JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan 10 nama kandidat pimpinan KPK untuk periode 2019-2023 ke Presiden Joko Widodo pada Senin (3/9). Nantinya, nama-nama itu akan segera mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR RI.
Dari sebanyak sepuluh nama itu terdiri dari latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari jenderal polisi, hakim, jaksa, dosen, PNS hingga konsultan. Mereka diantaranya Alexander Marwata, Firli Bahuri, I Nyoman Wara, Johanis Tanak, Lili Pintauli Siregar, Luthfi Jayadi Kurniawan, Nawawi Pomolangi, Nurul Ghufron, Roby Arya Brata, dan Sigit Danang Joyo.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang ditelisik dari situs http://acch.kpk.go.id/, nilai kekayaan sembilan capim beragam. Sementara, Luthfi Jayadi Kurniawan tidak menyerahkan LHKPN karena bukan berlatar belakang penyelenggara negara.
Berikut rincian daftaranya:
1. Alexander Marwata (Wakil Ketua KPK)
Komisioner KPK periode 2015-2019 ini memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 3.968.145.287 berdasarkan laporan pada Februari 2019. Rinciannya, harta bergerak senilai Rp414.500.000; harta tidak bergerak: Rp 3.044.036.000 yang terdiri dari dua tanah dan bangunan di kawasan Tangerang, Banten.
Selain itu, mantan hakim ad-hoc pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Topikor) Jakarta ini memiliki harta bergerak senilai Rp 172.550.000, lalu surat berharga senilai Rp 540.397.576, kas dan setara kas senilai Rp 796.661.711. Namun, Alexander memiliki utang sebanyak Rp1.000.000.000.
2. Firli Bahuri (Kapolda Sumatera Selatan)
Jenderal polisi bintang dua ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 18.226.424.386, itu berdasarkan laporan LHKPN pada Maret 2019. Rinciannya, harta bergerak senilai Rp 632.500.000, harta tidak bergerak senilai Rp10.443.500.000 berupa tanah dan bangunan dan, kas dan setara kas senilai Rp 7.150.424.386.
3. I Nyoman Wara (Auditor Utama Investigasi BPK)
Auditor BPK yang viral karena berhasil menghitung kerugian nehara dalam kasus SKL BLBI ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 1.674.916.713 yang dilaporkan pada Maret 2019. Rinciannya, harta bergerak senilai Rp2 77.000.000, harta tak bergeraknya senilai Rp 884.700.000, harta bergerak lain seharga Rp 72.000.000, kas dan setara kas Rp 751.216.713. Kendati demikian, I Nyoman Wara memiliki utang sebanyak Rp 310.000.000.
4. Johanis Tanak (Direktur Tata Usaha Negara Kejagung)
Pejabat Kejakaan Agung ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 8.340.407.121 berdasarkan laporan Juni 2019. Rinciannya, harta bergerak senilai Rp 297.000.000 harta tidak bergerak senilai Rp 4.574.648.000 berupa tanah dan bangunan. Sementara harta bergerak lain senilai Rp 32.300.000, serta kas dan setara kas bernilai Rp 3.436.459.121.
5. Lili Pintauli (Mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)
Mantan Wakil Ketua LPSK ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 70.532.899 berdasarkan laporam LHKPN pada Maret 2018. Rinciannya, harta bergerak senilai Rp 6.000.000 harta tidak bergeraknya senilai Rp 331.231.000, serta kas dan setara kas bernilai Rp 2.301.899. Namun, Lili memiliki utang sebesar Rp 269.000.000.
6. Nawawi Pomolangi (Hakim pada Pengadilan Tinggi Denpasar)
Hakim karier ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 1.893.800.000. Dia terakhir melaporkan LHKPN pada Maret 2019. Rinciannya, harta bergerak Rp 300.000.000; harta tidak bergerak senilai Rp 1.250.000.000, harta bergerak lain senilai Rp 28.800.000; kas dan setara kas Rp 303.000.000, dan harta lain bernilai Rp 12.000.000.
7. Nurul Ghufron (dosen Universitas Jember)
Mantan advokat ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 1.832.777.249 berdasarkan laporan LHKPN pada April 2018. Rinciannya, harta bergerak senilai Rp 161.000.000, harta tidak bergeraknya senilai Rp 1.165.000.000, harta bergerak lain senilai Rp127.977.500, kas dan setara kas Rp 629.799.749. Namun, Ghufron memiliki utang senilai Rp 251.000.000.
8. Roby Arya Brata (Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet)
PNS Sekretaris Kabinet ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 1.832.604.592 berdasarkan laporan LHKPN pada April 2019. Rinciannya, harga bergerak senilai Rp 50.000.000, harta tidak bergeraknya senilai Rp 520.680.000, harta bergerak lain senilai Rp 5.800.000; dan, kas dan setara kas senilai Rp 1.256.124.592.
9. Sigit Danang Joyo (PNS Kementerian Uang)
Sigit yang menjabat Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum Direktorat Jenderal Pajak, Kemenkeu ini memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 2.968.792.000 berdasarkan laporan LHKPN pada Maret 2019. Rinciannya haeta bergerak bernilai Rp 301.500.000; harta tidak bergerak senilai Rp 1.440.792.000, harta bergerak lain senilai Rp 225.000.000, serta kas dan setara kas dengan nilai Rp 1.001.500.000.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal