Minggu, 6 April 2025
spot_img

Cadangan Minyak Ratusan Miliar Barel Sumber Konflik Iran-AS?

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pembunuhan terhadap komandan pasukan elite Iran Qasem Soleimani membawa dampak ekonomi bagi seluruh dunia. Yang langsung terpukul adalah harga minyak bumi. Komoditas penting tersebut adalah yang pertama kacau jika negara di Perairan Teluk terus bergejolak.

Wajar saja, Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Dia menyimpan potensi sumber energi minyak dan gas bumi yang nilainya mencapai raturan triliun rupiah.

Dilansir Al-Jazeera, Senin (6/1), salah satu negara mayoritas muslim itu diperkirakan memiliki cadangan minyak hingga 155,6 miliar barel. Apalagi November lalu, mereka menemukan ladang di selatan Khuezestan yang menyimpan cadangan minyak hingga 53 miliar barel.

Baca Juga:  Kemenko Perekonomian Raih Opini WTP Ke-10, Ini Kata Airlangga Hartarto

Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim, temuan ladang seluas 2.400 kilometer persegi dengan kedalaman 260 kaki tersebut telah menambah sepertiga cadangan minyak Iran dari yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui, Iran saat ini tercatat sebagai negara keempat pemilik cadangan minyak terbesar dunia, setelah Venezuela, Arab Saudi, dan Kanada.

Selain itu, pada Oktober 2019 lalu, Iran juga menemukan cadangan gas alam baru yang jumlahnya mencapai hampir 400 juta barel kondensat. Nilainya diperkirakan mencapai USD 40 miliar atau setara Rp560 triliun.

Ladang gas tersebut bernama Eram yang berlokasi di Teluk Persia, Barat Daya Provinsi Fars yang memiliki sekitar 19 triliun kaki kubik gas.

Baca Juga:  Menag Apresiasi Pemda Peduli Pendidikan Islam

Namun sayangnya, potensi sumber alam energi milik Iran ditemukan saat negeri Abang Sam (AS) menjatuhkan sanksi terus-menerus yang bertujuan membatasi program nuklir mereka.

Sebagai informasi, ketegangan antara AS dan Iran sejak tahun lalu kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir Iran pada 2015 lalu dengan Eropa dan Tiongkok. Kesepakatan itu terkait penghentian program nuklir Iran dengan imbalan bantuan dari sanksi internasional.

Kemudian, AS menerapkan kembali sanksi untuk menahan ekspor minyak Iran dan mengisolasi perekonomiannya sebagai bagian dari upayanya membangun kesepakatan baru.

Editor: Rinaldi
Sumber: Jawapos.com

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pembunuhan terhadap komandan pasukan elite Iran Qasem Soleimani membawa dampak ekonomi bagi seluruh dunia. Yang langsung terpukul adalah harga minyak bumi. Komoditas penting tersebut adalah yang pertama kacau jika negara di Perairan Teluk terus bergejolak.

Wajar saja, Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Dia menyimpan potensi sumber energi minyak dan gas bumi yang nilainya mencapai raturan triliun rupiah.

Dilansir Al-Jazeera, Senin (6/1), salah satu negara mayoritas muslim itu diperkirakan memiliki cadangan minyak hingga 155,6 miliar barel. Apalagi November lalu, mereka menemukan ladang di selatan Khuezestan yang menyimpan cadangan minyak hingga 53 miliar barel.

Baca Juga:  Anak Saksikan Aiptu Bunuh Diri setelah Tembak Istri

Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim, temuan ladang seluas 2.400 kilometer persegi dengan kedalaman 260 kaki tersebut telah menambah sepertiga cadangan minyak Iran dari yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui, Iran saat ini tercatat sebagai negara keempat pemilik cadangan minyak terbesar dunia, setelah Venezuela, Arab Saudi, dan Kanada.

Selain itu, pada Oktober 2019 lalu, Iran juga menemukan cadangan gas alam baru yang jumlahnya mencapai hampir 400 juta barel kondensat. Nilainya diperkirakan mencapai USD 40 miliar atau setara Rp560 triliun.

Ladang gas tersebut bernama Eram yang berlokasi di Teluk Persia, Barat Daya Provinsi Fars yang memiliki sekitar 19 triliun kaki kubik gas.

Baca Juga:  Bandung-Kertajati Hanya 2 Jam Lewat Tol Cisamdawu di Awal 2022

Namun sayangnya, potensi sumber alam energi milik Iran ditemukan saat negeri Abang Sam (AS) menjatuhkan sanksi terus-menerus yang bertujuan membatasi program nuklir mereka.

Sebagai informasi, ketegangan antara AS dan Iran sejak tahun lalu kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir Iran pada 2015 lalu dengan Eropa dan Tiongkok. Kesepakatan itu terkait penghentian program nuklir Iran dengan imbalan bantuan dari sanksi internasional.

Kemudian, AS menerapkan kembali sanksi untuk menahan ekspor minyak Iran dan mengisolasi perekonomiannya sebagai bagian dari upayanya membangun kesepakatan baru.

Editor: Rinaldi
Sumber: Jawapos.com

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Cadangan Minyak Ratusan Miliar Barel Sumber Konflik Iran-AS?

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pembunuhan terhadap komandan pasukan elite Iran Qasem Soleimani membawa dampak ekonomi bagi seluruh dunia. Yang langsung terpukul adalah harga minyak bumi. Komoditas penting tersebut adalah yang pertama kacau jika negara di Perairan Teluk terus bergejolak.

Wajar saja, Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Dia menyimpan potensi sumber energi minyak dan gas bumi yang nilainya mencapai raturan triliun rupiah.

Dilansir Al-Jazeera, Senin (6/1), salah satu negara mayoritas muslim itu diperkirakan memiliki cadangan minyak hingga 155,6 miliar barel. Apalagi November lalu, mereka menemukan ladang di selatan Khuezestan yang menyimpan cadangan minyak hingga 53 miliar barel.

Baca Juga:  Menag Apresiasi Pemda Peduli Pendidikan Islam

Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim, temuan ladang seluas 2.400 kilometer persegi dengan kedalaman 260 kaki tersebut telah menambah sepertiga cadangan minyak Iran dari yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui, Iran saat ini tercatat sebagai negara keempat pemilik cadangan minyak terbesar dunia, setelah Venezuela, Arab Saudi, dan Kanada.

Selain itu, pada Oktober 2019 lalu, Iran juga menemukan cadangan gas alam baru yang jumlahnya mencapai hampir 400 juta barel kondensat. Nilainya diperkirakan mencapai USD 40 miliar atau setara Rp560 triliun.

Ladang gas tersebut bernama Eram yang berlokasi di Teluk Persia, Barat Daya Provinsi Fars yang memiliki sekitar 19 triliun kaki kubik gas.

Baca Juga:  Anak Saksikan Aiptu Bunuh Diri setelah Tembak Istri

Namun sayangnya, potensi sumber alam energi milik Iran ditemukan saat negeri Abang Sam (AS) menjatuhkan sanksi terus-menerus yang bertujuan membatasi program nuklir mereka.

Sebagai informasi, ketegangan antara AS dan Iran sejak tahun lalu kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir Iran pada 2015 lalu dengan Eropa dan Tiongkok. Kesepakatan itu terkait penghentian program nuklir Iran dengan imbalan bantuan dari sanksi internasional.

Kemudian, AS menerapkan kembali sanksi untuk menahan ekspor minyak Iran dan mengisolasi perekonomiannya sebagai bagian dari upayanya membangun kesepakatan baru.

Editor: Rinaldi
Sumber: Jawapos.com

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pembunuhan terhadap komandan pasukan elite Iran Qasem Soleimani membawa dampak ekonomi bagi seluruh dunia. Yang langsung terpukul adalah harga minyak bumi. Komoditas penting tersebut adalah yang pertama kacau jika negara di Perairan Teluk terus bergejolak.

Wajar saja, Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Dia menyimpan potensi sumber energi minyak dan gas bumi yang nilainya mencapai raturan triliun rupiah.

Dilansir Al-Jazeera, Senin (6/1), salah satu negara mayoritas muslim itu diperkirakan memiliki cadangan minyak hingga 155,6 miliar barel. Apalagi November lalu, mereka menemukan ladang di selatan Khuezestan yang menyimpan cadangan minyak hingga 53 miliar barel.

Baca Juga:  Sejumlah Titik Drainase Dibongkar Guna Atasi Banjir

Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim, temuan ladang seluas 2.400 kilometer persegi dengan kedalaman 260 kaki tersebut telah menambah sepertiga cadangan minyak Iran dari yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui, Iran saat ini tercatat sebagai negara keempat pemilik cadangan minyak terbesar dunia, setelah Venezuela, Arab Saudi, dan Kanada.

Selain itu, pada Oktober 2019 lalu, Iran juga menemukan cadangan gas alam baru yang jumlahnya mencapai hampir 400 juta barel kondensat. Nilainya diperkirakan mencapai USD 40 miliar atau setara Rp560 triliun.

Ladang gas tersebut bernama Eram yang berlokasi di Teluk Persia, Barat Daya Provinsi Fars yang memiliki sekitar 19 triliun kaki kubik gas.

Baca Juga:  Kemenko Perekonomian Raih Opini WTP Ke-10, Ini Kata Airlangga Hartarto

Namun sayangnya, potensi sumber alam energi milik Iran ditemukan saat negeri Abang Sam (AS) menjatuhkan sanksi terus-menerus yang bertujuan membatasi program nuklir mereka.

Sebagai informasi, ketegangan antara AS dan Iran sejak tahun lalu kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir Iran pada 2015 lalu dengan Eropa dan Tiongkok. Kesepakatan itu terkait penghentian program nuklir Iran dengan imbalan bantuan dari sanksi internasional.

Kemudian, AS menerapkan kembali sanksi untuk menahan ekspor minyak Iran dan mengisolasi perekonomiannya sebagai bagian dari upayanya membangun kesepakatan baru.

Editor: Rinaldi
Sumber: Jawapos.com

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari