DEPOK(RIAUPOS.CO)– Setelah RMN meledakan diri di Polrestabes Medan, Densus 88 Anti Teror Polri selanjutnya mengamankan istri pelaku berinisial DA. DA diduga sudah lebih dulu terpapar radikalisme. Hasil penyelidikan DA juga aktif berkomunikasi dengan jaringan teroris di media sosial dan juga kerap menemui narapidana teroris (napiter) berinisiap I.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Densus 88 saat ini tengah mendalami kegiatan jaringan teroris ini di media sosial. Sejauh ini, DA terindikasi merencanakan aksi teror di Bali.
“Di dalam jejaring komunikasi media sosialnya mereka merencanakan aksi terorisme di Bali. Itu lagi didalami dan dikembangkan,†kata Dedi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11).
Di sisi lain, Densus 88 juga masih mendalami apakah RMN saat beraksi mengebom Polrestabes Medan dibantu pula oleh jaringan, atau hanya seorang diri. Begitu pun dengan bom yang digunakan apakah hasil rakitan sendiri atau rakitan kelompok teroris.
“Itu bomnya masih didalami. Karena dari temuan di lapangan beberapa yang masih diuji di laboratorium adalah isi dari bahan peledak itu sendiri,†imbuh Dedi.
Dari bom yang meledak di Polrestabes Medan, Densus mengamankan sejumlah partikel peledak. Di antaranya, 55 potongan paku, baterai 9 volt, potongan kabel, tombol switch on/off, lakban, 5 pelat besi yang sudah dipotong 2 milimeter, dan sampel yang menjadi titik ledakan.
Sementara itu, dari penggeledahan di kediaman RMN dan DA, Densus tak menemukan bom rakitan maupun bahan peledak lainnya. Penyidik hanya mengamankan senjata tajam, alat komunikasi, dan beberapa buku catatan.
“Itu masih didalami dulu. Karena densus 88 masih terus bekerja di lapangan. Apakah pelaku ini betul-betul melakukan aksinya seorang diri atau ada pihak-pihak lain yang juga terstruktur,†tukas Dedi.
Sebelumnya, Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara, menjadi sasaran bom bunuh diri, Rabu (13/11) pagi. Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi pada pukul 08.45 WIB. Pelaku diduga satu orang dengan menggunakan jaket ojek oline.
“Ya betul saat ini sedang dilaksanakan olah TKP oleh Densus dan Polda SU . Menunggu hasil investigasi lanjut,†kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh JawaPos.com, kronologi kejadian berawal saat pelaku yang menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasional (Bag Ops). Sesampai di sana, dua meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka.
Seperti Kasi Propam luka di bagian tangan, Pekerja Harian Lepas (PHL), J. Purba di bagian wajah, anggota Propam dan anggota piket bagian operasional. Sedangkan, pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri, saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan.
Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com