Sebaran Corona, Hamas Bangun Pusat Karantina di Gaza 

Berikut adalah 7 gejala yang tidak boleh didiamkan penderita diabetes untuk menghindari opsi amputasi:

1. Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki

2. Perubahan warna kulit di kaki

3. Kuku kaki tumbuh ke dalam

4. Perubahan suhu di kaki

5. Kulit kering dan pecah-pecah pada tumit

6. Luka terus menerus di kaki

7. Nyeri atau kesemutan di kaki atau pergelangan kaki.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari