SURABAYA(RIAUPOS.CO) – Sekolah pranikah tampaknya penting dilakukan bagi para calon pengantin, karena banyak perilaku menyimpang pasangan suami istri berujung pada hukuman pidana.
Dari data unit pelayanan perempuan dan anak, PPA Polrestabes Surabaya, sejak 2017 lalu sudah menangani sebanyak 17 kasus suami menjual istri.
Menurut Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, fenomena pasutri terlibat dalam kegiatan trafficking pasti punya motif.
Salah satunya penyimpangan orientasi seksual di luar taraf normal. “Dari 17 kasus tersebut, umumnya mempunyai orientasi yang berbeda dan soal finansial atau keuntungan materi yang didapat usai melakukan aktifitas seksual lebih dari dua orang,” kata AKP Ruth.
Kasus seperti ini sejak awal menjadi perhatian kepolisian. Pasalnya, polisi sebagai penegak hukum memandang suami seharusnya mengayomi bukan untuk melakukan penyimpangan.
“Namun faktanya bertolak belakang, justru istri diajak melakukan berhubungan bersama laki – laki lain untuk sekadar memuaskan hasrat liar mereka,” jelas AKP Ruth.
Maka AKP Ruth Yeni setuju ada sekolah pra nikah. Karena itu sangat penting dilakukan bagi para calon pengantin, agar tidak terjerumus bahkan harus berurusan dengan hukum. (pul)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina
SURABAYA(RIAUPOS.CO) – Sekolah pranikah tampaknya penting dilakukan bagi para calon pengantin, karena banyak perilaku menyimpang pasangan suami istri berujung pada hukuman pidana.
Dari data unit pelayanan perempuan dan anak, PPA Polrestabes Surabaya, sejak 2017 lalu sudah menangani sebanyak 17 kasus suami menjual istri.
Menurut Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, fenomena pasutri terlibat dalam kegiatan trafficking pasti punya motif.
- Advertisement -
Salah satunya penyimpangan orientasi seksual di luar taraf normal. “Dari 17 kasus tersebut, umumnya mempunyai orientasi yang berbeda dan soal finansial atau keuntungan materi yang didapat usai melakukan aktifitas seksual lebih dari dua orang,” kata AKP Ruth.
Kasus seperti ini sejak awal menjadi perhatian kepolisian. Pasalnya, polisi sebagai penegak hukum memandang suami seharusnya mengayomi bukan untuk melakukan penyimpangan.
- Advertisement -
“Namun faktanya bertolak belakang, justru istri diajak melakukan berhubungan bersama laki – laki lain untuk sekadar memuaskan hasrat liar mereka,” jelas AKP Ruth.
Maka AKP Ruth Yeni setuju ada sekolah pra nikah. Karena itu sangat penting dilakukan bagi para calon pengantin, agar tidak terjerumus bahkan harus berurusan dengan hukum. (pul)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina