Kampar dan Kuansing Potensi Arung Jeram Terbesar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hendri Tanjung, warga Desa Tanjung adalah founder Mandi Angin, sebuah operator Arung Jeram di Kabupaten Kampar. Ia membuka usaha wisata petualangan tersebut sejak beberapa tahun lalu. Berbagai upaya dilakukannya agar wisata air atau arung jeram di desanya ini dikunjungi banyak wisatawan. Apalagi dia memandang arung jeram di Sungai Kopu dan Sungai Kampar sangat potensial.

Hendri pun memulai usahanya secara perlahan. Mulai melengkapi perlengkapan seperti perahu karet, helm, pelampung bahkan membuat dermaga atau tempat berkumpul para wisatawan sebelum berarung jeram. Di tempat ini juga dilengkapi dengan warung makan serta fasilitas wisata lainnya, seperti toilet, musala dan gazebo-gazebo. Tempat yang asyik untuk duduk di bawah sungai.

- Advertisement -

Tidak hanya itu, Hendri juga terus belajar dan tidak segan mengundang orang-orang yang dianggap bisa dan mau membagikan ilmunya. Salah satunya adalah Dante, warga Dumai yang akhirnya bolak-balik di Desa Tanjung untuk melatih anak-anak muda berarung jeram serta menjadi guide yang baik di sana. Hingga saat ini, Hendri Tanjung masih terus menjalin komunikasi dengan Dante.

Dulu, kata Hendri, atau sebelum Covid-19, jumlah wisatawan cukup banyak. Sejak Covid-19, memang berkurang. Tapi bukan berarti tidak ada. Selalu ada. Kalau pun tidak berarung jeram, wisatawan menuju Air Terjun Putri Kayangan yang ada di sana. Tim Hendri pun bekerja mendampingi dari awal hingga akhir.

- Advertisement -

"Alhamdulillah usaha jalan, potensi alam bisa dimanfaatkan dan yang paling penting anak-anak muda bisa belajar, bahkan mendapatkan penghasilan. Meski tidak banyak tapi ada. Sekarang memang tidak seramai dulu, tapi selalu ada wisatawan yang datang. Biasalah namanya usaha kadang naik turun, bahkan anak-anak muda yang sudah dilatih juga ada yang berhenti. Tapi tidak boleh menyerah, arung jeram di Desa Tanjung harus terus jalan. Mandi Angin sebagai operator terus bertahan," katanya penuh semangat.

Arung jeram di Desa Tanjung ini merupakan salah satu lokasi potensial di Riau. Masih banyak lainnya yang belum terekspose secara luas. Potensi itu antara lain Sungai Subayang dan Sungai Bio di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Batang Antan di Desa Sungai Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing dan aliran Sungai Batang Salo Desa Seberang Cengar. Sungai-sungai ini memiliki jeram yang lumayan dengan bebatuan besar sehingga gelombang juga besar.

Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Kuansing, Azrori Analke Apas, menyebutkan, arung jeram di Batang Salo Desa Seberang Cengar sudah mulai terekspose dengan baik. Khususnya setelah dipromosikan oleh Kuansing Promotion Community (KPC). Promosi dilakukan secara terus menerus oleh para pengunjung maupun di medsos yang dikeola KPS sendiri. Bahkan kata Azrori, lokasi ini menjadi lokasi pilihan cabang arung jeram saat Porprov nanti.

"Yang sudah kita eksplor di Sungai Batang Antan Desa Sungai Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan, aliran Desa Pantai, Batang Salo Desa Seberang Cengar. Bisa masuk dari plasma Desa Kasang keluar bisa dari Desa Cengar atau Desa Sangau. Yang paling ramai dikunjungi yang Seberang Cengar Desa Kelelawar. Bahkan menjadi lokasi arung jeram Porprov nanti," kata Azrori.

Disebutkan Azrori lebih lanjut, FAJI Kuansing juga menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa di Kuansing banyak lokasi wisata, termasuk wisata petualangan. Sama dengan Kampar karena Kuansing dan Kampar secara geografis mempunyai kontur alam yang sama. "Yang belum pernah berarung jeram di Kuansing, harus mencoba supaya mengetahui bagaimana asyiknya," kata pria yang juga konsultan dan pendiri KPC ini.(kun)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hendri Tanjung, warga Desa Tanjung adalah founder Mandi Angin, sebuah operator Arung Jeram di Kabupaten Kampar. Ia membuka usaha wisata petualangan tersebut sejak beberapa tahun lalu. Berbagai upaya dilakukannya agar wisata air atau arung jeram di desanya ini dikunjungi banyak wisatawan. Apalagi dia memandang arung jeram di Sungai Kopu dan Sungai Kampar sangat potensial.

Hendri pun memulai usahanya secara perlahan. Mulai melengkapi perlengkapan seperti perahu karet, helm, pelampung bahkan membuat dermaga atau tempat berkumpul para wisatawan sebelum berarung jeram. Di tempat ini juga dilengkapi dengan warung makan serta fasilitas wisata lainnya, seperti toilet, musala dan gazebo-gazebo. Tempat yang asyik untuk duduk di bawah sungai.

Tidak hanya itu, Hendri juga terus belajar dan tidak segan mengundang orang-orang yang dianggap bisa dan mau membagikan ilmunya. Salah satunya adalah Dante, warga Dumai yang akhirnya bolak-balik di Desa Tanjung untuk melatih anak-anak muda berarung jeram serta menjadi guide yang baik di sana. Hingga saat ini, Hendri Tanjung masih terus menjalin komunikasi dengan Dante.

Dulu, kata Hendri, atau sebelum Covid-19, jumlah wisatawan cukup banyak. Sejak Covid-19, memang berkurang. Tapi bukan berarti tidak ada. Selalu ada. Kalau pun tidak berarung jeram, wisatawan menuju Air Terjun Putri Kayangan yang ada di sana. Tim Hendri pun bekerja mendampingi dari awal hingga akhir.

"Alhamdulillah usaha jalan, potensi alam bisa dimanfaatkan dan yang paling penting anak-anak muda bisa belajar, bahkan mendapatkan penghasilan. Meski tidak banyak tapi ada. Sekarang memang tidak seramai dulu, tapi selalu ada wisatawan yang datang. Biasalah namanya usaha kadang naik turun, bahkan anak-anak muda yang sudah dilatih juga ada yang berhenti. Tapi tidak boleh menyerah, arung jeram di Desa Tanjung harus terus jalan. Mandi Angin sebagai operator terus bertahan," katanya penuh semangat.

Arung jeram di Desa Tanjung ini merupakan salah satu lokasi potensial di Riau. Masih banyak lainnya yang belum terekspose secara luas. Potensi itu antara lain Sungai Subayang dan Sungai Bio di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Batang Antan di Desa Sungai Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing dan aliran Sungai Batang Salo Desa Seberang Cengar. Sungai-sungai ini memiliki jeram yang lumayan dengan bebatuan besar sehingga gelombang juga besar.

Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Kuansing, Azrori Analke Apas, menyebutkan, arung jeram di Batang Salo Desa Seberang Cengar sudah mulai terekspose dengan baik. Khususnya setelah dipromosikan oleh Kuansing Promotion Community (KPC). Promosi dilakukan secara terus menerus oleh para pengunjung maupun di medsos yang dikeola KPS sendiri. Bahkan kata Azrori, lokasi ini menjadi lokasi pilihan cabang arung jeram saat Porprov nanti.

"Yang sudah kita eksplor di Sungai Batang Antan Desa Sungai Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan, aliran Desa Pantai, Batang Salo Desa Seberang Cengar. Bisa masuk dari plasma Desa Kasang keluar bisa dari Desa Cengar atau Desa Sangau. Yang paling ramai dikunjungi yang Seberang Cengar Desa Kelelawar. Bahkan menjadi lokasi arung jeram Porprov nanti," kata Azrori.

Disebutkan Azrori lebih lanjut, FAJI Kuansing juga menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa di Kuansing banyak lokasi wisata, termasuk wisata petualangan. Sama dengan Kampar karena Kuansing dan Kampar secara geografis mempunyai kontur alam yang sama. "Yang belum pernah berarung jeram di Kuansing, harus mencoba supaya mengetahui bagaimana asyiknya," kata pria yang juga konsultan dan pendiri KPC ini.(kun)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya