Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tidak Ada Lagi Daerah Zona Merah di Riau

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PEMERINTAH pusat telah merilis data terbaru zona risiko penyebaran Covid-19 di Indonesia, termasuk di Riau. Di Bumi Lancang Kuning saat ini tidak ada lagi daerah yang berstatus zona merah, melainkan tinggal zona oranye dan kuning.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, berdasarkan data peta zonasi risiko Covid-19 di Riau, dari 12 kabupaten/kota terdapat 11 daerah berstatus zona oranye dan satu zona kuning.

"Untuk satu zona kuning, yakni Pelalawan, kemudian selebihnya zona oranye. Untuk yang zona merah sudah tidak ada lagi," kata Mimi.

Meski begitu, ujar Mimi, hingga saat ini Pekanbaru masih menerapkan PPKM level 4  hingga 6 September mendatang.

"Setelah tanggal 6 September, nanti akan dievaluasi lagi. Apakah akan dilanjutkan atau tidak," ujarnya.

Mimi juga menyampaikan, per Rabu (1/9) pasien Covid-19 di Riau bertambah sebanyak 357 orang. Sementara itu yang menjalani isolasi mandiri atau tergolong orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 4.367 orang.

"Dengan penambahan 357 pasien tersebut, total pasien Covid-19 di Riau saat ini 123.575 orang," katanya.

Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 576 orang sehingga total yang sudah sembuh di Riau sebanyak 114.840. Untuk kabar dukanya, pasien meninggal bertambah 23 orang. Sehingga total 3.737 orang di Riau meninggal dunia akibat Covid-19.

"Untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri berjumlah 3.731 orang, isolasi di rumah sakit 119 orang. Total suspect berjumlah 100.788 orang," paparnya.

Baca Juga:  Joe Biden dan PM Jepang Suga Jalin Persatuan Hadapi Ketegasan Cina

Tetap Jaga Penurunan Kasus Covid-19

Tren kasus konfirmasi di Indonesia belakangan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta semua pihak baik di tingkat pusat, hingga ke daerah untuk terus menjaga tren yang baik ini.

 "Capaian ini merupakan kontribusi dari peran seluruh pihak dalam mengendalikan Pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (1/9).

Selain itu, koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga terus terjalin. Sehingga kebijakan di tingkat nasional dapat dijalankan dengan baik hingga ke daerah. Beberapa upaya bersama dilakukan seperti rapat koordinasi rutin forkopimda, pemimpin teknis. Termasuk pula pembentukan Sekretariat Bersama Gerakan Solidaritas Nasional Penanganan Covid-19 sebagai wadah penguatan koordinasi pusat dan daerah dalam percepatan pengendalian pandemi beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, semua pihak diminta tidak sedikitpun lengah walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan. Masyarakat terus waspada dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M, deteksi dan penanganan yang baik melalui 3T, dan program vaksinasi nasional.

"Ketiga hal ini merupakan kunci utama pengendalian Covid-19 sehingga nantinya terwujud masyarakat yang produktif dan aman Covid-19," pesan Wiku.    

Vaksinasi Covid-19 Capai 100 Juta Suntikan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan bahwa program vaksinasi di Indonesia telah berhasil mencapai 100 juta dosis suntikan. Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah bekerja sama dalam menyukseskan program ini.

Baca Juga:  Tokoh Masyarakat Riau dan Pendiri Rohul Siap Menangkan Hamulian-Topan

"Per hari ini (kemarin, red), Indonesia sudah mencapai 100 juta dosis vaksin yang disuntikan. Capaian ini bisa kita capai berkat upaya dan kerja keras dari semua pihak, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Untuk menjaga momentum ini, kami mengajak seluruh masyarakat yang belum vaksin untuk menyegerakan vaksinasi," kata Johnny dalam keterangannya, Rabu (1/9).

Johnny menyampaikan, dengan 100 juta dosis vaksin, masyarakat diminta tidak ragu untuk vaksin. Karena keamanannya sudah dijamin oleh pemerintah melalui serangkaian proses pengujian. Menurut Johnny, dari 100 juta dosis vaksin yang disuntikan, belum ada laporan resmi yang menemukan adanya efek samping berat bagi penerima vaksin. Hal ini membuktikan bahwa vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia aman dan berkhasiat.

Vaksinasi Covid-19, lanjut Johnny, merupakan bagian penting dari upaya untuk hidup berdampingan dengan virus corona di masa mendatang. Vaksin terbukti mampu mengurangi risiko sakit berat bila seseorang terinfeksi Covid-19.

 "Tidak ada yang perlu ditakuti dari vaksinasi, karena semua merek vaksin Covid-19 sudah mendapatkan izin dan terus mendapatkan pengawasan dari BPOM. Oleh karena itu, bagi yang belum vaksin, segerakanlah vaksinasi dan jangan pilih-pilih vaksin," pungkas Johnny.(sol/jpg/rio/ted)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PEMERINTAH pusat telah merilis data terbaru zona risiko penyebaran Covid-19 di Indonesia, termasuk di Riau. Di Bumi Lancang Kuning saat ini tidak ada lagi daerah yang berstatus zona merah, melainkan tinggal zona oranye dan kuning.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, berdasarkan data peta zonasi risiko Covid-19 di Riau, dari 12 kabupaten/kota terdapat 11 daerah berstatus zona oranye dan satu zona kuning.

- Advertisement -

"Untuk satu zona kuning, yakni Pelalawan, kemudian selebihnya zona oranye. Untuk yang zona merah sudah tidak ada lagi," kata Mimi.

Meski begitu, ujar Mimi, hingga saat ini Pekanbaru masih menerapkan PPKM level 4  hingga 6 September mendatang.

- Advertisement -

"Setelah tanggal 6 September, nanti akan dievaluasi lagi. Apakah akan dilanjutkan atau tidak," ujarnya.

Mimi juga menyampaikan, per Rabu (1/9) pasien Covid-19 di Riau bertambah sebanyak 357 orang. Sementara itu yang menjalani isolasi mandiri atau tergolong orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 4.367 orang.

"Dengan penambahan 357 pasien tersebut, total pasien Covid-19 di Riau saat ini 123.575 orang," katanya.

Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 576 orang sehingga total yang sudah sembuh di Riau sebanyak 114.840. Untuk kabar dukanya, pasien meninggal bertambah 23 orang. Sehingga total 3.737 orang di Riau meninggal dunia akibat Covid-19.

"Untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri berjumlah 3.731 orang, isolasi di rumah sakit 119 orang. Total suspect berjumlah 100.788 orang," paparnya.

Baca Juga:  "Hotman Paris Show" Dihentikan KPI, Farhat Abbas Keluarkan Jurus Sindiran

Tetap Jaga Penurunan Kasus Covid-19

Tren kasus konfirmasi di Indonesia belakangan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta semua pihak baik di tingkat pusat, hingga ke daerah untuk terus menjaga tren yang baik ini.

 "Capaian ini merupakan kontribusi dari peran seluruh pihak dalam mengendalikan Pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (1/9).

Selain itu, koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga terus terjalin. Sehingga kebijakan di tingkat nasional dapat dijalankan dengan baik hingga ke daerah. Beberapa upaya bersama dilakukan seperti rapat koordinasi rutin forkopimda, pemimpin teknis. Termasuk pula pembentukan Sekretariat Bersama Gerakan Solidaritas Nasional Penanganan Covid-19 sebagai wadah penguatan koordinasi pusat dan daerah dalam percepatan pengendalian pandemi beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, semua pihak diminta tidak sedikitpun lengah walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan. Masyarakat terus waspada dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M, deteksi dan penanganan yang baik melalui 3T, dan program vaksinasi nasional.

"Ketiga hal ini merupakan kunci utama pengendalian Covid-19 sehingga nantinya terwujud masyarakat yang produktif dan aman Covid-19," pesan Wiku.    

Vaksinasi Covid-19 Capai 100 Juta Suntikan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan bahwa program vaksinasi di Indonesia telah berhasil mencapai 100 juta dosis suntikan. Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah bekerja sama dalam menyukseskan program ini.

Baca Juga:  Sop dan Kepiting

"Per hari ini (kemarin, red), Indonesia sudah mencapai 100 juta dosis vaksin yang disuntikan. Capaian ini bisa kita capai berkat upaya dan kerja keras dari semua pihak, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Untuk menjaga momentum ini, kami mengajak seluruh masyarakat yang belum vaksin untuk menyegerakan vaksinasi," kata Johnny dalam keterangannya, Rabu (1/9).

Johnny menyampaikan, dengan 100 juta dosis vaksin, masyarakat diminta tidak ragu untuk vaksin. Karena keamanannya sudah dijamin oleh pemerintah melalui serangkaian proses pengujian. Menurut Johnny, dari 100 juta dosis vaksin yang disuntikan, belum ada laporan resmi yang menemukan adanya efek samping berat bagi penerima vaksin. Hal ini membuktikan bahwa vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia aman dan berkhasiat.

Vaksinasi Covid-19, lanjut Johnny, merupakan bagian penting dari upaya untuk hidup berdampingan dengan virus corona di masa mendatang. Vaksin terbukti mampu mengurangi risiko sakit berat bila seseorang terinfeksi Covid-19.

 "Tidak ada yang perlu ditakuti dari vaksinasi, karena semua merek vaksin Covid-19 sudah mendapatkan izin dan terus mendapatkan pengawasan dari BPOM. Oleh karena itu, bagi yang belum vaksin, segerakanlah vaksinasi dan jangan pilih-pilih vaksin," pungkas Johnny.(sol/jpg/rio/ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari