SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Terduga korban pelecehan seksual kepala SMK di Surabaya, akhirnya angkat bicara. R, 18, siswa kelas XII di seolah itu menyatakan, AB, terduga tersangka pernah beberapa kali melakukan modus.
”Waktu itu dia bilang semua biaya sekolah ditanggung. Terus ngajak jalan-jalan. Tapi cuma 2 kali jalan sama dia,” tutur R pada Sabtu (6/3).
Ketika keluar pertama kali, AB mengajak R makan di salah satu restoran cepat saji.
”Kedua setelah kejadian pelecehan, saya diajak ke mal lagi,” ujar R.
R mengaku saat di mal, dia dibelikan boneka, tas, topi, dan earphone. ”Saya sebelumnya cerita pengenboneka tapi harganya segini. Tapi, pikiran saya cuma becanda. Ya masa kepsek membelikan saya,” kata R.
Kemudian, lanjut dia, AB mengatakan bahwa uang SPP akan dibantu dengan uang pribadi. Hanya saja, dia tidak tahu berapa nominal bantuan yang diberikan.
”Nominalnya nggak tahu. Saya nggak nerima uang potongan SPP,” tutur R.
Soal pelecehan, R bercerita bahwa itu diawali saat AB memanggilnya ke ruangan kepala sekolah untuk bicara.
”Lalu dia buka baju saya. Saya sudah melarang tapi saya nggak bisa. Pintu dikunci. Saya ditindih. Jendela gak bisa dipecahin,” ungkap R.
R menjelaskan bahwa kejadian itu pada akhir Desember, tepatnya pada 3–4 hari sebelum tahun baru.
”Terus saya nggak ke sekolah. Saya takut lihat kepsek. Jadi sudah lama. Nggak komunikasi lagi. Dia chat dan telepon nggak saya angkat. Dia sempat ke rumah saya empat kali. Alasannya karena nggak pernah balas chatatau angkat telepon,” tutur R.
R mengaku bahwa AB tidak pernah mengancam. ”Tapi diminta jangan bilang siapa-siapa. Diwanti-wanti,” ucap R.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman