PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama bertahun-tahun, Rahmat membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut dan kumis hingga lebat atau brewokan.
Suatu hari ia berniat ingin mengubah penampilannya dengan mencukur habis semua kumis dan janggutnya.
Ia pun bergegas berangkat ke tukang pangkas rambut tanpa sepengetahuan istri dan anaknya.
Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat anaknya sedang bermain di depan rumah.
Rahmat pun ingin tahu, apakah putranya itu masih mengenalinya dalam keadaan kumis dan janggut sudah dicukur habis.
"Nak, di mana rumah Pak Rahmat?" tanya Rahmat kepada anaknya.
Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah,
"Ibu…! Bapak telah mencukur brewoknya. Dan kini bapak jadi lupa di mana rumah kita!" teriak anaknya.
Mendengar itu, Rahmat hanya bisa tertawa. "Ternyata anakku masih mengenaliku meski sudah cukur janggut," katanya sambil tersenyum.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama bertahun-tahun, Rahmat membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut dan kumis hingga lebat atau brewokan.
Suatu hari ia berniat ingin mengubah penampilannya dengan mencukur habis semua kumis dan janggutnya.
- Advertisement -
Ia pun bergegas berangkat ke tukang pangkas rambut tanpa sepengetahuan istri dan anaknya.
Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat anaknya sedang bermain di depan rumah.
- Advertisement -
Rahmat pun ingin tahu, apakah putranya itu masih mengenalinya dalam keadaan kumis dan janggut sudah dicukur habis.
"Nak, di mana rumah Pak Rahmat?" tanya Rahmat kepada anaknya.
Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah,
"Ibu…! Bapak telah mencukur brewoknya. Dan kini bapak jadi lupa di mana rumah kita!" teriak anaknya.
Mendengar itu, Rahmat hanya bisa tertawa. "Ternyata anakku masih mengenaliku meski sudah cukur janggut," katanya sambil tersenyum.(dof)