JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Litbangkes) mengeklaim dosis lengkap vaksin Sinovac bisa mencegah 98 persen kematian akibat Covid-19.
"Vaksinasi Sinovac dua dosis atau pun dosis lengkap itu bisa mencegah sebesar 98 persen kematian karena Covid-19," kata Ketua Tim Peneliti Pandji Dhewantara dalam konferensi pers, Rabu (12/5/2021).
Menurutnya, hasil kajian cepat ini hanya menemukan satu individu yang meninggal akibat Covid-19 setelah menerima dosis lengkap vaksin Sinovac.
Dia juga mengatakan efektivitas dosis lengkap vaksin Sinovac mencapai 94 persen untuk mencegah terjangkit Covid-19. Kemudian, lanjut Pandji, tingkat efektivitas vaksim Sinovac dalam mencegah perawatan akibat Covid-19 mencapai 96 persen.
Kementerian Kesehatan melakukan kajian cepat ini selama periode 13 Januari hingga 18 Maret 2021 dengan responden sebanyak 128.290 tenaga kesehatan di Jakarta.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan hal yang sama.
"Kami melihat penurunan yang sangat drastis, dalam rawat inap dan kematian di antara pekerja medis," kata Budi dikutip dari Bloomberg, Rabu (12/5).
Sumber: JPNN/News/Bloomberg
Editor: Hary B Koriun
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Litbangkes) mengeklaim dosis lengkap vaksin Sinovac bisa mencegah 98 persen kematian akibat Covid-19.
"Vaksinasi Sinovac dua dosis atau pun dosis lengkap itu bisa mencegah sebesar 98 persen kematian karena Covid-19," kata Ketua Tim Peneliti Pandji Dhewantara dalam konferensi pers, Rabu (12/5/2021).
- Advertisement -
Menurutnya, hasil kajian cepat ini hanya menemukan satu individu yang meninggal akibat Covid-19 setelah menerima dosis lengkap vaksin Sinovac.
Dia juga mengatakan efektivitas dosis lengkap vaksin Sinovac mencapai 94 persen untuk mencegah terjangkit Covid-19. Kemudian, lanjut Pandji, tingkat efektivitas vaksim Sinovac dalam mencegah perawatan akibat Covid-19 mencapai 96 persen.
- Advertisement -
Kementerian Kesehatan melakukan kajian cepat ini selama periode 13 Januari hingga 18 Maret 2021 dengan responden sebanyak 128.290 tenaga kesehatan di Jakarta.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan hal yang sama.
"Kami melihat penurunan yang sangat drastis, dalam rawat inap dan kematian di antara pekerja medis," kata Budi dikutip dari Bloomberg, Rabu (12/5).
Sumber: JPNN/News/Bloomberg
Editor: Hary B Koriun