Jumat, 20 September 2024

Tak Ada Biaya Apa pun untuk Terima Insentif Kartu Prakerja

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah melalui Pelaksana Program Kartu Prakerja tidak memungut biaya dalam penyaluran insentif per bulan sebesar Rp600 ribu selama empat bulan kepada peserta yang mengikuti program Kartu Prakerja.

"Kami transfer tanpa dikurangi satu rupiah pun dari hak Bapak dan Ibu, rekan semuanya," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari melalui keterangan resminya, Selasa (14/4).

Adapun insentif itu akan ditransfer kepada peserta yang menuntaskan pelatihan ke rekening yang sebelumnya dipilih peserta. Misalnya rekening bank atau rekening dompet elektronik seperti OVO, Link Aja, atau GoPay.

"Uang insentif ini diharapkan dapat menjadi jaring pengaman sosial yang meringankan beban, silakan digunakan sebaiknya," tuturnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dua Putra Jokowi Garap Bisnis Rice Bowl

Selanjutnya Denni merinci besaran manfaat dalam Kartu Prakerja itu yakni dana sebesar Rp3,55 juta per orang. Rinciannya, sebesar Rp1 juta akan digunakan untuk biaya pelatihan yang telah dipilih sendiri oleh peserta.

Total ada 900 jenis pelatihan yang tersedia di delapan kanal digital yang dipilih peserta ketika pertama mendaftar. Para calon peserta juga bisa membanding-bandingkan terlebih dahulu paket pelatihan yang ditawarkan, termasuk harga dan kesesuaian minat.

- Advertisement -

"Kalau paket masing-masing harganya Rp200 ribu, peserta bisa ambil sampai lima modul pelatihan yang tersedia di digital platform dan baru bisa ambil pelatihan kedua jika sudah menuntaskan pelatihan pertama," imbuhnya.

Selain biaya pelatihan, insentif total Rp2,4 juta atau sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan. Kemudian sisanya yakni sebesar Rp150 ribu digunakan untuk biaya survei sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

Baca Juga:  Persiapkan Diri Menuju Ajang Nasional

Sasaran penerima Kartu Prakerja ini adalah WNI berusia 18 tahun ke atas yang tidak sedang mengeyam pendidikan formal. Program Kartu Prakerja ditujukan kepada angkatan kerja dan kini diperluas kepada pekerja atau pelaku usaha mikro kecil yang terdampak Covid-19.

Mengingat anggaran pemerintah yang terbatas, Denni mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan kepada orang yang terdampak Covid-19.

"Dahulukan mereka jika ada yang lebih susah dan mari kita berikan kesempatan mengambil Kartu Prakerja bagi mereka," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah melalui Pelaksana Program Kartu Prakerja tidak memungut biaya dalam penyaluran insentif per bulan sebesar Rp600 ribu selama empat bulan kepada peserta yang mengikuti program Kartu Prakerja.

"Kami transfer tanpa dikurangi satu rupiah pun dari hak Bapak dan Ibu, rekan semuanya," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari melalui keterangan resminya, Selasa (14/4).

Adapun insentif itu akan ditransfer kepada peserta yang menuntaskan pelatihan ke rekening yang sebelumnya dipilih peserta. Misalnya rekening bank atau rekening dompet elektronik seperti OVO, Link Aja, atau GoPay.

"Uang insentif ini diharapkan dapat menjadi jaring pengaman sosial yang meringankan beban, silakan digunakan sebaiknya," tuturnya.

Baca Juga:  Peduli akan Kesehatan, Mahasiswa Kukerta Keperawatan Unri Gelar Tanam TOGA

Selanjutnya Denni merinci besaran manfaat dalam Kartu Prakerja itu yakni dana sebesar Rp3,55 juta per orang. Rinciannya, sebesar Rp1 juta akan digunakan untuk biaya pelatihan yang telah dipilih sendiri oleh peserta.

Total ada 900 jenis pelatihan yang tersedia di delapan kanal digital yang dipilih peserta ketika pertama mendaftar. Para calon peserta juga bisa membanding-bandingkan terlebih dahulu paket pelatihan yang ditawarkan, termasuk harga dan kesesuaian minat.

"Kalau paket masing-masing harganya Rp200 ribu, peserta bisa ambil sampai lima modul pelatihan yang tersedia di digital platform dan baru bisa ambil pelatihan kedua jika sudah menuntaskan pelatihan pertama," imbuhnya.

Selain biaya pelatihan, insentif total Rp2,4 juta atau sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan. Kemudian sisanya yakni sebesar Rp150 ribu digunakan untuk biaya survei sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

Baca Juga:  Indonesia Sampaikan Keberhasilan Penurunan Deforestasi di Pertemuan PBB

Sasaran penerima Kartu Prakerja ini adalah WNI berusia 18 tahun ke atas yang tidak sedang mengeyam pendidikan formal. Program Kartu Prakerja ditujukan kepada angkatan kerja dan kini diperluas kepada pekerja atau pelaku usaha mikro kecil yang terdampak Covid-19.

Mengingat anggaran pemerintah yang terbatas, Denni mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan kepada orang yang terdampak Covid-19.

"Dahulukan mereka jika ada yang lebih susah dan mari kita berikan kesempatan mengambil Kartu Prakerja bagi mereka," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari