Minggu, 20 April 2025
spot_img

Oknum Kepsek SMK Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Pengakuan Siswinya

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Terduga korban pelecehan seksual kepala SMK di Surabaya, akhirnya angkat bicara. R, 18, siswa kelas XII di seolah itu menyatakan, AB, terduga tersangka pernah beberapa kali melakukan modus.

”Waktu itu dia bilang semua biaya sekolah ditanggung. Terus ngajak jalan-jalan. Tapi cuma 2 kali jalan sama dia,” tutur R pada Sabtu (6/3).

Ketika keluar pertama kali, AB mengajak R makan di salah satu restoran cepat saji.

”Kedua setelah kejadian pelecehan, saya diajak ke mal lagi,” ujar R.

R mengaku saat di mal, dia dibelikan boneka, tas, topi, dan earphone. ”Saya sebelumnya cerita pengenboneka tapi harganya segini. Tapi, pikiran saya cuma becanda. Ya masa kepsek membelikan saya,” kata R.

Baca Juga:  Pakai Kebijakan Darurat Sipil

Kemudian, lanjut dia, AB mengatakan bahwa uang SPP akan dibantu dengan uang pribadi. Hanya saja, dia tidak tahu berapa nominal bantuan yang diberikan.

”Nominalnya nggak tahu. Saya nggak nerima uang potongan SPP,” tutur R.

Soal pelecehan, R bercerita bahwa itu diawali saat AB memanggilnya ke ruangan kepala sekolah untuk bicara.

”Lalu dia buka baju saya. Saya sudah melarang tapi saya nggak bisa. Pintu dikunci. Saya ditindih. Jendela gak bisa dipecahin,” ungkap R.

R menjelaskan bahwa kejadian itu pada akhir Desember, tepatnya pada 3–4 hari sebelum tahun baru.

”Terus saya nggak ke sekolah. Saya takut lihat kepsek. Jadi sudah lama. Nggak komunikasi lagi. Dia chat dan telepon nggak saya angkat. Dia sempat ke rumah saya empat kali. Alasannya karena nggak pernah balas chatatau angkat telepon,” tutur R.

Baca Juga:  Pembebasan Bersyarat Tidak untuk Koruptor

R mengaku bahwa AB tidak pernah mengancam. ”Tapi diminta jangan bilang siapa-siapa. Diwanti-wanti,” ucap R.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Terduga korban pelecehan seksual kepala SMK di Surabaya, akhirnya angkat bicara. R, 18, siswa kelas XII di seolah itu menyatakan, AB, terduga tersangka pernah beberapa kali melakukan modus.

”Waktu itu dia bilang semua biaya sekolah ditanggung. Terus ngajak jalan-jalan. Tapi cuma 2 kali jalan sama dia,” tutur R pada Sabtu (6/3).

Ketika keluar pertama kali, AB mengajak R makan di salah satu restoran cepat saji.

”Kedua setelah kejadian pelecehan, saya diajak ke mal lagi,” ujar R.

R mengaku saat di mal, dia dibelikan boneka, tas, topi, dan earphone. ”Saya sebelumnya cerita pengenboneka tapi harganya segini. Tapi, pikiran saya cuma becanda. Ya masa kepsek membelikan saya,” kata R.

Baca Juga:  Terlibat Jaringan Narkoba, Warga Dumai Diamankan

Kemudian, lanjut dia, AB mengatakan bahwa uang SPP akan dibantu dengan uang pribadi. Hanya saja, dia tidak tahu berapa nominal bantuan yang diberikan.

”Nominalnya nggak tahu. Saya nggak nerima uang potongan SPP,” tutur R.

Soal pelecehan, R bercerita bahwa itu diawali saat AB memanggilnya ke ruangan kepala sekolah untuk bicara.

”Lalu dia buka baju saya. Saya sudah melarang tapi saya nggak bisa. Pintu dikunci. Saya ditindih. Jendela gak bisa dipecahin,” ungkap R.

R menjelaskan bahwa kejadian itu pada akhir Desember, tepatnya pada 3–4 hari sebelum tahun baru.

”Terus saya nggak ke sekolah. Saya takut lihat kepsek. Jadi sudah lama. Nggak komunikasi lagi. Dia chat dan telepon nggak saya angkat. Dia sempat ke rumah saya empat kali. Alasannya karena nggak pernah balas chatatau angkat telepon,” tutur R.

Baca Juga:  Ini 5 Manfaat Jus Belimbing untuk Kesehatan

R mengaku bahwa AB tidak pernah mengancam. ”Tapi diminta jangan bilang siapa-siapa. Diwanti-wanti,” ucap R.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Oknum Kepsek SMK Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Pengakuan Siswinya

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Terduga korban pelecehan seksual kepala SMK di Surabaya, akhirnya angkat bicara. R, 18, siswa kelas XII di seolah itu menyatakan, AB, terduga tersangka pernah beberapa kali melakukan modus.

”Waktu itu dia bilang semua biaya sekolah ditanggung. Terus ngajak jalan-jalan. Tapi cuma 2 kali jalan sama dia,” tutur R pada Sabtu (6/3).

Ketika keluar pertama kali, AB mengajak R makan di salah satu restoran cepat saji.

”Kedua setelah kejadian pelecehan, saya diajak ke mal lagi,” ujar R.

R mengaku saat di mal, dia dibelikan boneka, tas, topi, dan earphone. ”Saya sebelumnya cerita pengenboneka tapi harganya segini. Tapi, pikiran saya cuma becanda. Ya masa kepsek membelikan saya,” kata R.

Baca Juga:  Pakai Kebijakan Darurat Sipil

Kemudian, lanjut dia, AB mengatakan bahwa uang SPP akan dibantu dengan uang pribadi. Hanya saja, dia tidak tahu berapa nominal bantuan yang diberikan.

”Nominalnya nggak tahu. Saya nggak nerima uang potongan SPP,” tutur R.

Soal pelecehan, R bercerita bahwa itu diawali saat AB memanggilnya ke ruangan kepala sekolah untuk bicara.

”Lalu dia buka baju saya. Saya sudah melarang tapi saya nggak bisa. Pintu dikunci. Saya ditindih. Jendela gak bisa dipecahin,” ungkap R.

R menjelaskan bahwa kejadian itu pada akhir Desember, tepatnya pada 3–4 hari sebelum tahun baru.

”Terus saya nggak ke sekolah. Saya takut lihat kepsek. Jadi sudah lama. Nggak komunikasi lagi. Dia chat dan telepon nggak saya angkat. Dia sempat ke rumah saya empat kali. Alasannya karena nggak pernah balas chatatau angkat telepon,” tutur R.

Baca Juga:  48 Penyelam Profesional Cina Bantu Evakuasi KRI Nanggala

R mengaku bahwa AB tidak pernah mengancam. ”Tapi diminta jangan bilang siapa-siapa. Diwanti-wanti,” ucap R.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Terduga korban pelecehan seksual kepala SMK di Surabaya, akhirnya angkat bicara. R, 18, siswa kelas XII di seolah itu menyatakan, AB, terduga tersangka pernah beberapa kali melakukan modus.

”Waktu itu dia bilang semua biaya sekolah ditanggung. Terus ngajak jalan-jalan. Tapi cuma 2 kali jalan sama dia,” tutur R pada Sabtu (6/3).

Ketika keluar pertama kali, AB mengajak R makan di salah satu restoran cepat saji.

”Kedua setelah kejadian pelecehan, saya diajak ke mal lagi,” ujar R.

R mengaku saat di mal, dia dibelikan boneka, tas, topi, dan earphone. ”Saya sebelumnya cerita pengenboneka tapi harganya segini. Tapi, pikiran saya cuma becanda. Ya masa kepsek membelikan saya,” kata R.

Baca Juga:  Pembebasan Bersyarat Tidak untuk Koruptor

Kemudian, lanjut dia, AB mengatakan bahwa uang SPP akan dibantu dengan uang pribadi. Hanya saja, dia tidak tahu berapa nominal bantuan yang diberikan.

”Nominalnya nggak tahu. Saya nggak nerima uang potongan SPP,” tutur R.

Soal pelecehan, R bercerita bahwa itu diawali saat AB memanggilnya ke ruangan kepala sekolah untuk bicara.

”Lalu dia buka baju saya. Saya sudah melarang tapi saya nggak bisa. Pintu dikunci. Saya ditindih. Jendela gak bisa dipecahin,” ungkap R.

R menjelaskan bahwa kejadian itu pada akhir Desember, tepatnya pada 3–4 hari sebelum tahun baru.

”Terus saya nggak ke sekolah. Saya takut lihat kepsek. Jadi sudah lama. Nggak komunikasi lagi. Dia chat dan telepon nggak saya angkat. Dia sempat ke rumah saya empat kali. Alasannya karena nggak pernah balas chatatau angkat telepon,” tutur R.

Baca Juga:  Urgensi Zakat Fitrah dan Profesi

R mengaku bahwa AB tidak pernah mengancam. ”Tapi diminta jangan bilang siapa-siapa. Diwanti-wanti,” ucap R.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari