JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 KH Ma’ruf Amin menghadiri upacara HUT ke-73 Polri di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7). Namun, ada hal beda saat Kiai Ma’ruf tiba di lokasi upacara HUT Bhayangkara itu.
Biasanya Kiai Ma’ruf menunggangi Toyota Alphard bernomor B 5 MRF sebagai kendaraannya sehari-hari. Namun, kali ini ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menaiki Mercedes Benz S300 warna hitam.
Bukan hanya itu, pelat nomor mobil mewah tersebut juga tak sembarangan, yakni B 1372 RFS. Pelat nomor dengan huruf RFS di belakang merupakan kode untuk kendaraan pejabat sipil.
Naik kendaraan jenis sedan membuat Kiai Ma’ruf tampak kesulitan saat keluar dari mobil yang membawanya. Sebab, mobil sedan buatan Mercedes Benz alias Mercy memang tak setinggi Toyota Alphard.
Saat Kiai Ma’ruf hendak keluar dari mobil, tangan kirinya tampak berpegangan bangku sopir. Sementara tangan kanannya menyandar pada bodi mobil.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu datang mengenakan sarung ungu dengan kemeja putih dibalut jas hitam, kopiah dan serban. Ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu tampak didampingi istrinya, Nyai Wury Estu Handayani. (tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 KH Ma’ruf Amin menghadiri upacara HUT ke-73 Polri di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7). Namun, ada hal beda saat Kiai Ma’ruf tiba di lokasi upacara HUT Bhayangkara itu.
Biasanya Kiai Ma’ruf menunggangi Toyota Alphard bernomor B 5 MRF sebagai kendaraannya sehari-hari. Namun, kali ini ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menaiki Mercedes Benz S300 warna hitam.
- Advertisement -
Bukan hanya itu, pelat nomor mobil mewah tersebut juga tak sembarangan, yakni B 1372 RFS. Pelat nomor dengan huruf RFS di belakang merupakan kode untuk kendaraan pejabat sipil.
Naik kendaraan jenis sedan membuat Kiai Ma’ruf tampak kesulitan saat keluar dari mobil yang membawanya. Sebab, mobil sedan buatan Mercedes Benz alias Mercy memang tak setinggi Toyota Alphard.
- Advertisement -
Saat Kiai Ma’ruf hendak keluar dari mobil, tangan kirinya tampak berpegangan bangku sopir. Sementara tangan kanannya menyandar pada bodi mobil.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu datang mengenakan sarung ungu dengan kemeja putih dibalut jas hitam, kopiah dan serban. Ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu tampak didampingi istrinya, Nyai Wury Estu Handayani. (tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina