Rabu, 18 September 2024

Polres Dumai Gelar Focus Group Discussion

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Mencegah tumbuh dan berkembangnya paham radikal dan terorisme di tengah-tengah masyarakat, Polres Dumai, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pencegahaan dan Penanggulangan paham radikal dan terorisme di gedung pertemuan Polres Dumai, pada Kamis (2/9).

Untuk menyampaikan pesan tentang bahaya radikalisme dan terorirsme kepada masyarakat, Polres Dumai mengundang sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kota Dumai untuk mengikuti FGD dan berdialog bersama.

Dalam Kegiatan FGD Pencegahaan dan Penanggulangan Paham Radikal dan Terorisme di wilayah Kota Dumai, Kabag Pemantauan dan Analisa Biro Multimedia Divisi Humas Polri,  Kombes Pol Bagas Uji Nugroho mengungkapkan, bahwa pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme bukan hanya tanggungjawab pihak kepolisian.

"Jadi pencegahan dan  penanggulangan paham radikal dan terorisme di tengah masyarakat bukan hanya tugas dari kepolisian, namun juga tanggungjawab kita semua, karena terorisme adalah musuh bersama,” katanya, Kamis (2/9).

- Advertisement -
Baca Juga:  Komisi III DPRD Meranti Kunjungi Rumah Duka Korban DBD

Kombes Pol Bagas menjelaskan, peran dari masyarakat terutama RT dan tokoh agama, pemuda serta masyarakat sangat penting dalam pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah Kota Dumai.

"Jadi informasi yang akurat itu berasal dari masyarakat, karena ciri-ciri teroris ini biasanya orang tertutup di tengah masyarakat, jadi ketika ada penangkapan teroris di suatu masyarakat pasti wartawan akan mencari Pak RT ataupun masyarakat sekitar di tempat pelaku tinggal," sebutnya.

- Advertisement -

Untuk itulah, Kombes Pol Bagas berharap dari kegiatan FGD yang ditaja oleh Polres Dumai, ini bisa membuat masyarakat khususnya tokoh agama, pemuda dan lainnya untuk aktif memantau masyarakat di sekitarnya.

"Jadi sekali lagi saya katakan, bahwa teroris itu bukan musuh polisi, tapi musuh kita bersama," pesannya.

Baca Juga:  Bupati Lampung Utara Kepala Daerah ke-47 Yang Kena OTT KPK

Pada kesempatan tersebut, Kombes Pol Bagas juga meminta kepada orang tua untuk mengawasi anak anak dalam bermain media sosial, karena paham-paham radikal dan terorisme bisa dipengaruhi media sosial.

"Saat ini pengaruh media sosial juga sangat besar, jadi perlu ada pengawasan dari orang tua, karena saat ini media sosial sangat berpengaruh," pungkasnya.

Pada FGD pencegahaan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah Kota Dumai, di gedung pertemuan Polres Dumai atau Cipta Waspada, Muhammad Makmum Rasyid ditunjuk sebagai Pemateri.

Diakhir kegiatan Polres Dumai, membagikan 200 paket bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.(mx12/rpg)

 

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Mencegah tumbuh dan berkembangnya paham radikal dan terorisme di tengah-tengah masyarakat, Polres Dumai, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pencegahaan dan Penanggulangan paham radikal dan terorisme di gedung pertemuan Polres Dumai, pada Kamis (2/9).

Untuk menyampaikan pesan tentang bahaya radikalisme dan terorirsme kepada masyarakat, Polres Dumai mengundang sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kota Dumai untuk mengikuti FGD dan berdialog bersama.

Dalam Kegiatan FGD Pencegahaan dan Penanggulangan Paham Radikal dan Terorisme di wilayah Kota Dumai, Kabag Pemantauan dan Analisa Biro Multimedia Divisi Humas Polri,  Kombes Pol Bagas Uji Nugroho mengungkapkan, bahwa pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme bukan hanya tanggungjawab pihak kepolisian.

"Jadi pencegahan dan  penanggulangan paham radikal dan terorisme di tengah masyarakat bukan hanya tugas dari kepolisian, namun juga tanggungjawab kita semua, karena terorisme adalah musuh bersama,” katanya, Kamis (2/9).

Baca Juga:  Ancam Pidanakan Oknum yang Naikkan Harga Obat saat Pandemi

Kombes Pol Bagas menjelaskan, peran dari masyarakat terutama RT dan tokoh agama, pemuda serta masyarakat sangat penting dalam pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah Kota Dumai.

"Jadi informasi yang akurat itu berasal dari masyarakat, karena ciri-ciri teroris ini biasanya orang tertutup di tengah masyarakat, jadi ketika ada penangkapan teroris di suatu masyarakat pasti wartawan akan mencari Pak RT ataupun masyarakat sekitar di tempat pelaku tinggal," sebutnya.

Untuk itulah, Kombes Pol Bagas berharap dari kegiatan FGD yang ditaja oleh Polres Dumai, ini bisa membuat masyarakat khususnya tokoh agama, pemuda dan lainnya untuk aktif memantau masyarakat di sekitarnya.

"Jadi sekali lagi saya katakan, bahwa teroris itu bukan musuh polisi, tapi musuh kita bersama," pesannya.

Baca Juga:  Asus Layani Konsumennya Tanpa Kontak

Pada kesempatan tersebut, Kombes Pol Bagas juga meminta kepada orang tua untuk mengawasi anak anak dalam bermain media sosial, karena paham-paham radikal dan terorisme bisa dipengaruhi media sosial.

"Saat ini pengaruh media sosial juga sangat besar, jadi perlu ada pengawasan dari orang tua, karena saat ini media sosial sangat berpengaruh," pungkasnya.

Pada FGD pencegahaan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah Kota Dumai, di gedung pertemuan Polres Dumai atau Cipta Waspada, Muhammad Makmum Rasyid ditunjuk sebagai Pemateri.

Diakhir kegiatan Polres Dumai, membagikan 200 paket bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.(mx12/rpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari