Kamis, 19 September 2024

LAPAN Bangun Mini Planetarium

SIAK (RIAUPOS.CO) — Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang bisa disaksikan di Siak, pada penghujung tahun ini, memang bukan peristiwa biasa. Walau gerhana ini akan melintasi wilayah Indonesia, 26 Desember 2019. Namun Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, diputuskan sebagai spot yang paling ideal menyaksikan fenomena alam tesebut. GMC ini dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB. Secara teori dan science, peristiwa ini terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan ­terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Kegiatan yang akan dilakukan LAPAN adalah pengamatan GMC dan edukasi keantariksaan. Untuk melakukan pengamatan LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan di bidang keantariksaan dan komunitas astronomi (dalam dan luar negeri). Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena gerhana ke Bumi. Sedangkan untuk edukasi keantariksaan, LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/ORARI, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi. LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.

Baca Juga:  Jerman Mulai Memvaksin, Perempuan 101 Tahun Jadi Orang Pertama

Sekretaris Utama LAPAN, Prof Erna Sri Adiningsih saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Siak beberapa ­waktu lalu, berharap dengan adanya momen ini dapat mengedukasi masyarakat. "LAPAN berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak tidak hanya sebatas event GMC saja namun juga ke depannya Pemkab dapat memanfaatkan teknologi keantariksaan yang LAPAN miliki guna mendukung sektor pembangunan di daerah Siak", ujar Prof Erna.

Sementara itu Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi menyampaikan bahwa Pemkab Siak telah bersiap diri mendukung dan membuat kegiatan ini. "Kami telah menyusun agenda untuk kegiatan ini antara lain sosialisasi GMC Goes to School ­di ­beberapa kecamatan, pertunjukan musik, bazar, kuliner, tablig akbar, sholat gerhana berjamaah dan pengamatan GMC," sebutnya. Lebih jauh, dia juga mengatakan bahwa ­kegiatan pengamatan GMC ini akan dipusatkan dua lokasi ­yaitu Lapangan Kampung Bunsur dan Siak Sri Indrapura tepatnya di Taman Tengku Agung dan Water Front City.

- Advertisement -
Baca Juga:  Semalaman Terombang-ambing, Para Pemancing Ditemukan Selamat

Sebagai perbandingan, bila di Kampung Bunsur penampakan sempurna , maka untuk Gerhana Matahari sebagian bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia. Misalnya di Sumatera Selatan mencapai 80%, sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80%. Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat ­melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20% di wilayah selatan Papua. Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70% permukaan matahari. ­Di ­Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72%. semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar. ***

SIAK (RIAUPOS.CO) — Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang bisa disaksikan di Siak, pada penghujung tahun ini, memang bukan peristiwa biasa. Walau gerhana ini akan melintasi wilayah Indonesia, 26 Desember 2019. Namun Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, diputuskan sebagai spot yang paling ideal menyaksikan fenomena alam tesebut. GMC ini dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB. Secara teori dan science, peristiwa ini terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan ­terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Kegiatan yang akan dilakukan LAPAN adalah pengamatan GMC dan edukasi keantariksaan. Untuk melakukan pengamatan LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan di bidang keantariksaan dan komunitas astronomi (dalam dan luar negeri). Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena gerhana ke Bumi. Sedangkan untuk edukasi keantariksaan, LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/ORARI, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi. LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.

Baca Juga:  Jerman Mulai Memvaksin, Perempuan 101 Tahun Jadi Orang Pertama

Sekretaris Utama LAPAN, Prof Erna Sri Adiningsih saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Siak beberapa ­waktu lalu, berharap dengan adanya momen ini dapat mengedukasi masyarakat. "LAPAN berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak tidak hanya sebatas event GMC saja namun juga ke depannya Pemkab dapat memanfaatkan teknologi keantariksaan yang LAPAN miliki guna mendukung sektor pembangunan di daerah Siak", ujar Prof Erna.

Sementara itu Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi menyampaikan bahwa Pemkab Siak telah bersiap diri mendukung dan membuat kegiatan ini. "Kami telah menyusun agenda untuk kegiatan ini antara lain sosialisasi GMC Goes to School ­di ­beberapa kecamatan, pertunjukan musik, bazar, kuliner, tablig akbar, sholat gerhana berjamaah dan pengamatan GMC," sebutnya. Lebih jauh, dia juga mengatakan bahwa ­kegiatan pengamatan GMC ini akan dipusatkan dua lokasi ­yaitu Lapangan Kampung Bunsur dan Siak Sri Indrapura tepatnya di Taman Tengku Agung dan Water Front City.

Baca Juga:  Canggih, Ada Toilet Pintar yang Bisa Deteksi Kesehatan Lewat Warna Kotoran

Sebagai perbandingan, bila di Kampung Bunsur penampakan sempurna , maka untuk Gerhana Matahari sebagian bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia. Misalnya di Sumatera Selatan mencapai 80%, sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80%. Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat ­melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20% di wilayah selatan Papua. Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70% permukaan matahari. ­Di ­Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72%. semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar. ***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari