Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ustaz Yusuf Martak Ajak Semua Pihak Introspeksi Diri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bulan suci Ramadan sebentar lagi akan meninggalkan berakhir, tiba saatnya umat Islam akan menyambut datangnya hari kemenangan, hari saling memaafkan yang didasari semangat persatuan dan kesatuan. 

Idul Fitri 1442 Hijriyah kali ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk kita bermunajat kehadirat Allah SWT agar bangsa ini terlepas dari berbagai masalah, khususnya pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. 

"Selama ini mungkin kita bertanya-tanya penyebab masalah yang silih berganti terjadi di negeri ini, apakah ujian atau hukuman dari Yang Maha Esa? Nampaknya kita perlu bermuhasabah (introspeksi diri) agar kita tahu dan sadar mungkin ada perilaku dan sepak terjang kita selama ini menjadikan kita harus menerima ujian demi ujian tiada henti-hentinya," kata Ustaz Yusuf Muhammad Martak saat berbincang, Senin (10/5/2021).

Sebagai prinsip dasar demokrasi, lanjut dia, penyelenggaraan pemerintahan sejak awal kemerdekaan Indonesia kita selalu hidup dalam kerukunan, namun perbedaan pendapat dalam mengisi demokrasi akhir-akhir ini tidak sedikit yang memberi cacat dalam kehidupan sosial.

"Kita harus jujur, bahwa proses kita dalam mengisi demokrasi tidak sedikit membuat ikatan tali persaudaraan sebangsa, kadang mudah terpicu oleh kesalahpahaman dan kadang berakibat meruncingnya perbedaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi," jelasnya.

"Saya yang kebetulan berada di dalam barisan terdepan, ingin sekali mengisi serta manjaga demokrasi dan kerukunan antar umat beragama maupun kerukunan kebangsaan tetap terjaga dengan baik," ujar Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu.

Baca Juga:  Heboh, Diduga Wanita Ini Lecehkan UAS di Facebook

Menurutnya, untuk mengehentikan semua ini tiada kata lain, harus segera diakhiri dan saatnya seluruh anak bangsa menghentikan benturan benturan ujaran-ujaran kebencian di media sosial dan lainnya.

"Mari kita tingkatkan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak, baik sesama masyarakat dan tokoh tokoh bangsa, baik yang di luar pemerintahan maupun di dalam pemerintah, sepanjang kebijakan yang di jalankan bermanfaat terhadap kemaslahatan rakyat," tambahnya.

"Saat ini kita perlu memberikan apresiasi kepada Kapolri yang baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membuat gebrakan dalam 100 hari kepemimpinannya, berjanji membenahi kinerja Polri juga akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota Polri yang kedapatan melanggar aturan," tuturnya.

Kata dia, termasuk upaya penegakkan hukum khususnya yang berkaitan dengan perilaku di dunia maya melalui program peringatan Virtual Polisi. Tidak kalah pentingnya juga memerlukan cara dalam menanggulangi kebebasan kehidupan sosial media di dunia maya.

"Mengimbau pihak Polri agar tidak henti-hentinya memberikan edukasi serta pemahaman sejauh apa konsekuensi hukum perilaku di dunia maya agar tidak berpotensi melanggar UU ITE. Masyarakat juga sangat berharap program peringatan virtual polisi dan program-program pelayanan masyarakat yang lain juga akan dijalankan secara profesional diatas keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat," terangnya.

Baca Juga:  BPPT Fokus Hujan Buatan, Optimis Hot Spot Menurun Dratis

"Bahkan menurut pandangan saya, tidak ada salahnya bila pihak Polri juga melibatkan masyarakat dalam membantu menemukan akun-akun yang beropini sesuka hati bahkan sering kali merugikan nama baik orang lain," ucapnya.

Dia menuturkan, pegiat sosial saat ini makin banyak yang gemar beropini, tapi sangat sedikit yang berani bertanggung jawab dengan ucapannya sendiri, bahkan sangat minim sekali untuk mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan. 

"Marilah kita jadikan Idul Fitri 1442 H yang sebentar lagi akan kita lalui menjadi saat yang tepat bagi seluruh komponen bangsa melakukan muhasabah dan saling memaafkan dengan satu tujuan dapat membawa negeri ini keluar dari segala permasalahan," ungkapnya.

"Kita tidak perlu berat hati untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah maupun aparat kepolisian bila ada kebijakan atau program yang baik serta bermanfaat bagi bangsa dan negara, dan silahkan mengkritisi bila ada kebijakan atau program yang tdk baik untuk di jalankan," pungkasnya. 
 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bulan suci Ramadan sebentar lagi akan meninggalkan berakhir, tiba saatnya umat Islam akan menyambut datangnya hari kemenangan, hari saling memaafkan yang didasari semangat persatuan dan kesatuan. 

Idul Fitri 1442 Hijriyah kali ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk kita bermunajat kehadirat Allah SWT agar bangsa ini terlepas dari berbagai masalah, khususnya pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. 

- Advertisement -

"Selama ini mungkin kita bertanya-tanya penyebab masalah yang silih berganti terjadi di negeri ini, apakah ujian atau hukuman dari Yang Maha Esa? Nampaknya kita perlu bermuhasabah (introspeksi diri) agar kita tahu dan sadar mungkin ada perilaku dan sepak terjang kita selama ini menjadikan kita harus menerima ujian demi ujian tiada henti-hentinya," kata Ustaz Yusuf Muhammad Martak saat berbincang, Senin (10/5/2021).

Sebagai prinsip dasar demokrasi, lanjut dia, penyelenggaraan pemerintahan sejak awal kemerdekaan Indonesia kita selalu hidup dalam kerukunan, namun perbedaan pendapat dalam mengisi demokrasi akhir-akhir ini tidak sedikit yang memberi cacat dalam kehidupan sosial.

- Advertisement -

"Kita harus jujur, bahwa proses kita dalam mengisi demokrasi tidak sedikit membuat ikatan tali persaudaraan sebangsa, kadang mudah terpicu oleh kesalahpahaman dan kadang berakibat meruncingnya perbedaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi," jelasnya.

"Saya yang kebetulan berada di dalam barisan terdepan, ingin sekali mengisi serta manjaga demokrasi dan kerukunan antar umat beragama maupun kerukunan kebangsaan tetap terjaga dengan baik," ujar Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu.

Baca Juga:  Mahasiswa Pertanyakan Penghentian Penyidikan di Kejati Riau

Menurutnya, untuk mengehentikan semua ini tiada kata lain, harus segera diakhiri dan saatnya seluruh anak bangsa menghentikan benturan benturan ujaran-ujaran kebencian di media sosial dan lainnya.

"Mari kita tingkatkan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak, baik sesama masyarakat dan tokoh tokoh bangsa, baik yang di luar pemerintahan maupun di dalam pemerintah, sepanjang kebijakan yang di jalankan bermanfaat terhadap kemaslahatan rakyat," tambahnya.

"Saat ini kita perlu memberikan apresiasi kepada Kapolri yang baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membuat gebrakan dalam 100 hari kepemimpinannya, berjanji membenahi kinerja Polri juga akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota Polri yang kedapatan melanggar aturan," tuturnya.

Kata dia, termasuk upaya penegakkan hukum khususnya yang berkaitan dengan perilaku di dunia maya melalui program peringatan Virtual Polisi. Tidak kalah pentingnya juga memerlukan cara dalam menanggulangi kebebasan kehidupan sosial media di dunia maya.

"Mengimbau pihak Polri agar tidak henti-hentinya memberikan edukasi serta pemahaman sejauh apa konsekuensi hukum perilaku di dunia maya agar tidak berpotensi melanggar UU ITE. Masyarakat juga sangat berharap program peringatan virtual polisi dan program-program pelayanan masyarakat yang lain juga akan dijalankan secara profesional diatas keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat," terangnya.

Baca Juga:  BPPT Fokus Hujan Buatan, Optimis Hot Spot Menurun Dratis

"Bahkan menurut pandangan saya, tidak ada salahnya bila pihak Polri juga melibatkan masyarakat dalam membantu menemukan akun-akun yang beropini sesuka hati bahkan sering kali merugikan nama baik orang lain," ucapnya.

Dia menuturkan, pegiat sosial saat ini makin banyak yang gemar beropini, tapi sangat sedikit yang berani bertanggung jawab dengan ucapannya sendiri, bahkan sangat minim sekali untuk mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan. 

"Marilah kita jadikan Idul Fitri 1442 H yang sebentar lagi akan kita lalui menjadi saat yang tepat bagi seluruh komponen bangsa melakukan muhasabah dan saling memaafkan dengan satu tujuan dapat membawa negeri ini keluar dari segala permasalahan," ungkapnya.

"Kita tidak perlu berat hati untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah maupun aparat kepolisian bila ada kebijakan atau program yang baik serta bermanfaat bagi bangsa dan negara, dan silahkan mengkritisi bila ada kebijakan atau program yang tdk baik untuk di jalankan," pungkasnya. 
 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari