KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — PM Malaysia Mahathir Mohammad memberi sinyal belum akan mundur dan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim tahun depan.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times di Bangkok, Rabu (6/11/2019), Mahathir mengatakan tidak ada perjanjian yang membatasi masa jabatannya.
"Tidak pernah ada batas waktu khusus. Saya hanya mengatakan akan turun sebelum masa jabatan habis. Bisa dua atau tiga tahun, yang jelas saya pasti turun," ujar Mahathir.
Mereka yang dimaksud Mahathir adalah Partai Keadilan Rakyat yang dipimpin Anwar Ibrahim. Pada Pemilu Malaysia 2018 lalu, PKR setuju mendukung Mahathir menjadi perdana menteri dengan syarat dia membebaskan Anwar Ibrahim dari penjara dan menyerahkan jabatan PM pada 2020.
Kini Mahathir mengaku tidak ingin sembarangan memilih penerus. Dia tidak mau mengulangi kesalahan seperti saat mendukung Tun Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak.
"Saya telah membuat banyak kesalahan dalam menunjuk pengganti saya, jadi saya tidak ingin membuat kesalahan lain kali ini," katanya.
Alasan lainnya yang digunakan Mahathir adalah skandal 1MDB. Dia mengklaim bahwa rakyat Malaysia menginginkan dirinya mengembalikan semua harta negara yang telah dirampok koruptor.
"Saya punya pengalaman memecahkan masalah keuangan, jadi mereka ingin saya menyelesaikan masalah itu sebelum saya mundur,” ujarnya. (rmol/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — PM Malaysia Mahathir Mohammad memberi sinyal belum akan mundur dan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim tahun depan.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times di Bangkok, Rabu (6/11/2019), Mahathir mengatakan tidak ada perjanjian yang membatasi masa jabatannya.
- Advertisement -
"Tidak pernah ada batas waktu khusus. Saya hanya mengatakan akan turun sebelum masa jabatan habis. Bisa dua atau tiga tahun, yang jelas saya pasti turun," ujar Mahathir.
Mereka yang dimaksud Mahathir adalah Partai Keadilan Rakyat yang dipimpin Anwar Ibrahim. Pada Pemilu Malaysia 2018 lalu, PKR setuju mendukung Mahathir menjadi perdana menteri dengan syarat dia membebaskan Anwar Ibrahim dari penjara dan menyerahkan jabatan PM pada 2020.
- Advertisement -
Kini Mahathir mengaku tidak ingin sembarangan memilih penerus. Dia tidak mau mengulangi kesalahan seperti saat mendukung Tun Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak.
"Saya telah membuat banyak kesalahan dalam menunjuk pengganti saya, jadi saya tidak ingin membuat kesalahan lain kali ini," katanya.
Alasan lainnya yang digunakan Mahathir adalah skandal 1MDB. Dia mengklaim bahwa rakyat Malaysia menginginkan dirinya mengembalikan semua harta negara yang telah dirampok koruptor.
"Saya punya pengalaman memecahkan masalah keuangan, jadi mereka ingin saya menyelesaikan masalah itu sebelum saya mundur,” ujarnya. (rmol/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal