JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan, meminta pemerintah melalui Kementerian Agama RI untuk realistis melihat pelaksanaan ibadah haji tahun 2021.
Meski belum ada kepastian dari Arab Saudi, Ace berpendapat sebaiknya pemerintah menunda atau meniadakan keberangkatan haji untuk kali kedua.
Sebagaimana pelaksanaan ibadah haji tahun 2020, Indonesia memutuskan untuk meniadakan keberangkatan haji. Keputusan itu, kata Ace, bahkan diambil H+10 dari Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Sementara tahun ini, sudah H+21 pemerintah belum juga memutuskan soal ibadah haji.
Padahal seperti diketahui, Arab Saudi tidak juga memberikan kepastian. Karena itu Ace meminta agar pemerintah fokus terhadap prioritas kesehatan rakyat dengan menunda keberangkatan haji tahun ini.
"Artinya kalau saya, merekomendasikan lebih baik pemerintah realistis saja. Kita lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan jemaah," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6/2021).
Menurut Ace, pemerintah tidak perlu memaksakan terlebih sampai memberikan harapan kepada calon jemaah haji. Mengingat hingga kepastian yang tidak ada hingga tenggat waktu yang semakin mendekat.
"Dari pada memberikan harapan-harapan, sebetulnya kita juga tidak bisa memberikan jaminan kepada mereka. Lebih baik kita tegas saja, lebih baik menunda pemberangkatan," tambah Ace.
Sementara itu terkait organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menyetujui vaksin Sinovac untuk penggunaan darurat, Ace memandang hal itu merupakan kabar gembira. Pasalnya diketahui, Arab Saudi hanya memperkenankan masuk jemaah yang sudah divaksin bersertifikat WHO.
"Tentu ketika terbitnya persetujuan WHO terhadap vaksin Sinovac melegakan kita semua. Dengan demikian maka seharusnya kita semua tidak ragu lagi bahwa Sinovac vaksin yang dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk masyarakat Indonesia yang memang sebagian besar sudah menggunakan vaksin tersebut," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Hary B Koriun