Hari Musik menjadi hari yang paling dinanti oleh para musikius dan pekerja industri musik. Berbagai kegiatan dilakukan untuk merayakan hari ini. Tapi, pandemi membuat mereka mencari jalan yang lebih terbatas; virtual.
Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru
(RIAUPOS.CO) – SETAHUN sudah pandemi lahir di Indonesia, tepatnya 2 Maret 2020. Sedangkan Hari Musik Nasional dirayakan setiap tanggal 9 Maret. Tahun ini, pandemi berusia genap setahun. Dan, musikus serta pekerja industri musik adalah orang-orang yang paling terdampak. Tapi, mereka tidak menyerah begitu saja.
Banyak kegiatan musik yang batal dilaksanakan. Di Jakarta, Jakarta International Java Jazz Festival 2020 yang berlangsung pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020, menjadi festival musik berskala besar terakhir yang diadakan. Selebihnya, sejumlah festival yang telah dijadwalkan harus mundur atau batal sama sekali.
Head in the Clouds Jakarta yang diadakan 88rising dan seharusnya berlangsung pada 7 Maret 2020, menjadi salah satu festival pertama yang mengumumkan pembatalan setelah kasus Corona pertama diumumkan. Selebihnya, We The Fest dan Synchronize Fest berubah format ke virtual, Soundrenaline tidak diadakan, dan Hammersonic mengalami beberapa kali penundaan.
Di Riau juga demikian. Banyak iven musik yang tidak dilaksanakan. Kalaupun dilaksanakan secara kecil-kecilan dan sangat terbatas. Meski begitu, berbagai upaya untuk menyemarakkan musik di Riau, terus dilakukan. Salah satunya Dewan Kesenian Riau (DKR) yang diketuai Taufik Hidayat alias Atan Lasak. Perayaan Hari Musik Nasional tahun ini dilaksanakan secara virtual oleh DKR.
DKR memilih tema ‘Musik Tradisional di Era Digitalisasi’ dalam merayakan hari musik ke-8 ini. Kegiatan dilaksanakan secara sederhana, yakni virtual dan disiarkan langsung di media sosial milik DKR. Diawali dengan podcast bersama nara sumber Eri Bob dan Rino Dezapati, lalu dilanjutkan dengan penampilan dari sejumlah komunitas musik di Riau.
Tampil pada malam itu, yakni, Sendayung, RSM, Warisan Melayu, Nada di Nadi, Bonsuono, OK Kober, dan Urban Ruthm.
“Ke semua kegiatan Hari Musik Nasional ini bisa disaksikan secara langsung di facebook dan instagram Dewan Kesenian Riau,” kata Atan Lasak.
Perayaan Hari Musik di DKR ini juga dihadiri beberapa undangan, tapi sangat terbatas karena menghindari kerumanan.
“Dalam beberapa kali rapat, kami berniat menggelar kegiatan ini di luar, namun setelah melalui berbagai pertimbangan Covid-19, akhirnya kami putuskan kegiatan ini di dalam ruangan dengan jumlah undangan terbatas. Sesuai dengan visi dan misi DKR yakni Ekspansi Seni Budaya Berbasis Ekonomi Kreatif, semoga kegiatan ini memberi manfaat,’’ ucap Atan Lasak.***