Selasa, 8 April 2025
spot_img

Simulasi Siak Bebas Asap 2020

SIAK (RIAUPOS.CO) — Simulasi kebakaran hutan dan lahan di Polsek Koto Gasib dihadiri Kapolres. Dengan simulasi diharapkan Siak Bebas Asap 2020 mendatang.

Demikian dikatakan Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya di hadapan Wakapolres Kompol Hariri, Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan yang juga sebagai tuan rumah, para kasat, Administratur PT KTU Ahmad Zulkarnain, Humas KTU Azra, dan tamu undangan lainnya.

"Jangan sampai pada 2020 ada karhutla yang tidak bisa ditangani dan dikendalikan. Semua harus bersinergi, pemerintah, maupun masyarakat dari sekarang sudah mempersiapkan diri," ungkapnya.

Kenapa simulasi dimulai dari sekarang, karena pertengahan Desember disibukkan persiapan Natal dan tahun baru. “Di situ juga ada ancaman dan kita berkewajiban menjaga wilayah kita,” katanya.

Baca Juga:  Kebakaran Rambut

Perlu diketahui ada 137 gereja, namun setelah didata ulang ternyata jumlahnya 185. Belum diketahui apakah permanen atau tempat ibadah.

"Jumlah itulah yang harus kami amankan. Konsentrasi kita fokus sampai tahun baru," ungkapnya.

Makanya saat ini dilakukan simulasi menghadapi 2020, karena diprediksi panas akan melanda Siak dan Riau.

“Saya minta inventaris semua masalah di Polsek terkait penanganan karhutla.

Bila perlu kita minta anggaran ke pemkab untuk siaga bersama alat dan tim karhutla, karena pencegahan lebih baik,” jelasnya.

Sementara Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengatakan, simulasi  melibatkan sejumlah pihak, Tim Balakhar, BPBD Cluster 3 dan lainnya.

“Kecamatan Koto Gasib saat ini memiliki 11 kampung, dari jumlah itu, 8 kampung rawan karhutla dan tanahnya gambut,” jelasnya.

Baca Juga:  Dispar Riau Taja Iven Pekan Rantau Melayu, Ini Jadwal Lengkapnya

Beberapa bulan lalu, di Rantau Panjang, Sri Gemilang terjadi karhutla. Keberhasilan itu, membuat pihaknya bersinergi.

“Bahkan kami sangat aktif, dengan melakukan patroli bersama dan kami merasa terbantu atas kegiatan yang telah dibuat Polsek Koto Gasib, terutama sejak Pak Suryawan memimpin Poldek,” jelasnya.

Sementara Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan merasa senang, simulasi berjalan lancar.

“Dia berharap, realita di lapangan nantinya lebih baik dari dimulai, sehingga Siak bebas asap 2020, dapat terealisasi,” ucapnya.

Sementara Administratur KTU mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, sudah selayaknya melengkapi dengan peralatan damkar.

“Dan bekerja sama dengan pemerintah kecamatan pihaknya berupaya loyal, sehingga Koto Gasib dan Siak bebas asap 2020,” katanya.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO) — Simulasi kebakaran hutan dan lahan di Polsek Koto Gasib dihadiri Kapolres. Dengan simulasi diharapkan Siak Bebas Asap 2020 mendatang.

Demikian dikatakan Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya di hadapan Wakapolres Kompol Hariri, Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan yang juga sebagai tuan rumah, para kasat, Administratur PT KTU Ahmad Zulkarnain, Humas KTU Azra, dan tamu undangan lainnya.

"Jangan sampai pada 2020 ada karhutla yang tidak bisa ditangani dan dikendalikan. Semua harus bersinergi, pemerintah, maupun masyarakat dari sekarang sudah mempersiapkan diri," ungkapnya.

Kenapa simulasi dimulai dari sekarang, karena pertengahan Desember disibukkan persiapan Natal dan tahun baru. “Di situ juga ada ancaman dan kita berkewajiban menjaga wilayah kita,” katanya.

Baca Juga:  Dispar Riau Taja Iven Pekan Rantau Melayu, Ini Jadwal Lengkapnya

Perlu diketahui ada 137 gereja, namun setelah didata ulang ternyata jumlahnya 185. Belum diketahui apakah permanen atau tempat ibadah.

"Jumlah itulah yang harus kami amankan. Konsentrasi kita fokus sampai tahun baru," ungkapnya.

Makanya saat ini dilakukan simulasi menghadapi 2020, karena diprediksi panas akan melanda Siak dan Riau.

“Saya minta inventaris semua masalah di Polsek terkait penanganan karhutla.

Bila perlu kita minta anggaran ke pemkab untuk siaga bersama alat dan tim karhutla, karena pencegahan lebih baik,” jelasnya.

Sementara Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengatakan, simulasi  melibatkan sejumlah pihak, Tim Balakhar, BPBD Cluster 3 dan lainnya.

“Kecamatan Koto Gasib saat ini memiliki 11 kampung, dari jumlah itu, 8 kampung rawan karhutla dan tanahnya gambut,” jelasnya.

Baca Juga:  Kucing Naik ke Kura-kura

Beberapa bulan lalu, di Rantau Panjang, Sri Gemilang terjadi karhutla. Keberhasilan itu, membuat pihaknya bersinergi.

“Bahkan kami sangat aktif, dengan melakukan patroli bersama dan kami merasa terbantu atas kegiatan yang telah dibuat Polsek Koto Gasib, terutama sejak Pak Suryawan memimpin Poldek,” jelasnya.

Sementara Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan merasa senang, simulasi berjalan lancar.

“Dia berharap, realita di lapangan nantinya lebih baik dari dimulai, sehingga Siak bebas asap 2020, dapat terealisasi,” ucapnya.

Sementara Administratur KTU mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, sudah selayaknya melengkapi dengan peralatan damkar.

“Dan bekerja sama dengan pemerintah kecamatan pihaknya berupaya loyal, sehingga Koto Gasib dan Siak bebas asap 2020,” katanya.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Simulasi Siak Bebas Asap 2020

SIAK (RIAUPOS.CO) — Simulasi kebakaran hutan dan lahan di Polsek Koto Gasib dihadiri Kapolres. Dengan simulasi diharapkan Siak Bebas Asap 2020 mendatang.

Demikian dikatakan Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya di hadapan Wakapolres Kompol Hariri, Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan yang juga sebagai tuan rumah, para kasat, Administratur PT KTU Ahmad Zulkarnain, Humas KTU Azra, dan tamu undangan lainnya.

"Jangan sampai pada 2020 ada karhutla yang tidak bisa ditangani dan dikendalikan. Semua harus bersinergi, pemerintah, maupun masyarakat dari sekarang sudah mempersiapkan diri," ungkapnya.

Kenapa simulasi dimulai dari sekarang, karena pertengahan Desember disibukkan persiapan Natal dan tahun baru. “Di situ juga ada ancaman dan kita berkewajiban menjaga wilayah kita,” katanya.

Baca Juga:  Bupati dan Wabup Sambangi Sejumlah Tokoh

Perlu diketahui ada 137 gereja, namun setelah didata ulang ternyata jumlahnya 185. Belum diketahui apakah permanen atau tempat ibadah.

"Jumlah itulah yang harus kami amankan. Konsentrasi kita fokus sampai tahun baru," ungkapnya.

Makanya saat ini dilakukan simulasi menghadapi 2020, karena diprediksi panas akan melanda Siak dan Riau.

“Saya minta inventaris semua masalah di Polsek terkait penanganan karhutla.

Bila perlu kita minta anggaran ke pemkab untuk siaga bersama alat dan tim karhutla, karena pencegahan lebih baik,” jelasnya.

Sementara Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengatakan, simulasi  melibatkan sejumlah pihak, Tim Balakhar, BPBD Cluster 3 dan lainnya.

“Kecamatan Koto Gasib saat ini memiliki 11 kampung, dari jumlah itu, 8 kampung rawan karhutla dan tanahnya gambut,” jelasnya.

Baca Juga:  Dispar Riau Taja Iven Pekan Rantau Melayu, Ini Jadwal Lengkapnya

Beberapa bulan lalu, di Rantau Panjang, Sri Gemilang terjadi karhutla. Keberhasilan itu, membuat pihaknya bersinergi.

“Bahkan kami sangat aktif, dengan melakukan patroli bersama dan kami merasa terbantu atas kegiatan yang telah dibuat Polsek Koto Gasib, terutama sejak Pak Suryawan memimpin Poldek,” jelasnya.

Sementara Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan merasa senang, simulasi berjalan lancar.

“Dia berharap, realita di lapangan nantinya lebih baik dari dimulai, sehingga Siak bebas asap 2020, dapat terealisasi,” ucapnya.

Sementara Administratur KTU mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, sudah selayaknya melengkapi dengan peralatan damkar.

“Dan bekerja sama dengan pemerintah kecamatan pihaknya berupaya loyal, sehingga Koto Gasib dan Siak bebas asap 2020,” katanya.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO) — Simulasi kebakaran hutan dan lahan di Polsek Koto Gasib dihadiri Kapolres. Dengan simulasi diharapkan Siak Bebas Asap 2020 mendatang.

Demikian dikatakan Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya di hadapan Wakapolres Kompol Hariri, Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan yang juga sebagai tuan rumah, para kasat, Administratur PT KTU Ahmad Zulkarnain, Humas KTU Azra, dan tamu undangan lainnya.

"Jangan sampai pada 2020 ada karhutla yang tidak bisa ditangani dan dikendalikan. Semua harus bersinergi, pemerintah, maupun masyarakat dari sekarang sudah mempersiapkan diri," ungkapnya.

Kenapa simulasi dimulai dari sekarang, karena pertengahan Desember disibukkan persiapan Natal dan tahun baru. “Di situ juga ada ancaman dan kita berkewajiban menjaga wilayah kita,” katanya.

Baca Juga:  Dispar Riau Taja Iven Pekan Rantau Melayu, Ini Jadwal Lengkapnya

Perlu diketahui ada 137 gereja, namun setelah didata ulang ternyata jumlahnya 185. Belum diketahui apakah permanen atau tempat ibadah.

"Jumlah itulah yang harus kami amankan. Konsentrasi kita fokus sampai tahun baru," ungkapnya.

Makanya saat ini dilakukan simulasi menghadapi 2020, karena diprediksi panas akan melanda Siak dan Riau.

“Saya minta inventaris semua masalah di Polsek terkait penanganan karhutla.

Bila perlu kita minta anggaran ke pemkab untuk siaga bersama alat dan tim karhutla, karena pencegahan lebih baik,” jelasnya.

Sementara Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengatakan, simulasi  melibatkan sejumlah pihak, Tim Balakhar, BPBD Cluster 3 dan lainnya.

“Kecamatan Koto Gasib saat ini memiliki 11 kampung, dari jumlah itu, 8 kampung rawan karhutla dan tanahnya gambut,” jelasnya.

Baca Juga:  Atta Halilintar Berhenti Tampil di TV

Beberapa bulan lalu, di Rantau Panjang, Sri Gemilang terjadi karhutla. Keberhasilan itu, membuat pihaknya bersinergi.

“Bahkan kami sangat aktif, dengan melakukan patroli bersama dan kami merasa terbantu atas kegiatan yang telah dibuat Polsek Koto Gasib, terutama sejak Pak Suryawan memimpin Poldek,” jelasnya.

Sementara Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan merasa senang, simulasi berjalan lancar.

“Dia berharap, realita di lapangan nantinya lebih baik dari dimulai, sehingga Siak bebas asap 2020, dapat terealisasi,” ucapnya.

Sementara Administratur KTU mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, sudah selayaknya melengkapi dengan peralatan damkar.

“Dan bekerja sama dengan pemerintah kecamatan pihaknya berupaya loyal, sehingga Koto Gasib dan Siak bebas asap 2020,” katanya.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari