- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 7,4 yang kemudian direvisi menjadi 6, 9 mengguncang Pulau Jawa dan Sumatera, Jumat (2/8). Titik episenter berada di Samudera Hindia selatan Jawa sekitar 160 km di tenggara kota Pelabuhan Muara Binuangeun, Pandeglang, Banten. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 19.03.21 WIB. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km. Dengan kedalaman 10 kilometer.
- Advertisement -
Guncangan dirasakan cukup di wilayah Banten hingga Jakarta. Warga Jabodetabek yang berada di gedung ramai-ramai menyelamatkan diri. RSPAD Gatot Subroto dan beberapa rumah sakit lainnya dilaporkan mengevakuasi pasien dan pegawai ke luar gedung. Pusat informasi peringatan Peringatan Dini Tsunami BMKG Indonesian Tsunami Early Warning System (INA TEWs) segera mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk beberapa wilayah. Status ancaman siaga diberlakukan pada wilayah Pandeglang bagian selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, pesisir barat dan selatan Lampung dengan potensi ancaman gelombang tsunami hingga 3 meter.
Sementara status waspada diberlakukan untuk daerah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Kabupaten Lebak dengan ancaman bahaya ketinggian gelombang sekitar 0,5 meter. Wilayah pesisir barat Bengkulu dan Jabar bagian selatan juga diberikan peringatan dengan level waspada. Media elektronik dan Televisi Nasional segera mengabarkan status peringatan dini tsunami. BMKG dan BNPB segera menginstruksikan warga untuk mengevakuasi diri dengan menjauhi pantai menuju tempat yang lebih tinggi.
Sampai pukul 21.30 belum ada laporan datangnya gelombang tsunami. BMKG akhirnya mencabut peringatan dini sekitar pukul 21.45 WIB.
- Advertisement -
"Lokasi gempa memang berada di titik Megathrust, tapi secara prosesnya bukan gempa megathrust," kata Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 7,4 yang kemudian direvisi menjadi 6, 9 mengguncang Pulau Jawa dan Sumatera, Jumat (2/8). Titik episenter berada di Samudera Hindia selatan Jawa sekitar 160 km di tenggara kota Pelabuhan Muara Binuangeun, Pandeglang, Banten. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 19.03.21 WIB. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km. Dengan kedalaman 10 kilometer.
Guncangan dirasakan cukup di wilayah Banten hingga Jakarta. Warga Jabodetabek yang berada di gedung ramai-ramai menyelamatkan diri. RSPAD Gatot Subroto dan beberapa rumah sakit lainnya dilaporkan mengevakuasi pasien dan pegawai ke luar gedung. Pusat informasi peringatan Peringatan Dini Tsunami BMKG Indonesian Tsunami Early Warning System (INA TEWs) segera mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk beberapa wilayah. Status ancaman siaga diberlakukan pada wilayah Pandeglang bagian selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, pesisir barat dan selatan Lampung dengan potensi ancaman gelombang tsunami hingga 3 meter.
- Advertisement -
Sementara status waspada diberlakukan untuk daerah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Kabupaten Lebak dengan ancaman bahaya ketinggian gelombang sekitar 0,5 meter. Wilayah pesisir barat Bengkulu dan Jabar bagian selatan juga diberikan peringatan dengan level waspada. Media elektronik dan Televisi Nasional segera mengabarkan status peringatan dini tsunami. BMKG dan BNPB segera menginstruksikan warga untuk mengevakuasi diri dengan menjauhi pantai menuju tempat yang lebih tinggi.
Sampai pukul 21.30 belum ada laporan datangnya gelombang tsunami. BMKG akhirnya mencabut peringatan dini sekitar pukul 21.45 WIB.
"Lokasi gempa memang berada di titik Megathrust, tapi secara prosesnya bukan gempa megathrust," kata Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.