Selasa, 24 Juni 2025

Bulog Minta 20 Ribu Ton Beras Rusak Dilelang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Diduga karena impor beras yang berlebihan, cadangan beras pemerintah (CBP) kini menumpuk di gudang Bulog. Sebanyak 20 ribu ton beras bahkan rusak. Pemerintah berencana memusnahkan beras yang mengalami penurunan mutu tersebut.

Namun, Bulog meminta agar tidak semua dimusnahkan. Mereka ingin beras itu dilelang atau dilepas untuk segmentasi pasar yang membutuhkan beras dengan kualitas tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan, menurunnya status mutu pada 20 ribu ton beras tersebut akan diproses melalui pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"’Beras yang sudah dinyatakan rusak atau turun mutu itu ada tahapannya. Tentu ini melalui pemeriksaan laboratorium dan BPOM. Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian,"’ ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, kemarin (3/12).

Baca Juga:  31 JCH Mujamalah Tertahan di Malaysia

Berdasar pengujian tersebut, dia menjelaskan, nilai beras yang mengalami penurunan mutu akan ditaksir. Bulog membuka skema lelang kepada calon pembeli beras tersebut. Menurut Buwas, meski telah mengalami penurunan mutu, beras itu masih bisa diolah menjadi produk turunan seperti tepung, pakan ternak, dan etanol.

Meski demikian, lelang CBP tersebut menunggu hasil rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Buwas menyatakan, pihaknya membutuhkan kepastian apakah selisih antara harga lelang dan harga awal beras akan diganti pemerintah.

"’Karena ini merupakan CBP, kami ajukan selisih harga pembelian tadi dengan harga jual ketika dilelang. Jika dulu kami beli Rp 8.000 per kilogram dan harga setelah turun mutu Rp 5.000 per kilogram, maka Rp 3.000 akan diganti negara,"’ ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Giliran Anggota DPRD Inhu Bagi-bagi Masker

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Diduga karena impor beras yang berlebihan, cadangan beras pemerintah (CBP) kini menumpuk di gudang Bulog. Sebanyak 20 ribu ton beras bahkan rusak. Pemerintah berencana memusnahkan beras yang mengalami penurunan mutu tersebut.

Namun, Bulog meminta agar tidak semua dimusnahkan. Mereka ingin beras itu dilelang atau dilepas untuk segmentasi pasar yang membutuhkan beras dengan kualitas tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan, menurunnya status mutu pada 20 ribu ton beras tersebut akan diproses melalui pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"’Beras yang sudah dinyatakan rusak atau turun mutu itu ada tahapannya. Tentu ini melalui pemeriksaan laboratorium dan BPOM. Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian,"’ ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, kemarin (3/12).

Baca Juga:  Giliran Anggota DPRD Inhu Bagi-bagi Masker

Berdasar pengujian tersebut, dia menjelaskan, nilai beras yang mengalami penurunan mutu akan ditaksir. Bulog membuka skema lelang kepada calon pembeli beras tersebut. Menurut Buwas, meski telah mengalami penurunan mutu, beras itu masih bisa diolah menjadi produk turunan seperti tepung, pakan ternak, dan etanol.

- Advertisement -

Meski demikian, lelang CBP tersebut menunggu hasil rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Buwas menyatakan, pihaknya membutuhkan kepastian apakah selisih antara harga lelang dan harga awal beras akan diganti pemerintah.

"’Karena ini merupakan CBP, kami ajukan selisih harga pembelian tadi dengan harga jual ketika dilelang. Jika dulu kami beli Rp 8.000 per kilogram dan harga setelah turun mutu Rp 5.000 per kilogram, maka Rp 3.000 akan diganti negara,"’ ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Agar Riasan Mata Bawah Tampak Natural, Ini Tipsnya
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Diduga karena impor beras yang berlebihan, cadangan beras pemerintah (CBP) kini menumpuk di gudang Bulog. Sebanyak 20 ribu ton beras bahkan rusak. Pemerintah berencana memusnahkan beras yang mengalami penurunan mutu tersebut.

Namun, Bulog meminta agar tidak semua dimusnahkan. Mereka ingin beras itu dilelang atau dilepas untuk segmentasi pasar yang membutuhkan beras dengan kualitas tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan, menurunnya status mutu pada 20 ribu ton beras tersebut akan diproses melalui pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"’Beras yang sudah dinyatakan rusak atau turun mutu itu ada tahapannya. Tentu ini melalui pemeriksaan laboratorium dan BPOM. Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian,"’ ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, kemarin (3/12).

Baca Juga:  Polisi Indonesia Dipuji Cina

Berdasar pengujian tersebut, dia menjelaskan, nilai beras yang mengalami penurunan mutu akan ditaksir. Bulog membuka skema lelang kepada calon pembeli beras tersebut. Menurut Buwas, meski telah mengalami penurunan mutu, beras itu masih bisa diolah menjadi produk turunan seperti tepung, pakan ternak, dan etanol.

Meski demikian, lelang CBP tersebut menunggu hasil rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Buwas menyatakan, pihaknya membutuhkan kepastian apakah selisih antara harga lelang dan harga awal beras akan diganti pemerintah.

"’Karena ini merupakan CBP, kami ajukan selisih harga pembelian tadi dengan harga jual ketika dilelang. Jika dulu kami beli Rp 8.000 per kilogram dan harga setelah turun mutu Rp 5.000 per kilogram, maka Rp 3.000 akan diganti negara,"’ ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Giliran Anggota DPRD Inhu Bagi-bagi Masker

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari