Jumat, 20 September 2024

Pemicu Nyeri Tulang Belakang dan Cara Pengobatannya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Duduk terlalu lama terkadang bisa membuat kita merasa sakit punggung atau nyeri pinggang hingga nyeri tulang belakang. Ruas tulang belakang yang tersusun dari leher hingga bokong, berfungsi untuk menjaga postur tubuh tetap tegak dan menopang bobot tubuh baik saat bekerja maupun beristirahat.

Dokter Spesialis Bedah Saraf dr. Mustaqim Prasetya, SpBS dari Klinik Utama DR Indrajana mengatakan, ruas tulang belakang area lumbal (pinggang) dan servikal (leher) sangat rentan cedera atau mengalami masalah karena area ini berfungsi menahan beban dan terlibat dalam beragam gerakan seperti menekuk, memuntir. Menurutnya nyeri tulang belakang penyebabnya cukup banyak.

“Antara lain ketegangan otot atau keseleo hingga ada masalah pada ruas tulang belakang yang salah satunya adalah penyakit degeneratif tulang belakang,” katanya dalal konferensi pers baru-baru ini di Jakarta.

Ia menjelaskan beberapa penyakit degeneratif yang bisa terjadi di ruas tulang belakang adalah penyempitan rongga tulang belakang (stenosis spinal), hernia nukleus pulposus, osteoartritis, dan sendi facet yang menebal. Semua proses degeneratif pada tulang belakang itu dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan yang juga disertai kebas, kesemutan hingga sulit menggerakkan kaki atau tangan. Sehingga selain keseleo, ada tiga penyebab nyeri tulang belakang lainnya adalah:

- Advertisement -
Baca Juga:  Tani Swadaya Komitmen Adopsi ISPO, RSPO dan ISCC

1. Salah Posisi Tertentu Saat Beraktivitas

2. Cedera kecelakaan atau olahraga yang berlebihan

- Advertisement -

3. Obesitas atau kelebihan berat badan.

Ia menjelaskan, untuk memastikan penyebab dan penanganannya, dokter perlu mengevaluasi dengan melakukan pemeriksaan fisik yang komprehensif dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, MRI, dan CT Scan.

Dokter Spesialis Bedah Dr. Danu Rolian, SpBS memaparkan beberapa cara untuk mengobati nyeri tulang belakang. Sebelumnya masyarakat mengenal pemeriksaan endoskopi PELD. Kini teknologi semakin berkembang dengan Biportal Endoscopic Spinal Surgery atau BESS.

“Teknologi semakin berkembang mengatasi keluhan pada tulang belakang,” kata dr. Danu.

Pasien diobati dengan bedah invasif minimal, bukan bedah terbuka. Hal ini menguntungkan dokter dan pasien. “Manfaat pada pasien, proses pemulihannya lebih cepat, dan masalah nyeri pada tulang belakang cepat teratasi, derajat nyeri terus menurun,” paparnya.

Baca Juga:  Ditanya Keberadaan Harun Masiku, Menkumham Kabur

Hal ini bisa membuat dokter melakukan beberapa langkah penyembuhan pada pasien. Di antaranya, dekompresi (mengurangi atau melepaskan tekanan yang berlebihan, terutama pada kondisi saraf kejepit), mengatasi taji tulang (bone spur) dan penebalan sendi facet, memasang implan pada ruas tulang belakang, dapat meredam perdarahan bila terjadi, mengatasi penebalan jaringan yang kemungkinan menjepit saraf.

“Dibandingkan dengan teknologi endoskopi PELD sebelumnya, kini semakin lebih efektif dan unggul untuk mengatasi saraf terjepit karena jangkauannya lebih luas sehingga bisa memperbaiki kondisi ruas tulang belakang,” ungkap Danu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Duduk terlalu lama terkadang bisa membuat kita merasa sakit punggung atau nyeri pinggang hingga nyeri tulang belakang. Ruas tulang belakang yang tersusun dari leher hingga bokong, berfungsi untuk menjaga postur tubuh tetap tegak dan menopang bobot tubuh baik saat bekerja maupun beristirahat.

Dokter Spesialis Bedah Saraf dr. Mustaqim Prasetya, SpBS dari Klinik Utama DR Indrajana mengatakan, ruas tulang belakang area lumbal (pinggang) dan servikal (leher) sangat rentan cedera atau mengalami masalah karena area ini berfungsi menahan beban dan terlibat dalam beragam gerakan seperti menekuk, memuntir. Menurutnya nyeri tulang belakang penyebabnya cukup banyak.

“Antara lain ketegangan otot atau keseleo hingga ada masalah pada ruas tulang belakang yang salah satunya adalah penyakit degeneratif tulang belakang,” katanya dalal konferensi pers baru-baru ini di Jakarta.

Ia menjelaskan beberapa penyakit degeneratif yang bisa terjadi di ruas tulang belakang adalah penyempitan rongga tulang belakang (stenosis spinal), hernia nukleus pulposus, osteoartritis, dan sendi facet yang menebal. Semua proses degeneratif pada tulang belakang itu dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan yang juga disertai kebas, kesemutan hingga sulit menggerakkan kaki atau tangan. Sehingga selain keseleo, ada tiga penyebab nyeri tulang belakang lainnya adalah:

Baca Juga:  Ditanya Keberadaan Harun Masiku, Menkumham Kabur

1. Salah Posisi Tertentu Saat Beraktivitas

2. Cedera kecelakaan atau olahraga yang berlebihan

3. Obesitas atau kelebihan berat badan.

Ia menjelaskan, untuk memastikan penyebab dan penanganannya, dokter perlu mengevaluasi dengan melakukan pemeriksaan fisik yang komprehensif dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, MRI, dan CT Scan.

Dokter Spesialis Bedah Dr. Danu Rolian, SpBS memaparkan beberapa cara untuk mengobati nyeri tulang belakang. Sebelumnya masyarakat mengenal pemeriksaan endoskopi PELD. Kini teknologi semakin berkembang dengan Biportal Endoscopic Spinal Surgery atau BESS.

“Teknologi semakin berkembang mengatasi keluhan pada tulang belakang,” kata dr. Danu.

Pasien diobati dengan bedah invasif minimal, bukan bedah terbuka. Hal ini menguntungkan dokter dan pasien. “Manfaat pada pasien, proses pemulihannya lebih cepat, dan masalah nyeri pada tulang belakang cepat teratasi, derajat nyeri terus menurun,” paparnya.

Baca Juga:  Horor Action

Hal ini bisa membuat dokter melakukan beberapa langkah penyembuhan pada pasien. Di antaranya, dekompresi (mengurangi atau melepaskan tekanan yang berlebihan, terutama pada kondisi saraf kejepit), mengatasi taji tulang (bone spur) dan penebalan sendi facet, memasang implan pada ruas tulang belakang, dapat meredam perdarahan bila terjadi, mengatasi penebalan jaringan yang kemungkinan menjepit saraf.

“Dibandingkan dengan teknologi endoskopi PELD sebelumnya, kini semakin lebih efektif dan unggul untuk mengatasi saraf terjepit karena jangkauannya lebih luas sehingga bisa memperbaiki kondisi ruas tulang belakang,” ungkap Danu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari