JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penghasilan para guru honorer akan bertambah. an menyalurkan bantuan Rp300 ribu per bulan untuk para guru honoMulai bulan depan, pemerintah akrer. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan, bantuan itu merupakan salah satu komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
”Mulai Juli 2025, guru honorer akan menerima bantuan Rp300 ribu per bulan,” ujarnya dalam keterangan resmi kemarin (7/6). Bantuan itu akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru tanpa melalui pemerintah daerah (pemda).
Bantuan itu khusus untuk guru honorer yang telah terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik). Diprediksi ada sekitar 300 ribu guru honorer non-ASN yang menerima bantuan tersebut. Dalam penyalurannya nanti, Kemendikdasmen akan menyediakan layanan pengaduan. Layanan ini sebagai salah satu antisipasi jika ada guru honorer yang sudah terdaftar di dapodik dan melakukan validasi nomor rekening di Info Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), tapi belum menerima transfer bantuan dari pemerintah.
Bagikan Papan Tulis Interaktif
Mu’ti juga menyampaikan program revitalisasi satuan pendidikan yang akan berlangsung secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Lebih dari 11 ribu sekolah negeri dan swasta akan direvitalisasi sarana dan prasarananya melalui anggaran pemerintah pusat. ”Pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk revitalisasi ini,” ungkapnya. Selain itu, sebagai bagian dari digitalisasi, Kemendikdasmen akan mendistribusikan papan tulis interaktif ke seluruh sekolah di Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani menambahkan, mulai tahun ini, pemerintah telah meningkatkan besaran tunjangan profesi guru (TPG) bagi guru non-ASN melalui sertifikasi. Besarannya dari semula Rp1 juta menjadi Rp2 juta per bulan. Untuk guru inpassing, nilainya sesuai dengan penyetaraannya.
Kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024. Selain itu, mulai tahun ini, TPG disalurkan langsung ke rekening guru. Proses penyaluran tunjangan ASND dimulai dari pembaruan data pada dapodik, validasi data dan penetapan penerima, pembayaran, hingga informasi serta pelaporan realisasi pembayaran.
Selanjutnya, pemda didorong mengusulkan calon penerima TPG untuk dibuatkan SK dan disalurkan tunjangannya pada tahap selanjutnya. ”Saat ini penyaluran TPG sudah mencapai 1.433.198 atau 97,04 persen atau senilai Rp16,6 triliun,” paparnya.
Nunuk turut menyinggung aduan mengenai keterlambatan pembayaran TPG triwulan ke-4 tahun 2024 dan triwulan ke-2 tahun 2025 pada sejumlah guru. Menurut dia, hal itu berkaitan erat dengan lambatnya usulan yang disampaikan pemda. Apabila usulan masuk tepat waktu, pembayaran tak akan terlambat. Kendati begitu, dia memastikan TPG akan dicairkan tahun ini. Termasuk bagi mereka yang mengalami keterlambatan di tahun sebelumnya.
Selain itu, dia menyinggung aduan mengenai TPG yang tak cair. Dia mengungkapkan, hal itu bisa jadi berkaitan dengan tak terpenuhinya jam ajar guru tersebut. Karena itu, meski sudah berserdik (sertifikat pendidikan), TPG-nya tidak bisa dicairkan. ”Jadi, ada syarat ketentuannya, bukan memiliki sertifikat pendidikan itu langsung otomatis dapat tunjangan. Ada syarat yang membuktikan telah mengajar dengan jumlah jam mengajar tertentu,” ungkapnya.(mia/oni/jpg)