Selasa, 8 April 2025
spot_img

Cina Tolak Tawaran AS dan Rusia Berunding soal Senjata Nuklir

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina menolak tawaran untuk bergabung dalam perundingan pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat. Cina menilai AS tidak tulus dan tak serius dalam bernegosiasi.

Dilansir dari Times of India, Jumat (10/7), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak serius dan tak tulus dalam negosiasi yang diusulkan. Permintaan berulang kali disuarakan oleh Washington agar Cina bergabung dalam negosiasi trilateral dengan Rusia untuk memperpanjang perjanjian senjata nuklir yang disebut perundingan baru.

Ini merupakan perjanjian senjata nuklir utama antara Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada Februari tahun depan. Cina dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia setelah AS dan Rusia, telah mempertahankannya tidak akan bergabung dalam pembicaraan dengan Washington dan Moskow untuk mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya.

Baca Juga:  Gugah Kesadaran Masyarakat melalui Pendidikan Sekolah Pantai

Hanya saja, Zhao tampaknya membuka pintu untuk beberapa bentuk diskusi atau syarat. Dia mengatakan Washington perlu menciptakan kondisi bagi negara-negara dengan senjata nuklir lainnya untuk berpartisipasi dalam negosiasi.

AS mencatat Cina tidak hadir dalam pembicaraan dengan Rusia di Wina dua pekan lalu tentang perpanjangan atau pergantian NEW Start, sebuah perjanjian pengurangan senjata tahun 2010 yang berakhir pada Februari. Perjanjian itu berada di antara AS dan Rusia. Pemerintahan Trump menginginkan Cina, sebagai kekuatan militer yang meningkat, untuk bergabung.

Sementara itu, Direktur Jenderal Departemen Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Cina, Fu Cong, menyebut permintaan itu tidak realistis. Sebab Cina memiliki persenjataan nuklir yang jauh lebih kecil daripada dua lainnya. Fu meyakini Amerika meminta Cina berpartisipasi dalam negosiasi trilateral itu untuk mengalihkan perhatian dan alasan bagi Amerika untuk keluar dari perpanjangan perjanjian New START.

Baca Juga:  New CBR1000RR Berencana Tampil di Tokyo Motor Show

"Dengan mengundang Cina untuk bergabung, AS menciptakan alasan untuk menjauh dari perundingan tanpa mengganti perjanjian," Sebut Cong.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina menolak tawaran untuk bergabung dalam perundingan pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat. Cina menilai AS tidak tulus dan tak serius dalam bernegosiasi.

Dilansir dari Times of India, Jumat (10/7), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak serius dan tak tulus dalam negosiasi yang diusulkan. Permintaan berulang kali disuarakan oleh Washington agar Cina bergabung dalam negosiasi trilateral dengan Rusia untuk memperpanjang perjanjian senjata nuklir yang disebut perundingan baru.

Ini merupakan perjanjian senjata nuklir utama antara Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada Februari tahun depan. Cina dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia setelah AS dan Rusia, telah mempertahankannya tidak akan bergabung dalam pembicaraan dengan Washington dan Moskow untuk mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya.

Baca Juga:  New CBR1000RR Berencana Tampil di Tokyo Motor Show

Hanya saja, Zhao tampaknya membuka pintu untuk beberapa bentuk diskusi atau syarat. Dia mengatakan Washington perlu menciptakan kondisi bagi negara-negara dengan senjata nuklir lainnya untuk berpartisipasi dalam negosiasi.

AS mencatat Cina tidak hadir dalam pembicaraan dengan Rusia di Wina dua pekan lalu tentang perpanjangan atau pergantian NEW Start, sebuah perjanjian pengurangan senjata tahun 2010 yang berakhir pada Februari. Perjanjian itu berada di antara AS dan Rusia. Pemerintahan Trump menginginkan Cina, sebagai kekuatan militer yang meningkat, untuk bergabung.

Sementara itu, Direktur Jenderal Departemen Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Cina, Fu Cong, menyebut permintaan itu tidak realistis. Sebab Cina memiliki persenjataan nuklir yang jauh lebih kecil daripada dua lainnya. Fu meyakini Amerika meminta Cina berpartisipasi dalam negosiasi trilateral itu untuk mengalihkan perhatian dan alasan bagi Amerika untuk keluar dari perpanjangan perjanjian New START.

Baca Juga:  Pengamat Militer Menilai, Istana Justru Melemahkan Sikap Menlu

"Dengan mengundang Cina untuk bergabung, AS menciptakan alasan untuk menjauh dari perundingan tanpa mengganti perjanjian," Sebut Cong.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Cina Tolak Tawaran AS dan Rusia Berunding soal Senjata Nuklir

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina menolak tawaran untuk bergabung dalam perundingan pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat. Cina menilai AS tidak tulus dan tak serius dalam bernegosiasi.

Dilansir dari Times of India, Jumat (10/7), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak serius dan tak tulus dalam negosiasi yang diusulkan. Permintaan berulang kali disuarakan oleh Washington agar Cina bergabung dalam negosiasi trilateral dengan Rusia untuk memperpanjang perjanjian senjata nuklir yang disebut perundingan baru.

Ini merupakan perjanjian senjata nuklir utama antara Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada Februari tahun depan. Cina dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia setelah AS dan Rusia, telah mempertahankannya tidak akan bergabung dalam pembicaraan dengan Washington dan Moskow untuk mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya.

Baca Juga:  Asap Hitam Keluar dari Cerobong Perusahaan CPO

Hanya saja, Zhao tampaknya membuka pintu untuk beberapa bentuk diskusi atau syarat. Dia mengatakan Washington perlu menciptakan kondisi bagi negara-negara dengan senjata nuklir lainnya untuk berpartisipasi dalam negosiasi.

AS mencatat Cina tidak hadir dalam pembicaraan dengan Rusia di Wina dua pekan lalu tentang perpanjangan atau pergantian NEW Start, sebuah perjanjian pengurangan senjata tahun 2010 yang berakhir pada Februari. Perjanjian itu berada di antara AS dan Rusia. Pemerintahan Trump menginginkan Cina, sebagai kekuatan militer yang meningkat, untuk bergabung.

Sementara itu, Direktur Jenderal Departemen Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Cina, Fu Cong, menyebut permintaan itu tidak realistis. Sebab Cina memiliki persenjataan nuklir yang jauh lebih kecil daripada dua lainnya. Fu meyakini Amerika meminta Cina berpartisipasi dalam negosiasi trilateral itu untuk mengalihkan perhatian dan alasan bagi Amerika untuk keluar dari perpanjangan perjanjian New START.

Baca Juga:  M Maliki Belum Terkalahkan

"Dengan mengundang Cina untuk bergabung, AS menciptakan alasan untuk menjauh dari perundingan tanpa mengganti perjanjian," Sebut Cong.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina menolak tawaran untuk bergabung dalam perundingan pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat. Cina menilai AS tidak tulus dan tak serius dalam bernegosiasi.

Dilansir dari Times of India, Jumat (10/7), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak serius dan tak tulus dalam negosiasi yang diusulkan. Permintaan berulang kali disuarakan oleh Washington agar Cina bergabung dalam negosiasi trilateral dengan Rusia untuk memperpanjang perjanjian senjata nuklir yang disebut perundingan baru.

Ini merupakan perjanjian senjata nuklir utama antara Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada Februari tahun depan. Cina dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia setelah AS dan Rusia, telah mempertahankannya tidak akan bergabung dalam pembicaraan dengan Washington dan Moskow untuk mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya.

Baca Juga:  Generasi Terencana Rebut Peluang di Masa Depan

Hanya saja, Zhao tampaknya membuka pintu untuk beberapa bentuk diskusi atau syarat. Dia mengatakan Washington perlu menciptakan kondisi bagi negara-negara dengan senjata nuklir lainnya untuk berpartisipasi dalam negosiasi.

AS mencatat Cina tidak hadir dalam pembicaraan dengan Rusia di Wina dua pekan lalu tentang perpanjangan atau pergantian NEW Start, sebuah perjanjian pengurangan senjata tahun 2010 yang berakhir pada Februari. Perjanjian itu berada di antara AS dan Rusia. Pemerintahan Trump menginginkan Cina, sebagai kekuatan militer yang meningkat, untuk bergabung.

Sementara itu, Direktur Jenderal Departemen Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Cina, Fu Cong, menyebut permintaan itu tidak realistis. Sebab Cina memiliki persenjataan nuklir yang jauh lebih kecil daripada dua lainnya. Fu meyakini Amerika meminta Cina berpartisipasi dalam negosiasi trilateral itu untuk mengalihkan perhatian dan alasan bagi Amerika untuk keluar dari perpanjangan perjanjian New START.

Baca Juga:  New CBR1000RR Berencana Tampil di Tokyo Motor Show

"Dengan mengundang Cina untuk bergabung, AS menciptakan alasan untuk menjauh dari perundingan tanpa mengganti perjanjian," Sebut Cong.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari