JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tiga orang saksi terkait penembakan terhadap anggota Polri, Brigadir J yang dilakukan Bharada E di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga pada Jumat (8/7/2022) sore, dilakukan asnggota Polres Metro Jakarta Selatan.
“Saat ini yang sudah menyelesaikan BAP sebanyak tiga orang yang saat itu ada di TKP,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat dihubungi di Jakarta, Senin (11 /7/2022).
Budhi menuturkan tiga saksi tersebut merupakan orang yang berada di tempat kejadian perkara saat peristiwa itu terjadi. Selain itu, petugas juga telah menangkap Bharada E dan dilakukan pemeriksaan di Propam Polri terkait kejadian tersebut, guna mencari tahu motif Brigadir Pol J memasuki rumah pejabat Polri tersebut.
Akibat penembakan itu, Brigadir J yang merupakan anggota polisi diperbantukan di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri itu meninggal dunia. Budhi mengungkapkan pihak Polres Metro Jakarta Selatan menangani penyidikan kasus tersebut karena wilayah Jakarta Selatan.
“Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah menangani. Karena TKP masuk wilayah hukum Jaksel,” tuturnya.
Dikutip dari Antara, kawasan Rumah Dinas Polri, Satpam bernama Jafar memberikan keterangan kondisi rumah tersebut terlihat sepi sejak Jumat (8/7) hingga sekarang. Jafar menuturkan biasanya pemilik rumah Nomor 46 tersebut pulang ke Magelang dan keluarga tidak tinggal di rumah tersebut.
Jafar mengaku terakhir kali bertemu saat salah satu pejabat Mabes Polri tersebut mengganti akuarium ikan untuk dibersihkan. Adapun kamera tersembunyi atau CCTV yang berada di pos keamanan rumah Dinas Polri tersebut ada dua dari delapan yang rusak dan baru diservis karena sempat tersambar petir.
Diberitakan sebelumnya, Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang bernama Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat asal Jambi dikabarkan menjadi korban penembakan. Aksi penembakan itu terjadi di kediaman Jakarta Selatan pada Jumat (8/7 2022) sekitar 17.00 WIB.
Brigpol Nopryansah Hutabarat tewas setelah mendapat 4 luka tembak. Luka tembak itu tepatnya di tubuh korban berada di dada, tangan, dan leher. Tidak cuma itu, korban juga mengalami luka sabetan senjata tajam pada beberapa bagian tubuh. Dari informasi di kalangan pewarta dikabarkan aksi penembakan terhadap korban itu diduga oleh sesama rekannya sendiri.
Karo Penmas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, pihak masih mendalami aksi penembakan tersebut, termasuk kabar korban merupakan ajudan seorang Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
“Ini belum dipatikan apakah ajudan. Ini masih dilakukan pendalaman. Tapi yang jelas dia meninggal karena dilalikan penembakan,” kata Brigjen Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022).
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman