(RIAUPOS.CO) – Sejumlah tenaga medis di Bengkalis sudah mendapat pesan singkat terkait vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah mulai awal tahun ini. Pesan singkat baru berupa resgistrasi untuk memasukkan NIK mereka sebagai peserta vaksinasi.
Hal ini ungkap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bengkalis dr Rinaldi S Sp B FICS, kemarin. Menurutnya, tidak semua tenaga medis menerima pesan singkat terkait vaksinasi tersebut. “Seperti saya, belum ada dapat pesan singkat tersebut. Tapi beberapa rekan-rekan medis sudah ada menerimanya dan sudah perlihatkan kepada kita,” terangnya.
Menurut dia, isi pesan singkat tersebut terkait rencana vaksinasi, mereka yang menerimanya harus mendaftarkan NIK mereka sesuai petunjuk dari pesan yang diterima. Namun dari diskusi bersama rekan-rekan, belum semuanya mau menerima pelaksanaan vaksinasi ini. “Namun kita masih diskusi di grup melihat dan mengamati dahulu sebagian juga ada yang sudah oke mau divaksinasi,” terangnya.
Dikatakan Rinaldi, pihaknya masih mendiskusikan bagaimana sebaiknya untuk menerima pelaksanaan vaksinasi ini. Makanya masih dalam pembahasan dari kalangan tenaga medis terkait ini. “Apalagi beberapa informasi yang kita dapatkan bersama kawan-kawan, pelaksanaan vaksinasi bisa sampai lima kali suntikan. Makanya kita masih cari informasi bagaimana sebaiknya, karena kita masih minim informasi juga pelaksanaan vaksinasi ini,” terang Rinaldi.
Pihaknya bersama tenaga medis lainnya juga masih menunggu informasi lebih jelasnya terkait vaksinasi ini dari pihak pemerintah. Bahkan para kalangan medis masih melakukan diskusi kecil sendiri terkait penggunaan vaksin ini.
“Beberapa diskusi bahkan kita lakukan, kita bandingkan vaksin yang digunakan Indonesia dengan vaksin lainnya. Jadi intinya kita masih cari informasi lebih jelaslah,” tegasnya.
Sementara itu, Jubir Covid 19 Bengkalis Ns Popy Yulia Santisa SKep saat dikonfirmasi terkait rencana vaksinasi tahap awal untuk tenaga medis ini menjelaskan untuk saat ini baru sampai tahap pendataan.
“Sejauh ini kita masih proses pendataan untuk vaksinasi ini. Mungkin besok baru akan kita tanyakan kepada penangung jawab vaksinasinya,” terang Popy singkat.(ksm)
Laporan ERWAN SANI, Bengkalis