Minggu, 7 Juli 2024

Israel Tembak Mati Jurnalis

RAMALLAH (RIAUPOS.CO) – Seharusnya koresponden Al Jazeera Shireen Abu Aqleh (Akleh) melaporkan berita tentang razia tentara Israel di kamp pengungsian Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, Rabu (11/5). Namun, nasib malang menimpa reporter veteran tersebut.

Jurnalis 51 tahun berdarah Palestina-AS itu ditembak mati oleh tentara Israel. Dia ditembak di bagian wajah. Jurnalis Palestina lainnya, Ali Al Samoudi, terluka di bagian punggung. Beruntung, kini kondisinya sudah stabil. Pada saat kejadian, mereka berdua sudah memakai rompi dan helm bertulisan Press.

- Advertisement -

"Tentara Israel membunuh dengan sengaja dan sangat keji," bunyi pernyataan Al Jazeera. Mereka meminta komunitas internasional mengecam dan menuntut Israel bertanggung jawab atas perbuatannya.

Baca Juga:  Siswa dan Guru Boleh Libur saat Nataru

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencoba untuk membela diri. Mereka menyatakan bahwa operasi di Jenin dilakukan untuk menangkap tersangka terorisme. Baku tembak terjadi dan tersangka melemparkan bahan peledak. IDF merespons dengan menembak. "Kemungkinan wartawan terkena, mungkin oleh tembakan orang Palestina. Peristiwa itu sedang diselidiki," bunyi pernyataan IDF.

Namun, Al Samoudi menampiknya. Dia menegaskan bahwa pada saat kejadian, tidak ada pria bersenjata Palestina di dekat mereka. Jika memang ada baku tembak, mereka tidak akan datang ke area tersebut. "Tentara Israel menembak kami," tegasnya.

- Advertisement -

Majid Awais, salah seorang saksi mata, mengungkapkan bahwa pada saat kejadian, Abu Akleh panik ketika Al Samoudi tertembak. Beberapa saat kemudian, giliran dia yang tertembus timah panas. Fotografer Agence France-Presse yang juga berada di lokasi menegaskan, tidak ada warga Palestina bersenjata di tempat kejadian.

Baca Juga:  Virus Corona Melayang di Udara

Mendiang Abu Akleh telah meliput perang di Gaza pada 2008, 2009, 2012, 2014, dan 2021, intifada, kematian Yasser Arafat, serta berbagai insiden lainnya di Palestina. Berdasar data dari The New York Times, sejak 1992 ada 24 jurnalis yang tewas di wilayah Palestina maupun Israel. (sha/c7/bay/das)

Laporan JPG, Ramallah

RAMALLAH (RIAUPOS.CO) – Seharusnya koresponden Al Jazeera Shireen Abu Aqleh (Akleh) melaporkan berita tentang razia tentara Israel di kamp pengungsian Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, Rabu (11/5). Namun, nasib malang menimpa reporter veteran tersebut.

Jurnalis 51 tahun berdarah Palestina-AS itu ditembak mati oleh tentara Israel. Dia ditembak di bagian wajah. Jurnalis Palestina lainnya, Ali Al Samoudi, terluka di bagian punggung. Beruntung, kini kondisinya sudah stabil. Pada saat kejadian, mereka berdua sudah memakai rompi dan helm bertulisan Press.

"Tentara Israel membunuh dengan sengaja dan sangat keji," bunyi pernyataan Al Jazeera. Mereka meminta komunitas internasional mengecam dan menuntut Israel bertanggung jawab atas perbuatannya.

Baca Juga:  Virus Corona Melayang di Udara

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencoba untuk membela diri. Mereka menyatakan bahwa operasi di Jenin dilakukan untuk menangkap tersangka terorisme. Baku tembak terjadi dan tersangka melemparkan bahan peledak. IDF merespons dengan menembak. "Kemungkinan wartawan terkena, mungkin oleh tembakan orang Palestina. Peristiwa itu sedang diselidiki," bunyi pernyataan IDF.

Namun, Al Samoudi menampiknya. Dia menegaskan bahwa pada saat kejadian, tidak ada pria bersenjata Palestina di dekat mereka. Jika memang ada baku tembak, mereka tidak akan datang ke area tersebut. "Tentara Israel menembak kami," tegasnya.

Majid Awais, salah seorang saksi mata, mengungkapkan bahwa pada saat kejadian, Abu Akleh panik ketika Al Samoudi tertembak. Beberapa saat kemudian, giliran dia yang tertembus timah panas. Fotografer Agence France-Presse yang juga berada di lokasi menegaskan, tidak ada warga Palestina bersenjata di tempat kejadian.

Baca Juga:  Waspada! BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Mendiang Abu Akleh telah meliput perang di Gaza pada 2008, 2009, 2012, 2014, dan 2021, intifada, kematian Yasser Arafat, serta berbagai insiden lainnya di Palestina. Berdasar data dari The New York Times, sejak 1992 ada 24 jurnalis yang tewas di wilayah Palestina maupun Israel. (sha/c7/bay/das)

Laporan JPG, Ramallah

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari