Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PPKM Level 3 Boleh Belajar Tatap Muka

JAKARTA dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SECARA nasional pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mengalami tren penurunan. Meski masih dinamis, namun ini merupakan sebuah kemajuan karena penerapan PPKM level 4 di sejumlah daerah di Tanah Air.

Bahkan khusus di luar Jawa dan Bali, untuk wilayah yang menerapkan PPKM level 3, sudah boleh memulai kegiatan belajar dan mengajar tatap muka. Jumlah yang diperbolehkan adalah 50 persen kapasitas dan dengan protokol kesehatan ketat.  Sementara itu, tren penurunan tersebut terutama terjadi di Jawa dan Bali. Namun wilayah itu juga masih tetap berkontribusi sebesar 53,5 persen terhadap kasus nasional. Sementara secara total sudah terjadi penurunan minus 27,08 persen di Jawa dan Bali.

“Sementara di luar Jawa dan Bali memang ada kenaikan sebesar 1,24 persen.  Ini membuat luar Jawa dan Bali  memiliki kontribusi sebesar 46,5 persen terhadap kasus nasional,” kata Ketua KPC PEN Airlangga  Hartarto dalam evaluasi PPKM di Indonesia yang disampaikan secara virtual, Senin (9/8).

Beberapa yang meningkat adalah di Sumut (25.065 kasus), Kaltim (20.116), Sumbar (14.428) dan Riau (13.448). Namun ada pula beberapa provinsi yang turun seperti Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepri, Maluku, Maluku Utara, NTT dan NTB serta Papua Barat. Untuk peningkatan vaksinasi dan testing serta tracing di luar Jawa dan Bali juga terus ditingkatkan. Targetnya  per 1000 ada 10 testing.  Selain itu terus dilakukan PPKM yang ketat di sejumlah wilayah. Selain itu juga dibentuk isolasi terpusat.

Baca Juga:  Fatin Shidqia Lubis Targetkan Lulus Kuliah Tahun Ini

Untuk vaksin, di luar Jawa dan Bali selama Juli dan Agustus sudah didistribusikan 10, 6 juta vaksin. Kemudian dijadwalkan pula sebanyak 6 juta vaksin pada 12 Agustus. Selanjutnya pada 16/17 Agustus akan dikirimkan 5,6 juta dosis lagi. Pada minggu ke-3 Agustus, diharapkan terkirim 34,8 juta dosis vaksin ke luar Jawa dan Bali.

Untuk testing dan tracing, Airlangga memuji provinsi Kaltara yang sudah mencapai testing sebanyak 75 persen dan Kaltim sekitar 65 persen. Untuk mobilitas masyarakat sendiri, Airlangga menyatakan sudah terjadi penurunan terutama di hampir seluruh provinsi luar Jawa dan Bali. Namun di Sumbar mobilitas masih tinggi sebesar 0,8 persen dan NTT 2,8 persen serta Riau 6,3 persen.

“Untuk itu pemerintah akan terus menekan berbagai kegiatan di beberapa wilayah  tersebut serta memonitor tren kenaikan kasus aktif di luar Jawa dan Bali,” kata Airlangga.

Dari hasil evaluasi PPKM ini pemerintah melihat bahwa 45 kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali masih perlu ditindaklanjuti dan pemerintah mempersiapkan isolasi terpusat di luar Jawa.

Baca Juga:  Suamiku Mencintai Aku karena Tahtah? Itu Bohong

“Pemerintah bahkan akan mengunakan fasilitas dari kapal Pelni  yang sudah disiapkan oleh Menteri Perhubungan. Kapal tersebut akan dipersiapkan di Medan, Bitung, Sorong dan Bandar Lampung,” ungkap Airlangga.

Selain itu juga mempersiapkan fasilitas gedung di daerah juga dilakukan seperti wisma atlet, asrama haji, balai diklat, sekolah dan rusun. “Fasilitas ini akan disediakan oleh KemenPUPR,” ucap Airlangga.

Daerah yang akan disediakan antara lain Sumut, Sumbar, Riau dan beberapa daerah lain, yang meningkat tinggi.  “Diharapkan minggu depan sudah tersedia fasilitas tersebut,” ujar Ketua Umum partai Golkar ini.Khusus di luar Jawa dan Bali akan dilakukan perpanjangan selama dua minggu, 10-23 Agustus. Ini diambil karena di luar Jawa dan Bali terus meningkat. Sementara di Jawa dan Bali sendiri sudah menurun. PPKM Level 4 di luar Jawa Bali akan ada di 45 kabupaten/kota, level 3 di 302 kabupaten/kota, dan level 2 di 39 kabupaten/kota. Beruntungnya di luar Jawa dan Bali, khusus di PPKM level 3, sudah bisa dilakukan kegiatan belajar dan mengajar tatap muka dengan max 50 persen kapasitas dengan prokes ketat.

JAKARTA dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SECARA nasional pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mengalami tren penurunan. Meski masih dinamis, namun ini merupakan sebuah kemajuan karena penerapan PPKM level 4 di sejumlah daerah di Tanah Air.

Bahkan khusus di luar Jawa dan Bali, untuk wilayah yang menerapkan PPKM level 3, sudah boleh memulai kegiatan belajar dan mengajar tatap muka. Jumlah yang diperbolehkan adalah 50 persen kapasitas dan dengan protokol kesehatan ketat.  Sementara itu, tren penurunan tersebut terutama terjadi di Jawa dan Bali. Namun wilayah itu juga masih tetap berkontribusi sebesar 53,5 persen terhadap kasus nasional. Sementara secara total sudah terjadi penurunan minus 27,08 persen di Jawa dan Bali.

- Advertisement -

“Sementara di luar Jawa dan Bali memang ada kenaikan sebesar 1,24 persen.  Ini membuat luar Jawa dan Bali  memiliki kontribusi sebesar 46,5 persen terhadap kasus nasional,” kata Ketua KPC PEN Airlangga  Hartarto dalam evaluasi PPKM di Indonesia yang disampaikan secara virtual, Senin (9/8).

Beberapa yang meningkat adalah di Sumut (25.065 kasus), Kaltim (20.116), Sumbar (14.428) dan Riau (13.448). Namun ada pula beberapa provinsi yang turun seperti Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepri, Maluku, Maluku Utara, NTT dan NTB serta Papua Barat. Untuk peningkatan vaksinasi dan testing serta tracing di luar Jawa dan Bali juga terus ditingkatkan. Targetnya  per 1000 ada 10 testing.  Selain itu terus dilakukan PPKM yang ketat di sejumlah wilayah. Selain itu juga dibentuk isolasi terpusat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Istri Dilantik Jadi Anggota DPR, Gubernur Sumbar Absen Rapat Paripurna HUT Provinsi

Untuk vaksin, di luar Jawa dan Bali selama Juli dan Agustus sudah didistribusikan 10, 6 juta vaksin. Kemudian dijadwalkan pula sebanyak 6 juta vaksin pada 12 Agustus. Selanjutnya pada 16/17 Agustus akan dikirimkan 5,6 juta dosis lagi. Pada minggu ke-3 Agustus, diharapkan terkirim 34,8 juta dosis vaksin ke luar Jawa dan Bali.

Untuk testing dan tracing, Airlangga memuji provinsi Kaltara yang sudah mencapai testing sebanyak 75 persen dan Kaltim sekitar 65 persen. Untuk mobilitas masyarakat sendiri, Airlangga menyatakan sudah terjadi penurunan terutama di hampir seluruh provinsi luar Jawa dan Bali. Namun di Sumbar mobilitas masih tinggi sebesar 0,8 persen dan NTT 2,8 persen serta Riau 6,3 persen.

“Untuk itu pemerintah akan terus menekan berbagai kegiatan di beberapa wilayah  tersebut serta memonitor tren kenaikan kasus aktif di luar Jawa dan Bali,” kata Airlangga.

Dari hasil evaluasi PPKM ini pemerintah melihat bahwa 45 kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali masih perlu ditindaklanjuti dan pemerintah mempersiapkan isolasi terpusat di luar Jawa.

Baca Juga:  Penetapan 53 Cakada di Sumatera dari Golkar Selesai

“Pemerintah bahkan akan mengunakan fasilitas dari kapal Pelni  yang sudah disiapkan oleh Menteri Perhubungan. Kapal tersebut akan dipersiapkan di Medan, Bitung, Sorong dan Bandar Lampung,” ungkap Airlangga.

Selain itu juga mempersiapkan fasilitas gedung di daerah juga dilakukan seperti wisma atlet, asrama haji, balai diklat, sekolah dan rusun. “Fasilitas ini akan disediakan oleh KemenPUPR,” ucap Airlangga.

Daerah yang akan disediakan antara lain Sumut, Sumbar, Riau dan beberapa daerah lain, yang meningkat tinggi.  “Diharapkan minggu depan sudah tersedia fasilitas tersebut,” ujar Ketua Umum partai Golkar ini.Khusus di luar Jawa dan Bali akan dilakukan perpanjangan selama dua minggu, 10-23 Agustus. Ini diambil karena di luar Jawa dan Bali terus meningkat. Sementara di Jawa dan Bali sendiri sudah menurun. PPKM Level 4 di luar Jawa Bali akan ada di 45 kabupaten/kota, level 3 di 302 kabupaten/kota, dan level 2 di 39 kabupaten/kota. Beruntungnya di luar Jawa dan Bali, khusus di PPKM level 3, sudah bisa dilakukan kegiatan belajar dan mengajar tatap muka dengan max 50 persen kapasitas dengan prokes ketat.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari