PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Memperingati Hari Kanker sedunia, Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru menggelar talkshow bertajuk Hidup Sehat Hindari Kanker. Agenda ini disiarkan langsung dari Pusat Kanker RS Awal Bros Pekanbaru, melalui media sosial Instagram @haloawalbros dan @riaupos.co, Jumat (4/2/2022).
Hadir dua dokter sebagai pembicara dalam agenda ini, yaitu dr Agung Tri Cahyono Sp Onk Rad, dan dr Eka Maya Sari M Gizi Sp GK. Dalam pemaparannya dr Agung mengatakan, adalah penting memperingati hari kanker, untuk mengajak seluruh masyarakat mengetahui apa itu kanker, mendeteksi sedini mungkin, sehingga upaya pengobatan saat terjadi kanker memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. "Stadium 1 dan stadium 2 keberhasilannya besar sekali. Penting untuk mengedukasi dengan acara seperti ini," ucapnya.
Ia mengungkapkan, dalam penanganan kanker pencegahan lebih baik dari pengobatan. Kanker bukanlah penyakit ringan, namun berbahaya. Tetapi, dengan kesadaran dan menjalani pola hidup sehat, dapat mencegah terjadinya kanker. "Saya berharap di tahun-tahun ke depan angka penyakit kanker dapat menurun, dan masyarakat pelan-pelan bebas dari kanker," ujarnya.
Agung menjelaskan, kanker adalah penyakit tak menular yang paling mematikan. Selama 20 tahun terakhir angka penderita mengalami peningkatan bertahap. Kanker juga menjadi penyakit penyebab kematian nomor 1 di dunia. Selain itu, dikatakannya, kanker tak hanya menyerang lansia, namun juga dewasa hingga anak-anak, seperti kanker mata, kanker otak, kanker payudara, kanker serviks, kanker paru-paru, kanker saluran pencernaan, dan lain-lain.
"Penyakit kanker ini bukan penyakit yang tidak bisa diobati. Konsepnya, ketika pasien datang dengan stadium 1 atau 2, dan mendapatkan pengobatan yang cepat dan akurat, angka keberhasilan selama 10 tahun ini mencapai 81 persen. Namun, ketika datang dengan stadium lanjut, angka keberhasilannya 26 persen," ungkapnya.
Oleh karena itu, Agung mengimbau masyarakat untuk mewaspadai benjolan-benjolan asing yang ada di tubuh, baik itu terasa sakit atau pun tidak. Semakin cepat diketahui, angka keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. "Saat ada benjolan sakit atau tidak sakit, perlu pemeriksaan. Masyarakat ada yang menunggu sakit waktu berobat, padahal kalau terasa sakit biasanya itu stadium akhir dari kanker," ujarnya.
Selain itu, ia juga memberikan tips mencegah kanker sejak dini, yaitu CERDIK. C, cek kesehatan secara berkala. E, enyahkan asap rokok. R, rajin beraktivitas fisik agar metabolisme bagus. D, diet sehat, dan seimbang. I, istirahat yang cukup yaitu 6-8 jam per hari. K, kelola stres.
Sementara itu, dr Eka Maya Sari M Gizi Sp GK menambahkan makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak dapat dikatakan sebagai penyebab kanker. Namun, makanan dan minuman dapat berpengaruh pada peningkatan dan penurunan faktor risiko, yang memicu penyakit kanker.
“Banyak makanan yang meningkatkan risiko terkena kanker, itu bisa mengandung karsinogen. Setiap kanker itu beda-beda penyebabnya, ada yang karena alkohol, makanan panas, dan lain-lain. Daging olahan juga, mengadung karsionogen, seperti sosis, bakso, dan lain-lain," ungkapnya.
Kendati demikian, ia tidak melarang masyarakat untuk memakan makanan tersebut, menurutnya selagi tidak dilakukan secara terus-menerus atau sekadarnya. "Konsumsi terus-menerus tak terlalu baik. Kanker ini terjadi karena paparan terus menurus sehingga menimbulkan kanker. Sekali-kali tidak apa-apa," ujarnya.
Kendati demikian, ia menyarankan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, diet sehat, dan olahraga teratur, agar metabolisme lancar dan berenergi.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi